"Maaf tapi kita harus menyudahi drama payah ini. Souichirou dan Kagura layak mengetahui kebenarannya." Ujar Gintoki dengan tatapan serius.
.
.
.Manik ocean blue yang diwariskan dari maminya itu menatap tajam menyelidik, seolah meminta jawaban kepada semua orang yang berada diruangan gelap tersebut.
Ingin sekali ia melontarkan bertubi-tubi pertanyaan, namun suaranya seperti tercekat ditenggorokannya, tak mampu mengeluarkan kata-kata.
Ia terlalu terkejut sekaligus bingung dengan hadirnya pria tampan berumur hampir 40 tahun yang mirip dengannya ditempat pertemuan organisasi.Okita Sougo..
Pria yang sudah dinyatakan meninggal dunia olehnya, juga Ibunya.
Pria yang selalu di rindukan dan selalu di pertanyakan keberadaannya. Pria yang selalu membuat Ibunya tiap malam menangis kehilangan.Pria pecundang yang brengsek..
Di tempat duduknya, Hijikata mendengus. "Duduklah terlebih dahulu, Souichiro. Kami akan memberitahukan semuanya."
Mata Souichirou menyipit lalu pandangannya kembali teralih kearah pria yang tadi ia panggil 'papi' itu. Souichirou mengusap air mata yang berada di pipinya lalu duduk diikuti Gintoki yang duduk disebelahnya. Tatapannya datar, sama datarnya dengan manik ruby di sebrangnya.
Kondo yang melihatnya pun hanya menghela nafas.
"Baiklah, sebelum itu ada suatu hal yang harus dibahas mengenai geng Kiheitai deng—"
"Jelaskan dulu apa yang sedang membuatku penasaran, para tetua!" Souichirou menyela ucapan Kondo sebelum pria dengan julukan Gorilla itu membahas masalah organisasi lebih lanjut. Ia ingin segera meredam rasa penasaran yang ada dibenaknya. Jujur, ia kecewa dengan semua pihak yang menyembunyikan hal se-important ini darinya, terutama Ibunya.
Fakta bahwa Ayahnya sudah meninggal sejak tujuh belas tahun yang lalu, ternyata hanyalah omong kosong belaka. Souichirou sangat yakin, pria yang tepat berada dihadapannya itu adalah Ayahnya. Entah apa alasan mereka menyembunyikan tentang keberadaan Ayahnya itu, namun tetap saja membuat ia sangat kecewa.
"Hah... merepotkan sekali. Sepertinya sifat merepotkan mu itu menurun dari mamimu yaa, anakku."
Souichirou membelalakan matanya mendengar ucapan yang terdengar ringan namun dalam, yang terlontar dari mulut ayahnya, Sougo.
'Anakku' ... Pria itu mengatakan sekaligus menyatakan dengan jelas bahwa Souichiro benar-benar anaknya.
Anak dari Okita Sougo dan Okita Kagura.
Sougo tersenyum sambil memejamkan matanya sejenak lalu kembali menatap pemuda yang merupakan darah dagingnya sendiri.
"Yare-yare ... sayang sekali, pertemuan yang seharusnya membahas organisasi pun harus tertunda dulu dengan drama sabun yang lewat." Gintoki berujar sambil mengisyaratkan semua pihak untuk meninggalkan kedua orang bersurai pasir itu.
****
Kagura menatap datar pria yang beberapa detik yang lalu mengetuk pintunya dan masuk seenak jidat ke ruang tamu kediamannya. Pria itu lalu duduk di sofa sambil bersedekap, seolah-olah hal yang dilakukannya itu lumrah dan menjadi suatu kebiasaan.
Kagura mendengus kemudian ia menutup pintu utama dan duduk di sofa jagat, bersebrangan dengan pria itu.
Pria itu menyeringai, "kenapa kau duduk berjauhan sekali denganku, Kagura? Kau tidak rindu padaku hmm?"
Ia menepuk-nepuk sofa disebelahnya, "duduk di sebelahku!"
Kagura memutar bola matanya jengah. Pria itu selalu saja menggodanya disaat berduaan seperti ini.
"Cih... Jangan menggodaku! Itu menggelikan, kau tahu?" Kagura mengepalkan tangan kanannya seolah ingin meninju sesuatu, "kau lupa ya kalau aku ini pemegang sabuk hitam karate dan taekwondo? oh aku juga menguasai semua jurus di wushu kalau kau lupa. Akan ku tunjukkan padamu kalau kau terus menggodaku!"
![](https://img.wattpad.com/cover/161868050-288-k50488.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner in crime
Fiksi PenggemarOkikagu official, fanfict collaboration antara seluruh author Okikagu.