"Hyung, jangan berbohong pada ku" jawab ku dan memberhentikan langkah ku agar kakak ku tahu bahwa aku sedang serius
"Iya, Hyung minta maaf, memang Hyung janjian dengan seseorang tapi bukan karna itu Hyung mengajak mu pergi, Hyung hanya ingin menghabiskan satu hari dengan mu" ucap kakak ku menjelaskan
"Oh, kenapa Hyung tidak terus terang pada ku ?" Tanya ku lagi sambil meneruskan langkah ku yang tadi terhenti
"Hyung hanya takut kau salah paham seperti tadi, memang nya kau tau dari mana, heum..?" Ucap kakak ku kembali bertanya
"Dari line mu Hyung, siapa namanya" ucap ku seperti tak kehabisan pertanyaan
"Stephanie" jawab nya singkat
Akhirnya kita sampai di depan toko buku dan langsung masuk ke dalam mencari Dimana keberadaan putri, Hana dan Davi
"Dimana teman-teman mu itu ?" Tanya kakak ku begitu aku masuk ke dalam toko
"Aku tidak tahu Hyung, lalu bagaimana dengan teman Hyung itu ?" Entahlah mengapa sedari tadi aku dan kakak ku saring melontarkan pertanyaan
"Ia sudah Hyung suruh ke toko buku ini, ia lagi di basement" jawab nya sembari memasukan handphone nya kedalam kantong di depan hoodie nya
"Mereka ada di bagian ensiklopedia Hyung, ayo kita kesana" aku menarik tangan kakak ku setelah aku membaca line dari Davi
"Bagaimana sudah dapat barang nya ?" Tanya ku begitu bertemu mereka
"Sudah, ayo kita ke kasir" sahut Hana
"Hana, kau dengan putri saja ya, aku dan Alvin ingin melihat lihat sebentar" ucap Davi sambil menarik tangan ku, dan di sambut anggukan Hana
"Ayo cepat, Hyung apa kau ingin ikut ?" Tanya Davi kepada kakak ku
"Tidak, aku ada janji dengan seseorang, jaga adik ku baik baik ya" jawab kakak ku sembari mengacak pelan rambut ku lalu pergi menuju keluar toko buku
"Siapa yang akan ia temui ?" Tanya Davi sembari mulai berjalan
"Teman perempuan nya" jawab ku singkat sambil menunjukan muka yang sedikit murung
"Hei ada apa ?" Tanya nya lagi seperti tau apa yang sedang ku rasakan, padahal aku sudah mencoba menyembunyikannya
Aku masih mencoba menyembunyikan nya dengan cara menggeleng, "ayolah kau tidak usah berbohong, ingat kita ini sudah berteman hampir seminggu, jadi aku mulai mengerti gerak gerik mu" ucap nya sembari mencoba membuat senyum di bibir ku
"Hmmm.., kau tau kan aku sangat menyayangi kakak ku begitu juga dengan nya, aku tak mau sampai kakak ku salah memilih pasangan nya" ucap ku khawatir
"Ah..,sudahlah kakak mu itu sudah besar, aku sangat iri terhadap mu, kalian berdua saling menjaga dan sangat akur" kata nya sembari merangkul pundak ku
"Itu yang kau lihat dari luar jika sudah di rumah mungkin kau ingin cepat pulang pulang dari rumah ku karna aku terus bertengkar" sahut ku
"Ya itulah saudara"
"Heum.."
"By the way, kau bilang kau punya kakak tapi kenapa kemarin aku tak melihatnya ?" Tanya ku penasaran
"Oh ia tinggal di apartemen di dekat pondok indah" jawab nya lalu menarik tangan ku untuk memberi tahu bahwa aku harus belok ke kanan
"Ah..,kita sudah sampai"
"Itu dekat rumah ku"
"Kau serius ?"
"Iya"
"Hei ayo cepat, sudah mau sore bukankah kita masih harus pergi ke pull & bear" sahut seseorang secara tiba-tiba
KAMU SEDANG MEMBACA
You're my person
Teen FictionPersahabatan ????, apa yang dipikirkan oleh mu mungkin sekelompok orang gila yang berpura pura normal di depan orang-orang Yang akan menjaga mu layaknya saudara sekandung, yang akan berdebat layak nya suami istri yang sedang beradu argumen, ya...