Pertemuan itu sudah di taqdirkan, mungkin kita di taqdirkan hanya untuk mengenal bukan untuk tetap tinggal.
Hidup memang tidak seindah drama Korea, tidak serumit sinetron Indonesia dan tidak seaneh cinta kita. Hah kita? Lo aja kali.
KenyataanNya hidup itu sepahit pare.
Sesosok gadis berambut panjang sedang tertidur nyenyak di tempat tidurnya, ya siapa lagi kalo bukan Salsadhila Avrilla Atmaja gadis cantik yang terlahir dari keluarga kaya yang bergelinang harta, tapi bukan berarti harus hidup manja.Hari ini hari pertamanya menjalankan MOS tapi dia masih tertidur nyenyak dibah selimutnya, diakibatkan tadi malam dia menonton film kesukaannya, bukan sinetron indonesia apalagi drama korea, justru dia menonton film dari Filipina ya sinetron Filipina, sangat jarang mungkin yang menyukainya tapi ntah kenapa gadis ini sangat menggemari artis dan film-film dari Filipina, wajah cantik tidak menjamin perilaku yang baik, seperti prilaku cadil, gadis ini sangat manja, polos dan sikapnya seperti anak kecil yang tidak punya malu
"Huaa." Cadil menguap sambil membuka matanya perlahan lalu matanya mengarah ke arah jam
"Gw kesiangan." Teriak cadil langsung berlari ke kamar mandinya
Kini cadil sudah rapih dengan seragam sekolahnya, dan sudah memakai tas yang sedikit terbuka akibat dia sangat buru-buru dan bahkan bukunya pun tidak tertata dengan rapih di dalam tasnya.
"Cadil sarapan dulu." ucap Fiona, ya siapa lagi kalau bukan mom nya cadil, lebih tepatnya Ny.Fiona Atmaja
"Cadil buru-buru mom, udah kesiangan" lalu cadil langsung berlari tapi tiba-tiba dia menghentikan langkahnya dan berbalik badan menuju mom nya
"Ada apa? Ktanya kau sudah kesiangan?"
"Cadil belum pamitan mom" ucap cadil langsung mencium tangan mom nya
***
Kini cadil bisa bernafas lega karna dia sudah sampai di depan gerbang sekolah barunya lebih tepatnya SMA Garuda, dan ternyata dia tidak terlambat
Bruk.
"Aww" ucap cadil karna merasa sakit akibat dia tersungkur di tanah, dan dia melihat seseorang yang telah menabraknya memakai baju putih abu dan dapat dipastikan dia kakak seniornya, dan cadil menatapnya dengan sorotan tajam dan misterius
"Bangunin aku ka." Pinta cadil sambil mengulurkan tangan kanannya
"Punya Kaki?" Jawab laki-laki tersebut dengan tatapan dingin dan jutek
"Punyalah, kalo cadil gak punya kaki pasti cadil gk bisa jalan." Jawab cadil logis
"Punya tangan?"
"Punya dong." Jawab cadil nyolot
"Ywdh bngun sndiri!"
"Tapi cadil mau dibangunin sama kakak, kan kakak udah nabrak cadil." Ucap cadil masih mengulurkan tangannya
Tapi tiba-tiba cadil membulatkan matanya, laki-laki itu pergi begitu saja meninggalkan cadil dan sepertinya cadil memberi tatapan benci pada kakak seniornya itu, tidak berpikir panjang cadil langsung melempar sepatunya dan pas sekali mengenai kepala kakak seniornya itu. Lalu cadil langsung tertawa jahil, tapi anehnya kakak seniornya malah menatapnya begitu tenang dan memberikan senyum sinis dan pergi begitu saja.
"Aduh itu senyumnya, manis bangat walaupun senyuman sinis." Batin cadil
"Aduh cadil apa yang barusan lo bilang si?"
***
Dan ketika cadil memasuki area lapangan ternyata sudah ramai dan sepertinya acara MOS sudah dimulai dan cadil hanya bisa mematung di tempat dia berdiri, dan tiba-tiba suara mikrofon terdengar di telinganya
"Untuk gadis yang sedang berdiri di sana harap ketengah lapangan." Ucap salah seorang laki-laki dan pandangan seluruh orang yang ada di sana langsung tertuju pada cadil
"WHAT THE FACK! ini kan orang yang tadi gue lempar pake sepatu, jangan jangan? Diaa ketua os ... ah gak mungkin." ucap cadil sangat pelan dan mungkin hanya dia yang mendengar
"Untuk gadis yang masih berdiri dan mematung disana, saya minta ketengah lapangan sekarang!" Ucapnya tegas
Dan dengan terpaksa cadil berjalan ketengah lapangan.
"Buat kalian semua boleh kembali ke kelas, dan untuk kakak pendamping tolong bimbing mereka dengan baik" ucapnya lagi, dan semua orang langsung meninggalkan lapangan kecuali cadil dan laki-laki ini. lebih tepatnya David Alvarro Narendra.
"Lo bakal dapat hukuman." ucapnya tajam dan dingin
***
Bulir keringat terus berjatihan dari wajah cadil. Wajah gadis itu memerah karna terkena paparan sinar matahari.
Baru 15 kali putaran mengelilingi lapangan sekolah tapi cadil sudah ngos-ngosan tidak karuan. Tapi gadis itu terus memaksakan kakinya agar terus berlari meskipun berkali-kali ia ingin jatuh, tapi cadil tetap berdiri. Ini memang konsekuensinya karna ia telat.
Dari kejauhan tepatnya di ujung lapangan, seorang senior berseragam putih abu tengah menatapnya. Tangannya yang dimasukan ke dalam saku celana membuat cowo itu terkesan cool.
Tiba-tiba kepala cadil serasa ditusuk ribuan jarum, pengllihatan gadis itu juga mulai memburam. Hingga cadil tak bisa menahan keseimbangannya lagi. Cadil pun pingsan di tengah lapangan
~~~
Cadil mengerjapkan matanya. Bau minyak angin aromatherapy langsung menusuk di indra penciumman nya. Cadil melirik ke sekelilingnya dan ternyata posisi dia sekarng berada di bawah pohon rindang yang cukup besar.
Cadil mengalihkan pandangannya saat mendengar suara langkah kaki mendekat. Gadis itu langsung kikuk saat tau siapa yang datang. Siapa lagi kalau bukan David, ketua osis SMA Garuda.
"Cepet kembali ke kelas, sebelum lu tersungkur mati disini." Ucapnya dingin dan sangat tajam. Cadil langsung berdiri dan menatap mata ka david lalu dia langsung berlari menuju kelasnya.
***
TringTringBel pulang pun berbunyi.
"Cadil lu pulang dijemput?" Tanya sesosok wanita yang duduk di sebelah cadil lebih tepatnya Hana Rimadhani winata dia adalah salah satu teman dekat cadil ketika SMP dan ternyata sekarng mereka bisa bertemu lagi, sungguh tidak di duga.
"Gue di jemput mang dadang han" jawab cadil
"Oh ywdah, gw duluan ya" kata hana sambil melambaikan tangan kepada cadil, dan cadil hanya menganggukan kepalanya. Dan gak lama hana menghilang dari penglihatan cadil
"Hmm ngomong-ngomong ka david ganteng dan bahkan kegantengan nya melebihi oppa-oppa korea" batin cadil
"Ya Ka david tampan dengan wajah nya yang sangat datar, kulit berwarna coklat, mata hitam yang berbinar, alis yang sangat tebal, tubuh yang tinggi, rahang yang sangat kokoh, dan rambutNya yang hitam legam."
Tbc24 Oktober 2018, di Bogor
Jangan lupa di vote ya☺
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Dream
Teen FictionMemaksakan cinta? Itu tidak semudah yang kalian kira. Pura-pura tidak mencintai? Itu lebih sakit dari patah hati. Mengakhiri persahabatan atau mempertahankan cinta? Itu dua hal yang sangat rumit. Kenapa cinta kita harus seperti ini. Harus serumit in...