09. SingularityIII

271 24 11
                                    


Jimin POV.

Pyar!

Suara sesuatu yang pecah berulangkali di dalam ingatanku, ketakutan yg sudah lama hilang kini kembali lagi.

Dan aku mencoba untuk menutup telingaku, tapi suara itu semakin merajalela yg sengaja membangunkanku dari tidur.

Sinar pagi menembus garden ini, bahkan mengalahkan terangnya lampu di kamarku.

Aku cepat beranjak dari kasur, berjalan menghampiri serangkai obat di atas meja sambil memegangi leherku yg seakan-akan mencekik saluran tenggorokanku.

Sakit yang membuatku tak bisa mengeluarkan suara dengan benar.

Drek.

Aku menduduki kursi di pojok tembok dan cepat menelan bulat-bulat obat itu dengan seteguk air.

"Uhuk"

Ada apa denganku?

Akhir-akhir ini tenggorokanku begitu sakit setelah bangun tidur.

Dan tubuhku seperti sedang dalam masa kacau, akhir-akhir ini aku selalu mendengar suara pecahan yang terus terngiang di kepalaku.

Semenjak dia menusuk dadaku, aku seperti kembali menjadi diriku yang dulu, ketakutan dengan suara pecahan sampai mengharuskanku berobat kembali padanya.

Obat-obat ini kudapat darinya yg akan memulihkan mental ku seperti 10th yg lalu.

Tak kusangka aku kembali padanya karena rencana ayah yang bodoh, membuatku terjebak di dalamnya.

"Huhh sialan", dengusku sambil mengacak-acak rambut frustasi.

Aku sudah terlalu banyak pikiran tentang mereka berdua dan yang pasti Assassin gila itu.

Beraninya dia membuat kekacauan yang akan memicu gagalnya rencana ayah dan akan melibatkan aku juga.cih.

Aku cepat melangkah meraih ponsel yg ada di samping bantalku.

Tut.

["Halo..."]

"Saekkia hyung!! Orang gila macam apa yg mencolokkan diri di depan publik?"

["Oww napa lu tiba-tiba teriak? Tuli lah ntr gw"]

"Lu sekarang jadi incaran polisi, bodoh!!!"

["Haha sorry gw cuman main-main sebentar"]

"Kekacauan yg lu buat dapat menghancurkan rencananya"

["Lalu, bagaimana dengan lu? Sekilas mirip seperti ayah, begitu egois dan bodoh"]

"Apa lu bilang?"

["Haha lupakan, ngomong-ngomong bagaimana pendapat lu tentang anak buah?"]

"Anak buah? Buat bantu lu mengacau korea lagi? Paboya?!?"

["Sial, lu terlalu mudah menebak"]

"Up to you shit!"

["Tak lama lagi gw bakal punya calon..."]

Pip.

Bah.

Anak buah?

Anak orang siapa yang akan dia jadikan sepertinya?

Apakah hyung belum cukup mengumpulkan dosa?

Dasar gila, aku sudah putus asa dengan sikapnya dan mari kita tunggu berapa lama Assassin itu masih bisa bernafas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FAKE LOVE [FF Jungkook BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang