06. Hold me tight

265 39 8
                                    

"nochu mu sudah tiada"

Deg!

Kenapa dada ku begitu sesak setelah mendengarnya berbicara, selama aku di kurung disini, apa yang terjadi di luar sana?

Nochu?

Apa kau meninggalkanku semudah ini, apa kau lupa janji itu?

Tidak, dia berbohong.

Aku yakin dia pasti akan datang!

"Selama aku disini, apa yang kau lakukan pada nochu?!?", Bentakku sambil menginjak kakinya keras.

Jimin melepaskan pelukannya dan terfokus pada kakinya yg baru saja ku injak, "akhh aishh! S-sial"

Aku mendekatinya, memukul-mukul dadanya kencang, melihatnya dengan tatapan yg membutuhkan jawaban, "Aku bertanya padamu, apa yang terjadi pada nochu hah?"

Jimin tersenyum miring lalu tertawa-tawa seolah-olah pertanyaanku lucu baginya.

"Dia sudah meninggalkanmu untukku hahaha"

Apa, kenapa?

Aku menghentikan pukulanku dan berjalan mundur sambil memeluk tubuhku sendiri.

Menangis untuk diriku sendiri?

Menangis untuk mengasihani diriku sendiri?

Aku bersender pada ujung jeruji dan berjongkok memeluk kakiku yang dingin ini, "Nochu ssi, kau membuatku berharap banyak darimu, sampai pada akhirnya kecewa karnamu"

"K-KAU SUDAH BERJANJI NOCHUU, kau berjanji padaku!!? Hiks..hiks..", Teriakku sambil menangis di balik lengan sebagai sandaran.

Tiba-tiba Jimin menarik lenganku kasar, membuat diriku terpaksa berdiri di hadapannya, ia menggoyangkan kedua lenganku sambil membentak, "KENAPA HARUS DIA?? KENAPA?? Hah..hah..", nafasnya yg kencang terdengar keras di ruangan ini.

Aku masih menunduk, karena disisi lain aku tak ingin percaya, dan di sisi lain aku jg tak punya alasan untuk menolak percaya padanya.

"AKULAH YANG DATANG AWAL UNTUKMU, BUKANNYA DIA YG SUDAH MATI!! Tapi kenapa kau masih tetap BERHARAP PADANYA SI*LAN!!??"

"DIA LEBIH BAIK DARI PADA DIRIMU YANG SEKARANG!!, LEPAS!!!?!", Balas bentakku padanya sambil mendorong Jimin menjauh dariku.

"Cihhh kau benar-benar gadis yang bodoh", ucapnya dgn nada dan tatapan yg jengkel.

Krek.

Lalu Jimin membuka jaketnya, merobek pakaiannya dengan cepat dan memperlihatkan setengah tubuh telanjangnya, menghampiriku dengan hendusan nafas yang kencang lg.

Mendorong pundakku keras sampai punggungku menyentuh tembok yg dingin.

Aku melihat caranya menatapku yg penuh dgn kebencian, membuatku sengaja mengalihkan pandangan.

Jimin sudah berubah, dia bukan Jimin yg ku kenal.

"Aku tak mengenalmu lagi...", Ujarku lirih sambil menutup mata rapat-rapat.

BRAK!!

Tiba-tiba kedua tangannya cepat memukul tembok sampai aku menjerit dibuatnya.

Bercak darahnya cepat menetes tepat di bibirku, seluruh tubuhku gemetar, nafasku semakin memburu, dan membiarkan darah itu melewati bibirku.

Jimin mulai berbicara dengan nada lembut yg berkesan di paksakan, "Apa yang aku lakukan nanti masih kurangdari apa yg kau lakukan padaku dulu"

"Tangan dengan darah ini dapat ku sembuhkan, tapi disini? Apa kau bisa menyembuhkan luka disini?", Tanyanya sambil menarik tanganku kearah dadanya tanpa sehelai kain itu.

FAKE LOVE [FF Jungkook BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang