Pelajaran tentang cinta sejati memang tak pernah berjalan mulus. Cinta itu sebenarnya ramah. Namun cinta juga bisa kejam seperti setan. Tak ada setan yang berhati malaikat selain cinta
*******
Keseharian itu sedikit demi sedikit berlalu, mengikuti permainan pencipta semesta. Mengajarkan banyak manusia pada setiap waktunya. Dari pagi, siang hingga malam.
Berbeda dengan sang alam yang ingin senyum menyapa Yoona, gadis itu yang berjalan kaki di sekitaran pekarangan rumahnya, sedikit penasaran dengan apa yang dilakukan oleh pria yang berada di depan rumahnya. Sebenarnya bukan karena rasa penasarannya, ini tentang anjing peliharaan pria itu yang menggonggong sejak tadi dan mengganggu kesehariannya.
Dia sangat ingin hari libur seperti ini digunakannya untuk menenangkan diri, bukannya diganggu oleh gonggongan anjing sialan seperti pemilik rumah di depannya. Persetan dengan jas putih pria itu yang belum dikembalikannya setelah tiga hari berlalu, lebih baik Yoona memuaskan amarah kepada siapapun yang tinggal di rumah itu. Karena tidak ada hal yang lebih perlu untuk Yoona saat ini selain membuat anjing itu diam. Dengan cara meneriaki pemilik anjing, atau dengan membunuh anjing itu sendiri.
Gonggongan itu masih berlanjut dan berakhir dengan Yoona yang kini berdiri di depan rumah Siwon. Tangan jahatnya nyaris mengetuk kasar tanpa berencana menggunakan sopan santun dengan menekan bell dan melakukan protes dengan cara beradap, namun keinginan jahat Yoona tidak berlanjut karena pagar itu justru terdorong ke arahnya lebih dulu, dorongan keras dan berhasil menabrak kepala serta tubuh Yoona, gadis itu terdorong ke arah belakang, tersengkur hingga mencium tanah.
"YA!!!!!!"
"Maaf, aku tak tau sedang ada penguntit di depan rumahku"
Teriakan keras Yoona langsung dibalas pemilik rumah, saling terkejut yang lantas membuat keduanya membesarkan mata yang berakhir dengan tawa besar mengejek dari pria yang baru saja menjadi pelaku mengapa Yoona jatuh.
"Pagar sialan, sama sialannya dengan pemiliknya"
Teriak Yoona sangat keras, teriakan yang justru menambah rasa lucu di sanubari Siwon. Mengocok perut dan menambah tawanya. Pria itu lebih suka menatap Yoona dari pada menolongnya.
"Maaf nona, apa kau baru saja mengatakan pagarku sialan?"
"Benar, lalu kau mau apa?"
"Jadi pagarkukah yang salah saat kau mencoba menguntit pemiliknya?"
"Dengar tuan yang terhormat, kurasa sebagai pria yang selalu menggunakan stelan rapi setiap hari akan sangat cocok dengan gaya itu jika kau lebih dulu membantuku berdiri dari pada bicara omong kosong dan mengejekku"
"Oh benarkah? Sayangnya aku lebih suka bicara omong kosong dari pada membantu seorang penguntit untuk berdiri"
Balas Siwon dengan nada mengejek yang sama, justru melipat tangan saat Yoona menatapnya berapi-api. Dibiarkannya Yoona berusaha untuk berdiri sendiri sekalipun harus ditemani dengan ringisan ringisan kecil dari bibirnya.
"Aku terlalu cantik untuk jadi penguntit"
"Ya, seperti halnya orang yang mengaku kaya biasanya tidak kaya, maka orang yang mengaku cantik biasanya tidak cantik"
"Oh persetan dengan bualanmu, sekarang suruh anjing sialanmu untuk diam. Sebelum aku yang membuatnya diam dengan cara membunuhnya"
Penuh kedongkolan Yoona menyuarakannya setelah berhasil menegakkan tubuhnya. Menatap Siwon dengan kedengkian yang sama, wanita itu menggunakan kembali sendal rumahnya yang sempat terlepas.