Tak lama setelah itu aku mendengar ketukan pintu "maaf tuan muda, makan malam sudah tersedia di meja makan, nyonya besar ingin anda turun untuk makan" ucap seseorang dari luar
"Iya, aku akan segera turun" teriak Davi dari dalam kamar
"Sudah malam aku izin pamit pulang" ujar Vernon sembari menaruh gitar diatas ranjang
"Ya aku juga sepertinya, ini sudah malam" sahut ku
"Apa kau tak mau menunggu sebentar, untuk makan malam" ucap Davi sembari beranjak dari sofa
"Tidak, mungkin lain kali" ia langsung menggendong tas nya dan jas yang ia letakan di bahu nya
"Baiklah, ayo biar ku antar" Davi membuka pintu kamar nya di susul oleh aku dan Hana
Sesampai nya di lantai dasar tepatnya di ruang makan, aku melihat dua orang yang sedang duduk di meja makan yang kurasa adalah kedua orang tua nya
"Mah, pah Alvin dan Vernon ingin berpamitan untuk pulang" ucap Davi dengan sopan nya
"Kenapa sangat terburu-buru, ayo makan malam terlebih dahulu" sahut mama Davi sembari menyendok makanan nya
Sebenarnya aku tak apa makan terlebih dahulu, tapi tak tau dengan Vernon
"Ayo jangan hanya berdiri disana, tante memaksa kalian" ucap nya lagi
Vernon pun mengangguk dan memberi senyuman kecil kepada mama Davi
Dan pada akhirnya kami pun duduk dan makan bersama di meja makan yang sangat luas
"Apa kamu tidak mengajak putri untuk ikut, biasa nya kalian sangat dekat ?" Tanya mama Davi
"Tadi sudah ku ajak, tapi dia ada tugas yang benar-benar harus di selesaikan jadi dia meminta ku untuk menurunkan nya di depan rumah nya seperti biasa" kata Davi menjelaskan
"Oiya tadi tante belum sempat berkenalan dengan kalian berdua" mama Davi mencoba membuka pembicaraan
"Aku Jonathan Alvin Hwang, atau tante bisa memanggil Alvin" aku menjulurkan tangan ku untuk berjabatan dengan mama Davi
"Tunggu sebentar, oh ternyata kamu yang nama nya Alvin, Davi sering bercerita tentang mu" ucap mama Davi yang tampak ramah menyambut uluran tangan ku
"Oh ya tante, apa yang Davi bicara kan tentang ku" sahut ku bersemangat
"Mama aku malu" sahut Davi sedikit berteriak dengan wajah yang tersipu malu
"Dia bercerita bahwa saat pertama sekolah ada seseorang yang membuat nya menangis lalu Alvin datang menenangkan dan memberi sedikit motivasi" aku memegang lengan Davi yang tadi nya menutupi muka nya karna malu
"Kau tak usah malu, itulah gunanya aku, Hana, dan Putri, kau dapat meluapkan segala yang ingin kau bicara kan" ucap ku merangkul bahu Davi
"Iya itu benar" sahut Hana lalu merangkul pundak ku hingga kami bertiga saling merangkul
Kedua orang tua di depan kami hanya bisa tersenyum bahagia melihat tingkah kami
"Bisakah mama pinta satu dari kalian" sahut mama Davi tiba-tiba
Kami bertiga mengangguk serentak secara bersamaan, Ntah sebuah kebetulan atau apa tapi itu jelas tak di sengaja
"Jaga persahabatan kalian sampai kapanpun" kata beliau yang diakhiri dengan senyuman
"Kalau begitu siapa nama mu ?" Tanya mama Davi yang di tujukan untuk Vernon
"Anthony Vernon Jung" ucap nya sangat sopan
KAMU SEDANG MEMBACA
You're my person
Teen FictionPersahabatan ????, apa yang dipikirkan oleh mu mungkin sekelompok orang gila yang berpura pura normal di depan orang-orang Yang akan menjaga mu layaknya saudara sekandung, yang akan berdebat layak nya suami istri yang sedang beradu argumen, ya...