6

2.9K 207 8
                                    

"Pergi. Aku mau istirahat"

"Tapi..."

Dang!

Seohyun membanting pintu kamarnya yang terletak tepat di samping kamar yang ditempati Daniel.

Tanpa punya tenaga ke arah tempat tidur, Seohyun malah terduduk di lantai dan bersandar pada pintu.

Pelupuk matanya mulai dipenuhi air mata yang semakin lama semakin banyak.

Sebelum sempat mengalir keluar, Seohyun memeluk kedua lututnya dan mulai menangis.

Suara memilukan itu terdengar oleh Kyuhyun yang berada tepat diluar pintu dengan hati tersayat dan penuh penyesalan.

Lagi lagi dia bertindak bodoh. Dia kembali membentak bahkan membiarkan ego menguasai dirinya. Membuat wanita yang dia cintai merasa tersakiti kembali.

"Maaf... aku sungguh bodoh, maafkan aku Seo"

Kyuhyun hanya sanggup berkata di dalam hati karena ada sesuatu yang menahan suaranya tersangkut di tenggorokan.

*•*•*•*•*•*•*•*

Beberapa hari berlalu dan Kyuhyun sungguh merasakan kesendirian di dalam rumahnya.

Biasanya selalu ada langkah kecil dan gelak tawa setiap dia pulang kerja. Daniel akan segera muncul dan berlari ke arahnya dengan sejuta cerita yang dia alami hari itu.

Kyuhyun tidak menghiraukan bunyi jam yang menunjukkan pukul 12 siang. Dia hanya terus meneguk botol minuman di atas meja dengan pikiran kacau.

Televisi menyala bukan berarti menjadi fokusnya sekarang, terlebih sudah ada satu botol kosong di atas meja sebagai pertanda dia bukanlah dirinya saat ini.

"Tuan" Seseorang mendatanginya. "Anda baik baik saja?"

"Apa kalian menemukannya?" Tanya Kyuhyun acuh.

"Iya, kami menemukannya. Dia telah dihubungi dan bersedia bertemu dengan pada tempat yang telah disepakati"

"Kita pergi" Kyuhyun berdiri melemparkan botol di tangannya asal.

Prang!

*•*•*•*•*•*•*•*

"Mommy"

"Hm?" Seohyun menoleh dan kaget melihat Daniel sedang berdiri di kursi. "Jangan berdiri sayang, kamu bisa jatuh"

Dia lalu menghentikan mobil di pinggir jalan dan memasangkan sabuk pengaman untuk sang putra.

"Kita kemana?"

"Ke tempat kerja mommy. You're gonna love it" Seohyun tersenyum sembari menginjak pedal gas kembali.

"Nona!" Seru Jane saat mereka tiba. "Saya kira anda tidak datang hari ini"

Seohyun tersenyum dan mengangkat Daniel ke atas meja. "Mommy"

"Diam sebentar ya"

Seohyun mengambil pengukur badan dan mulai mengukur tubuh putranya. "Jangan ditarik sayang. Jane, tolong pegangi Daniel"

"Ne"

"Ini apa mommy?" Tanya Daniel dengan polosnya.

"Mommy mau membuat pakaian untuk kamu" Jawabnya sembari mencatat diatas kertas.

"Dan punya banyak dari Daddy" Daniel terlihat memanyunkan bibirnya.

"Iya, mommy tau" Balas Seohyun setelah tertawa kecil melihat ekspresi sang putra.

BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang