Always Love You ( 1 )

2K 77 8
                                    

Konohagakure

Perumahan elit Konoha

07 : 00 AM

Kehidupan di perumahan berkelas memanglah sangat berbeda dengan suasana di sekitar perumahan itu.Jajaran rumah mewah ini adalah milik keluarga Uchiha yang terkenal dengan silsilah keluarganya yang berasal dari salah satu kaum yang terpandang Konoha. Tak hanya itu, keluarga Uchiha juga menempati salah satu rumah mewah yang ada di tempat itu, tepatnya di sebuah rumah yang berukuran lebih besar dan lebih mewah di antara yang lainnya.

Mengingat anggota keluarga mereka hanya lima orang dan tiga asisten, kehidupan mewah mereka terasa berlebihan dengan rumah sebesar istana itu.

"Sarada.. Keluarlah dari kamar dan cepat bersiap untuk sarapan."Ucap Sakura,wanita berambut merah muda.

"Iya, Mama..Sebentar lagi aku akan turun."

Gadis bernama Sarada adalah satu-satunya dari sepasang suami istri bernama Uchiha Sasuke dan Uchiha Sakura. Kendati tampak modern dan terpelajar, keluarga Uchiha masih sedikit menganut tradisi lama, salah satunya keharusan bagi anak gadis yang dituntut untuk segera menikah di usia muda. Hari ini pun setelah sarapan mereka akan mendiskusikan tentang kelanjutan keluarga Uchiha dengan menanyakan pada Sarada tentang pria yang akan menikahinya kelak.

"Sarada, sebentar lagi usiamu 22 tahun.Kami sangat berharap kelak kau akan memperkenalkan pria yang kau cintai pada kami."

Sarada terdiam dengan tatapan malas.

"Apakah tidak ada obrolan lain selain masalah itu?"

Mereka tentu tidak menyukai jawabannya. Sebenarnya, mereka menginginkan Sarada untuk menikah di usia 20 tahun, tapi mereka memilih untuk mengalah karena Sarada bersikukuh tidak mau menuruti keinginan tersebut.

"Tapi umurmu sudah cukup untuk menikah. Kami tidak mau menerima alasanmu lagi."

"Tapi, Ma.."

Ayahnya turut berbicara melihat kekukuhan Sarada.

"Kau harus menentukan pasangan hidupmu mulai sekarang atau kami akan mencarikan seorang pria yang mau menikah denganmu."

Sarada kembali terdiam sejenak tapi dengan tatapan mata penuh kekesalan.

"Kami tidak mau mengalah lagi, nak."

"Aku tidak mau menerima pria pilihan kalian! Baiklah, sebenarnya aku memiliki seorang kekasih dari kalangan elit seperti kita."

"Benarkah? Kami harap ini bukan omong kosong." Kalimat ini beralasan karena Sarada pernah membual hal yang sama.

"Kalian tenang saja! Aku pasti akan membawanya kemari."

Ucapannya memang terdengar meyakinkan dan tanpa ada ragu sedikitpun, namun sebenarnya Sarada sangat menyesal dan khawatir pada ucapannya sendiri. Bagaimana caranya untuk menemukan pria seperti itu? Ia tentu tidak ingin segera menikah apalagi dengan pria pilihan orangtuanya. Itu tentu tidak sesuai dengan kriterianya. Saat kebingungan mendera, ia teringat Boruto, sahabat masa kecilnya yang memiliki relasi luas terutama di kalangan kaum elit nan kaya raya. Sarada mulai berpikir untuk membujuk pria elit dengan meminta bantuannya tapi mustahil Boruto mau menurutinya.

Dengan wajah cemberut,Sarada melangkah ke luar rumahnya. Tatapan kesalnya mengundang beberapa teman semasa kecilnya yang lain untuk mendekat dan mengetahui apa yang terjadi pada Sarada.

"Ada apa denganmu,Sarada? Kau baik-baik saja,kan?"

Sarada sedikit terkejut mendengar suara pria berambut nanas yang tiba-tiba muncul dari balik semak.

"Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu? Apa yang kau lakukan di semak itu,Shikadai?"

"Aaah..Aku sedang memangkas semak-semak ini. Yah..Ini benar-benar merepotkan!"

Always Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang