05. Let me know

328 41 20
                                    


"S-siapapun d-datanglah"

Bertahun-tahun lamanya aku tinggal di dalam sel yang begitu gelap juga mengerikan.

Bunyi lonceng bergemuruh ditelingaku, cahaya senter tiba-tiba menyilau mataku, dan tepat disaat pria itu datang membawa suntik bahkan tongkatnya.

Menusukku setiap hari dengan jarum suntik, memukulku dengan benda favoritnya jika aku bersikeras menentang perintahnya.

Obat itu makananku sehari-hari, sampai aku lupa bagaimana rasanya makanan enak diatas sana, karena obat itupun aku tak bisa merasakan lapar maupun kenyang.

Menangis?

Aku sudah lelah memperlihatkan emosi itu padanya, agar dia bisa mengerti, tapi apa kenyataannya?

Mengabaikanku dan terus melakukan sesukanya.

Karena itu semua adalah kebiasaanku selama 5 tahun ini.

TENG!!!!!

D-dia akan datang, aku benar-benar takut dengan jarum suntik itu serta tongkatnya.

Caranya memperlakukanku sangat mengerikan.

Kenapa dia jahat sekali padaku, apa alasannya bertindak rendah seperti ini?

Aku segera memeluk tubuhku erat-erat di sudut ruangan ini sambil memejamkan mata, menahan rasa sakit suntikan itu dengan gemetar.

"Bangunlah dia sudah pergi"

S-suaranya.

Om chim kah?

Aku mulai menoleh ke arahnya, dan mata ini justru mengalir tanpa kuminta, "K-k-kau?"

Hati ini sangat lega oleh apa yang kulihat tepat di depan mata, senyum lebar yang seperti tengah mengucapkan.

"Terimakasih"

Betapa senang diriku, sampai air mata ini tak kunjung berhenti menangis, sekejap aku sempat bertanya-tanya.

Kenapa dia terlambat menjemputku?

Kenapa sangat lama?

"Ststst"

Dia menyuruhku diam.

Aku tau itu, aku akan diam sambil mengelap air mata ini dengan punggung tangan.

Tut.

"---------"

Tapi apa yg dia bicarakan dgn benda itu?

Aku tak bisa mendengarnya dengan jelas karena jarak di antara kita sedikit jauh.

Tut Tut Tut.

Aku akan mulai terbang detik ini, aku tak sabar!

"Dasar pak tua bodoh, selalu saja memerintahkanku seenak jidat, aku bukan anak kecil lagi bodoh!?!!"

"Dan sialnya, kook itu akan sering kesini karena ayah membebaskan dia keluar masuk rumah, membuatku tak bisa leluasa!!"

Deg!

"Apalagi tadi hampir saja ketahuan, untung aku datang lebih cepat, jika tidak, kau tau kan apa yg akan terjadi selanjutnya???"

"Sebaiknya penghalang di singkirkan terlebih dahulu kan? Hm?"

Mungkinkah?

"Nana sayang!?", Dia mulai membuka pintu sel itu dengan kuncinya.

KLEK.

Aku segera beranjak berdiri dengan sedikit terhuyung, "o-om chim? B-benarkah itu?"

Tepat setalah dia memasuki ruangan ini, aku langsung menghampirinya dan memeluknya dengan erat, "k-kenapa k-kau sangat lama menjemputku? Hiks hiks"

FAKE LOVE [FF Jungkook BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang