Always Love You ( 6 )

858 57 5
                                    

Konohagakure

Perusahaan Property

10 : 30 AM

Suasana perusahaan yang berbasis di bidang property berlangsung seperti biasa. Dengan para pegawai yang bekerja dengan giat dan tentu saja dua pria yang merupakan hal terpenting di perusahaan ini.

Tapi hari ini kegiatan para karyawan tidak terlalu sibuk seperti biasanya. Termasuk Boruto yang tampak lebih santai saat menjumpai pria bermata kuning yang sedang memegangi kepalanya sambil menunduk dalam, hingga suasana tenang yang dirasakan Boruto berubah menjadi suasana yang cukup membuatnya cemas.

"Mitsuki, apakah kepalamu terasa sakit lagi?"

"Tak hanya itu."

Boruto segera menegakkan tubuh ringkih Mitsuki dan menjumpai banyak darah mengalir dari hidungnya. Karena hal itu belum pernah terjadi, tentu saja Boruto semakin cemas dan segera membantu membersihkan cairan merah yang seakan sulit berhenti mengalir itu dengan tisu basah.

"Mitsuki, menurutku kau harus pulang dan istirahat."

"Dengan keadaanku yang seperti ini?"

"Setidaknya kau bisa mengistirahatkan tubuhmu."

Dengan napas yang terengah-engah dan darah yang berhenti mengalir, Mitsuki tak henti memikirkan Sarada. Ucapan Boruto tidak mungkin dia turuti karena keadaannya tidak memungkinkan untuk membuat Sarada percaya kalau dia baik-baik saja. Tapi saat ini dia memang membutuhkan istirahat.

"Lihat kondisimu sekarang! Sampai kapan kau mau merahasiakannya dari Sarada? "

"... Aku tidak tahu. Aku memang tidak akan bisa merahasiakannya terlalu lama, tapi tetap saja aku tidak bisa melihatnya bersedih."

"Walaupun ini akan membuatnya bersedih, tapi istrimu harus tahu."

Mitsuki menghela napasnya dalam-dalam sambil memegang kepalanya yang masih sedikit sakit. Sementara Boruto segera mengeluarkan tiga butir kapsul dari botol obat untuk Mitsuki.

"Mampukah aku mengatakannya?"

"Mitsuki, ini sudah cukup lama.Aku tidak ingin ini terjadi, tapi..."

Boruto menghentikan ucapannya saat melihat Mitsuki yang menatapnya dengan tatapan yang polos. Boruto membenci tatapan itu tapi sangat iba karena tersirat sebuah harapan yang besar untuk bertahan hidup.

"Andai kondisimu semakin memburuk, itu akan membuat Sarada semakin bersedih. Bayangkan apa yang terjadi padanya jika kau..."

Boruto kembali tak mampu melanjutkan kata. Ia tidak memiliki keberanian untuk melanjutkan ucapannya. Mata birunya memejam dengan rapat sambil menghilangkan segala pikiran buruk tentang Mitsuki.

"Menurutmu, apakah aku akan segera sembuh?"

"Tentu saja! Aku yakin, dengan melakukan pengobatan itu dengan rutin, kau pasti akan sembuh."

Mitsuki sedikit tersenyum menanggapi ucapan Boruto yang terasa berusaha untuk meyakinkan dirinya. Boruto pun sebenarnya berusaha menguatkan hatinya saat dia berucap demikian. Saat dokter mendiagnosa hidupnya takkan lama lagi, Boruto juga ada bersamanya hingga ia harus mendengar pula pernyataan buruk itu.

"Boruto, aku ingin hidup lebih lama lagi.Aku belum sempat membahagiakan istriku."

"Kalau begitu kau harus tetap berusaha untuk hidup dan menjalani pengobatan dengan rutin."

.

.

.

Konohagakure

Always Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang