Chapter 7 : Hari yang Bodoh

86 12 0
                                    


Berada di jalan yang kini sepi, Lucius berusaha mencari kemana wanita itu pergi.

"Heh... Cepat sekali."

Gerutunya sambil terus melihat ke kiri dan kanan jalan yang tadinya ramai dengan para pedagang dan pembeli. Kini apa yang di lihatnya hanyalah toko tanpa penjangannya.

"Kemana mereka? Bukankah tadi sangat ramai?"

Beberapa waktu berjalan dia sampai di salah satu tikungan menuju jalan utama kota Zenilla. Lalu dia mendengar banyak suara dari tempatnya berdiri saat ini yang asalnya berada di ujung jalan ini tepat ke jalan utama.

"Oh? Apa tim ekspedisi sudah kembali?"

Berlari pelan melewati jalan yang semakin ramai dia berusaha untuk mendorong dan menuju tempat paling depan agar bisa melihat dengan jelas apa yang sedang di lihat oleh para penduduk.

"Permisi tuan, permisi adik loli, permisi ib...eh?"

Langkahnya terhenti dan nampak ekspresi kaget terbentuk diwajahnya.

Apa yang dilihatnya adalah sekumpulan tim ekspedisi yang terlihat seperti prajurit yang hampir kalah sehabis bertempur.

Terlalu banyak darah menempel di perlengkapan mereka, entah itu darah mereka atau darah musuh mereka yang pasti itu bukanlah hal yang baik.

Bahkan salah satu dari mereka terlihat kehilangan lengan kirinya.

"Ya, aku rasa aku harus menunda rencana santaiku terlebih dahulu."

...

POV Paul.

Beberapa jam sebelumnya.

Aku menggenggam pedangku dengan erat dan mengendalikan Fire Salamander untuk tetap tenang. Untungnya Fire Salamander kami berada di level 20 sehingga mereka setidaknya memiliki sedikit kepintaran dan tidak langsung menyerbu pasukan musuh yang berada di depan kami, walaupun hanya untuk sekarang.

"Paul kau sialan! Dasar sial! Aku akan mengurusmu setelah semua selesai! ..Semuanya buat formasi!"

Aku mendengar suara Kriri dari belakangku yang tengah mengambil komando yang seharusnya milikku dan aku hanya bisa mendecakkan lidah karena kesal.

"Tch.. "

"Ini bukan saatnya untuk bertengkar Kriri. Paul jika kau mau selamat cepat kembali kebelakang."

Kata Purple sambil mengendalikan Terror Lizardnya mengikuti para Shadow's Wacther lainnya kebelakang sambil mengambil busurnya.

Aku hanya bisa mengikuti perintahnya sambil masuk kedalam posisi menyerang.

Ketika masuk kedalam formasi aku turun dari tungganganku dan melepaskannya agar Fire Salamanderku dapat bergabung dengan Fire Salamander lain yang akan kami gunakan sebagai pengacau barisan musuh nantinya.

Mereka dibiarkan untuk berkumpul dan membuat forma sebagai regu penyerang sekaligus pengacau karena sifat mereka yang ganas dan itu juga dapat menambah jumlah pasukan kami juga memudahkan mereka untuk masuk ke dalam formasi musuh tanpa beban di atas punggung mereka.

Dan formasi kami berbentuk seperti burung dengan 5 knight berada di depan sebagai kepala yang bertugas sebagai perisai, dan 13 swordman sebagai sayap yang bertugas sebagai penyerang, serta 4 wizard sebagai ekor sebagai serangan sihir. Para Shadow's Watcher bertindak sebagai ranger dan bersembunyi di belakang.

'Pengecut', pikirku mengenai Shadow's Watcher sambil melihat para Apes itu yang lari dengan cepat menuju tempat kami.

90 meter.

After The Game Over (DROPPED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang