Sunggyu menempelkan layar ponsel ke telinganya dengan gugup. Ia menatap bergantian ke Sungyeol dan Dongwoo yang balik memandanginya dari sofa seberang.
Nada dering beberapa menit terdengar. Lalu, telepon diangkat.
"Yeoboseyo?" Suara berat nan serak Woohyun terdengar.
"Woohyun-ah... Ini aku, Sunggyu," Sunggyu buru-buru menjawab.
"Eoh. Ada apa? Aku baru bangun."
"Uh, maaf mengganggu..."
Sungyeol dan Dongwoo kompak menepuk kening mereka, membuat Sunggyu menggigit bibir karena menyadari kecanggungannya sendiri. Beruntung, Woohyun malah tertawa kecil.
"Tidak usah seformal itu, Hyung. Jadi, kenapa menelepon?"
Sunggyu terkekeh dengan kaku sebelum menjawab hati-hati, "Malam ini aku bersama Dongwoo, Howon, Yeol, dan Jjong akan pergi ke Gangnam. Mau ikut?"
"Ah... Nanti malam?" Woohyun terdiam sejenak. Memberi jeda bagi Sunggyu untuk melirik kedua temannya yang sedang mengantisipasi. Kemudian, laki-laki itu melanjutkan, "Aku tidak bisa."
"O-oh..."
"Kiu mengajakku makan jajangmyun."
Hati Sunggyu mencelos. Dengan susah payah, ia menahan kekecewaannya dan bertanya, "Di tempat biasa...?"
"Eung."
"Oh... Oke. Selamat bersenang-senang."
"Kau juga, Hyung."
Telepon ditutup. Sunggyu menghela napas.
"Tidak bisa?" Sungyeol bertanya dengan mata membulat.
Sunggyu menggeleng. "Kiu mengajaknya makan," ia menjelaskan.
"Waah... Dia tahu kelemahanmu dan memanfaatkannya dengan sangat baik," Sungyeol menukas sambil tersenyum lebar.
Sunggyu memicingkan matanya. "Maksudmu?"
"Dia akan mengujimu, kan?"
Sunggyu mengangguk.
"Ini ujiannya," Sungyeol menyimpulkan dengan senyum lebar penuh kemenangan.
"Hyung, tidak perlu khawatir. Hongkyu-ssi tidak menganggap Woohyun lebih dari sahabatㅡ" Dongwoo ikut-ikutan menanggapi.
Namun, Sungyeol memotong, "Siapa yang tahu?"
Kali ini, tidak hanya mata Sunggyu yang menyipit tajam ke arah Sungyeol. Dongwoo pun memelototinya.
"Apa? Aku salah?" Sungyeol bertanya dengan mata membulat, lalu mulai membentuk ekspresi terluka. Tetapi kemudian, ia mengibaskan tangannya dengan cuek, "Dengar, orang-orang idiot. Woohyun punya rencana. Maka kita juga harus menyusun skenario balasan."
"Bagaimana?"
"Ganggu acara kencan mereka."
"Huh?" Sunggyu melongo.
"Kita ke restoran jajangmyun itu sekarang, temui Woohyun dan Kiu di sana," Sungyeol berbisik. Mulai berlagak seperti detektif, "Kalau ketahuan dan mereka bertanya, bilang saja ini ideku."
Alis Sunggyu berkerut samar, "Tapi, ini memang idemu."
"Oh. Benar juga," Sungyeol terkekeh, sementara Sunggyu mendengus.
Tetapi, kemudian Sunggyu teringat rencana asli mereka, lalu bertanya, "Bagaimana dengan rencana kita ke Gangnam?"
Sungyeol malah berdecak dan menjawab, "Untuk apa ke bar jika kau tidak bisa bersenang-senang? Hari ini aku tidak ingin menyeret orang mabuk yang galau."
Sunggyu merengut, tapi tidak menampik perkataan Sungyeol karena ia juga merasa itu akan benar-benar terjadi.
"Lalu, kalau sudah di sana, selanjutnya bagaimana?" Akhirnya Dongwoo bertanya.
"Makan jajangmyun dan mengobrol, dong," Sungyeol menukas sambil memutar manik matanya dengan sebal. Seolah pertanyaan itu adalah pertanyaan yang paling bodoh yang pernah diajukan kepadanya.
"Dan...?"
"Dan kita rusak suasana lovey-dovey antara Kiu-ssi dengan Woohyun."
"Caranya?"
Sungyeol diam sejenak sambil mengetuk dagunya. Kaki kanannya terangkat untuk melipat pada kaki kiri. Lengan satunya menempel di dada.
Sunggyu dan Dongwoo hanya diam menunggu.
Setelah beberapa menit berlalu, barulah Sungyeol menjawab dengan senyum lebar sembari berdiri, "Itu kita pikirkan nanti saja!"
Dan misi konyol mereka pun dimulai.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Serein
RomanceDi antara rintik hujan, hari di mana Kim Sunggyu berubah demi seorang Nam Woohyun. • • • Terinspirasi dari kejadian nyata; 2015. ------------------- Fanart © Bluenari