G

13 0 0
                                    


SENIN, mungkin bagi sebagian murid ada yang pergi kesekolah hanya untuk bertemu dengan teman teman kelasnya, ada juga yang ingin bertemu pacar, atau ingin benar benar mendapat ilmu.

5 menit yang lalu upacara slesai dilaksanankan, murid murid pun langsung memasuki kelas nya masing masing.

"eh woi masuk, pa arifin bentar lagi sampe kelas!" teriakan dari ketua kelas 12 ipa 3 menyuruh teman teman nya untuk duduk dibangku masing masing.

"Assalamualaikum wr wb"

"WAALAIKUMSALAM WR WB" jawab para murid bersamaan

"baik, bapak disini akan mengabsen. Tolong jangan ribut!"

"Alfian rindii..."

"hadir pak"

"Aldric ar-"

"hadir." belom sempat menyelesaikan nama panjang ia sudah memotong alhasil pak arifin hanya mendengus sebal.

"Bintang salma..."

"Izin sakit pak" ucap ketua kelas

"izin atau sakit!!! Kamu ini yang benar, izin ya izin, sakit ya sakit!"

"ma-maksud saya sakit pak" ucap ketua kelas itu terbata2

"lanjutt....Chandra saih"

"izin bikin ktp pak"

"Faldo"

"izin bikin ktp juga pak"

"kenapa faldo dan chandra sama sama bikin ktp? Saya curiga" ucapnya sambil memegang jenggot, "kalian jangan mentang mentang sudah 17 tahun dan kelas 12 bikin ktp dijadikan alasan untuk bolos!"

"baru kemaren izin bikin ktp, sekarang bikin lagi!" bisik pak arifin sambil menggeleng kepalanya.

"Reno aditya"

"hadir selalu pak"


Dikelas lain tepatnya 12 ipa 1 keisya dan ockta sedang beradu mulut hanya karna masalah kembalian kurang 500 perak.

"udah ta udah cuma gope aja ko kamu ngedumel mulu pusing aku dengernya,"

Keisya yang sedang menyalin catatan dibuat jengah oleh kelakuan ockta yang ngedumel tanpa henti.

"gimana gua ga gedek si sya, gope tuh berarti banget buat gue," ia melihat kearah keisya yg sedang menulis "gope kalo dikumpulin lumayan syaa"

"yaudah nih ta aku kasih gope nih, seribu deh nih aku gada gopean" Ia merogoh saku mengeluarkan uang logam seribu rupiah

"masalahnya bukan itu sya, gua ga iklas mau itu gope kek seratus perak kek kalo ga dikembaliin itu namanya dia korupsi!"

"kalo kita iyain mulu ntar kebiasaan!"

Keisya melongo melihat ekspresi ockta yang sangat serius dan menahan kekesalan itu

Prokkk prookkk prokkk

Ia pun bertepuk tangan dengan menunjukan deretan giginya "WAW ockta bijak sekaliiiiii"

"bijak atau pelit ta?"

Seketika ockta pun langsung melempar buku kearah nya, tepat sekali mengenai jidat keisya

Keisya malah tertawa terbahak bahak sambil memegangin perut nya

"wihhhh aku kagum sama kamu ta, WAHAHAHA" masih terus tertawa sampai akhirnya dia lelah. "udah puas ketawanya?" ucap ockta sarkas.

"iya iya udahh, pissss" ia meringis sambil mengangkat dua jari tanda damai, agar okcta tidak semakin marah.

Kantin SMA Nusantara selalu ramai disaat jam istirahat, mereka yang menahan dahaga dari pagi hingga siang langsung berhamburan mencari minuman dan makanan.

Aldric dan reno seperti biasa mengisi bangku yang paling pojok, alasannya karna lebih sepi.

"Al gimana sama keisya?" tanya nya.

Aldric yang sedang memakan mie pun menghentikan kegiatannya dan menatap reno dengan alis mengangkat, "ga gimana gimana." jawabnya

"keisya cantik ya al" ia melihat kearah pintu masuk kantin melihat seseorang yang baru saja masuk.

"biasa aja"

Reno mendengus sebal, susah sekali memancing aldric untuk mengungkapkan sedikit perasaan nya terhadap keisya.

Ia sudah mengenal aldric sejak duduk di sekolah menengah pertama. Pasti ada sesuatu yang aldric sembunyikan.

JATUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang