7

3K 208 7
                                    

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Kyuhyun dengan ponsel yang menempel di telinganya.

"Nyonya baik baik saja tuan"

"Pastikan dia tidak kemana mana"

"Nde"

"Daddy" Daniel yang duduk di atas meja segera menunjuk ke arah pintu.

"Eomma?" Kyuhyun tidak percaya melihat wanita paruh di ambang pintu.

"Lama tidak bertemu sayang" Katanya sembari memeluk Kyuhyun. "Beberapa hari yang lalu aku berkunjung ke rumahmu dan bertemu Seohyun serta Daniel disana"

"Seandainya eomma bilang, aku bisa pulang sebentar saat itu"

Wanita itu tersenyum mengangkat tubuh sang cucu. "Cium nenek dulu"

"Muach!"

"Cucu tampan nenek pintar sekali"

Perawakan tinggi yang tadinya duduk di kursi sekarang berpindah ke depan rak besar berisi dokumen.

"Kyu"

"Hm?"

"Bisa duduk sebentar, ada yang inin kubicarakan"

Kyuhyun menuruti keinginannya setelah mengambil map di barisan kedua. "Ada apa?"

"Aku akan menjaga Daniel hari ini"

"Eomma yakin? Dia kadang sangat rewel"

"Iya, tidak apa apa" Dia mengelus
kepala sang cucu. "Aku akan mendidiknya seperti kau dulu"

"Baiklah, tapi segera hubungi aku jika dia mulai menangis atau menyusahkanmu, eomma"

"Tidak akan, kami akan jalan jalan dan makan sepuasnya hari ini. Kamu mau kan sayang?"

"Mau, nenek" Jawab Daniel antusias.

Wanita itu tersenyum dan menoleh pada Kyuhyun kembali. "Bagaimana hubungan kalian Kyu?"

"Maksud eomma?"

"Kalian sudah membuat keputusan? Masalah tidak baik dibiarkan terlalu lama. Hanya akan menyakiti kalian"

"Sigh~" Kyuhyun menunduk dan mengacak rambutnya. "Aku memang telah menyakitinya"

"Apa yang telah kau lakukan pada Seohyun?"

"Tadi malam aku lepas kontrol. Aku membentak dan membuatnya menangis... bahkan memaksanya melayaniku sepanjang malam. Aku sungguh bodoh"

"Kyu" Dia mengelus bahu lebar tersebut. "Alasanku mengajak Daniel hari ini adalah agar kau dan Seohyun dapat menyelesaikan masalah kalian. Malam ini"

"Eomma tidak mengerti. Ada terlalu banyak kesalahpahaman diantara kami"

"Kalau begitu tinggal luruskan saja. Saling terbuka dan dengarkan pendapat masing masing. Aku yakin Seohyun juga menginginkan hal yang sama, terlebih sebagai seorang ibu, Seohyun pasti mempunyai keinginan membahagiakan Daniel"

Dia lalu mengelus lengan kekar itu dengan penuh kelembutan. "Jika kau sangat mencintai Seohyun dan tidak rela dia pergi. Maka biarkan dia mendengar bagaimana perasaanmu yang sebenarnya"

"Aku sudah mencoba, tapi dia sama sekali tidak mau mendengarkanku"

"Kesampingkam egomu Kyu. Seohyun seorang wanita, hatinya begitu rapuh jika terus diperlakukan kasar tanpa kau ketahui dulu apa yang dia rasakan"

*•*•*•*•*•*•*•*•*•*

"Nyonya, ini..." Pengawal wanita yang terus menemani Seohyun daripagi, terbata bata melihat sajian makanan yang memenuhi meja.

BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang