Saat kau bilang benci bukankah kau dengan jelas sedang mengatakan peduli padanya?
Only 18+
Boys Love / Boy X Boy / Man x Man
School Life / Drama / Comedy / Romance
🔞🚫⛔
Bias cahaya pagi membuat dua insan yang kini tengah bergelung hangat dalam selimut yang sama, saling memberi kehanngatan dengan berbagi pelukan.
Chanyeol mengeratkan pelukannya begitu pun Kyungsoo.
Tunggu?
Apa mereka sadar apa yang tengah terjadi?
Tentu saja tidak.
Sampai..
"Huaaaa gulingku rasanya hangat dan nyaman hmm ini..."
Deg
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Astaga.. Hahh .. Bisa mati aku jika dia tau aku memeluknya semalaman"
Chanyeol dengan sangat hati-hati melepaskan tangan Kyungsoo dari tubuhnya, menyibak selimut dan hendak beranjak sebelum..
"Mati kau Park!"
"WHOAAA"
"Hoamm semalaman kau terus menarik tubuhku agar terus berada dalam pelukanmu, apa kau lupa batasanmu eoh?" Ucap Kyungsoo dengan beranjak bangun dan bersandar pada headboard.
"Lalu kenapa tak kau lepaskan hm? Apa kau menikmatinya?" Tanya Chanyeol mencondongkan wajahnya kearah Kyungsoo.
Kyungsoo mendorong dahi Chanyeol dengan telunjuknya.
"Nafasmu bau, pergi sana!"
Chanyeol berbalik dan mencium nafasnya sendiri membuat Kyungsoo terkikik geli.
"Aku tidak bau!"
"Haha cepat mandi sana Park"
Kyungsoo menyibak selimut yang dia kenakan, dan beranjak dari tempat tidur menuju pintu keluar.
Chanyeol hendak membereskan tempat tidur hingga netranya menangkap genangan darah yang telah kering di ujung tempat tidur tempat Kyungsoo tidur.
"Kyungsoo!"
"Why?"
"Apa ini?"
Kyungsoo kembali mendekat kearah tempat tidur dan cukup terkejut, Chanyeol mendudukan tubuh Kyungsoo dan berlutut dihadapannya.
Dilihatnya kaus kaki yang Kyungsoo kenakan telah berubah menjadi merah darah, kaki kanan Kyungsoo terluka dan entah apa yang membuatnya seperti ini.
"Paboya" ucap Chanyeol.
Kyungsoo tertegun dengan perlakuan Chanyeol yang kini tengah membuka kaus kakinya secara perlahan.
"Kenapa kau bisa sebodoh itu hah? Kau tak merasakan apapun kah? Apa kau tak sadar jika kakimu terluka? Sejak kapan ini eoh? Kenapa bisa seperti ini?"