Chapter 5

28 15 0
                                    

"Mama dengar kamu ikut osis di sekolah mu ?" Tanya ibu ku sembari menyantap makan malam nya

"Iya, memang kenapa" tanya ku kembali

"Tak apa, mama harap dengan kamu ikut osis ini kamu lebih pintar bersosialisasi dengan teman teman mu

Aku hanya mengangguk paham sembari mengunyah makan malam ku

"Mama dengar juga kau sudah mendapatkan teman baru ya di sekolah mu ?" Tanya mama ku yang tak bosan bertanya kepada ku

"Iya, kurasa mama tahu semua tentang kegiatan sekolah mu, darimana mama tahu semua itu" ucap ku seperti pertanyaan

"Itu orang yang sedang bermain dengan VR nya" mama ku menunjuk kakak ku yang berada di ruang tamu

"Mama cuma mau bilang, kau harus memiliki sahabat sebelum mama dan papa meninggal, sehingga setelah mama dan papa meninggal kamu tidak hanya sendiri ataupun bersama kakak mu saja, sahabat yang menganggap mu layak nya saudara, walaupun ia menjengkelkan tapi ia peduli terhadap mu" ucap mama ku panjang lebar

"Mama kenapa berbicara seperti itu, tidak baik, mama membuat ku takut tau" sahut ku merasa ketakutan

"Mati itu kehendak Tuhan sayang, kita tak bisa berbuat apa apa" mama ku mengusap kepala ku pelan

-You're my person-

"Hyung, apa kau tahu Dimana remote TV" tanya ku sembari mencari nya di bawah bantal

"Tidak tau, coba kau cari di atas meja" teriak kakak ku yang masih asik bermain Virtual Reality milik nya

Aku mengikuti instruksi kakak ku, dan ya aku mendapatkannya, di tumpukan majalah milik mama ku

"Hei, mana janji mu, bukankah kau berjanji akan membelikan martabak Toblerone" ucap kakak ku secara tiba-tiba lalu menidurkan kepalanya di atas paha ku

"Aishh...,dia ingat pula" ucap ku dalam hati sembari mengacak rambut ku pelan

"Besok saja Hyung, aku berjanji" aku mengacungkan 2 jari ku kepada nya

"Tapi aku menginginkan nya sekarang" kakak ku bangun dari pangkuan ku dan duduk di samping ku

"Tapi kan sudah malam lagipula jarak dari rumah kita ke tempat martabak itu kan cukup jauh" aku mencoba menolak dengan berbagai alasan

"Yasudah aku yang membawa motor nya" kakak ku pun pergi dari sampingku menuju kamar nya

Aku hanya bisa menarik nafas ku dan mengacak rambut ku sekali lagi

"Ayo cepat" kakak ku menarik tangan ku setelah ia mendapatkan kunci motor dan memakai hoodie nya

"Iya tunggu sebentar aku ingin mengambil hoodie ku di atas" aku mencoba melepaskan tangan kakak ku yang mencengkeram erat tangan ku

Aku segera berlari ke atas untuk mengambil hoodie dan dompet ku lalu turun lagi kebawah untuk bertemu kakak ku

"Mau kemana sayang" tanya mama ku dari arah dapur

"Mau keluar sebentar mah, beli martabak" sahut ku sedikit berteriak

"Oh ya, mama mau satu ya, rasa keju" kata mama ku, aku hanya mengangkat ibu jari ku lalu keluar dari rumah karna kakak ku sudah menunggu di rumah

You're my personTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang