Chapter 3 : Perintah Pertama

176 22 16
                                    



Di depan kursi tahta terdapat beberapa orang yang berjumlah 19 orang yang semuanya sedang berlutut di hadapan Lucius.

Mereka adalah Pilar dari kota Zenilla.

10 of 11 King's Right Hand

4 Aristocrat Family

Shadow's Watcher

Dark Mantel

Dark Luster Knight

Black Sword

Black Shield.

Mereka semua adalah NPC yang diciptakan oleh Lucius saat masih bermain "World of Order" yang menghabiskan uang miliknya lebih dari ratusan dollar per satu character terutama mereka yang berada di level Max.

Semua Gear yang mereka pakai adalah desain dari Lucius sendiri walaupun beberapa dari mereka ada yang mengenakan Gear yang di dapatkan dengan meng – Gacha, tetap saja semua itu juga menghabiskan uang miliknya.

Semua ini dilakukan Lucius karena dirinya tidak ingin kalah terhadap Zen kawan baiknya itu dan juga karena dia ingin membuat dunianya sendiri yang dikelilingi oleh para NPC.

Dan NPC yang pada saat masih di dalam game hanya bisa berbicara dan bertingkah secara sederhana sesuai dengan command control yang di install di masing – masing mereka, tidak berbicara atau bertingkah dengan kemauan mereka.

DDMMO-RPG "World of Order" adalah game pertama yang memakai "Virtuality" program dan di sebut sebagai "Leluhur para game VR".

Di buat oleh Dream Reality Network yang me-research selama lebih dari 10 tahun dengan bantuan berbagai ilmuwan dan para game designer.

Di dalam game ini dirimu dapat memiliki banyak job class yang disediakan untuk mencapai Max Level 100, level dari beberapa job class itu bervariasi mulai dari Max Level 5 untuk Unique class, Max Level 10 untuk Rare class, dan Max Level 15 untuk Common class.

Tapi itu juga dengan resiko, karena berbagai class yang terdapat dalam game ada saling membantu atau mungkin saling bertabrakan.

Dan jika dirimu memilih banyak kelas, dirimu akan menjadi karakter sampah yang tidak memiliki skill tinggi.

Juga di dalam game terdapat bayak fiture yang menarik tentunya seperti bisa membuat character NPC mu sendiri!

Dan beberapa fiture yang terkenal dalam game RPG seperti fiture Gacha yang memerlukan uang sungguhan atau uang dalam game itu sendiri.

Di situlah Lucius menghabiskan uangnya dengan membuat charater NPC miliknya sendiri juga dia sering ber- Gacha untuk mendapatkan Gear, NPC, atau benda lainnya yang dikumpulkannya di dalam ruangan harta.

Hanya saja karena 3 tahun lalu sejak orang tua Lucius meninggal dia berhenti bermain dan sejak itu dia bekerja setelah berkuliah walaupun warisan yang dimilikinya lumayan banyak itu tetap akan habis jika dia pakai terus menerus.

Karena tidak ada waktu untuk bermain lagi, karena waktu yang dia pakai hanya cukup untuk berkuliah, bekerja dan beristirahat.

Dan dengan adanya mereka di dunia asing ini Lucius yakin bahwa dirinya dapat menjadi penguasa seluruh dunia.

Yah setidaknya menjadi seorang Legenda lagi juga tidak apa.

Dan yang perlu di ketahui lagi yaitu, dunia ini BUKANLAH "World of Order" karena dalam dunia game sebelumnya bulan berwarna merah dan berjumlah DUA bulan, satu berukuran besar dan yang satunya lagi berukuran lebih kecil dari yang pertama.

DAN di dunia yang baru ini hanya terdapat SATU bulan dan itu terlihat normal seperti bulan di bumi.

Jadi Lucius harus benar – benar bisa menjadi sosok pemimpin dalam meraih cita – cita barunya itu.

Tidak seperti tokoh lain yang dicucuk hidungnya seperti kerbau untuk di tuntun kemana orang lain mau.

Lucius menutup matanya dan menarik nafas dalam – dalam dan membuka matanya bersamaan dengan hembusan nafasnya.

Sekarang DIA SIAP.

Sekarang adalah waktunya untuk berbicara seperti seorang PEMIMPIN.

...

"Saat ini kita berada di dunia lain, dunia yang asing bagi kita. Aku ingin kita untuk mencari tahu dunia apa yang kita tinggali saat ini. Apakah itu dunia yang sama seperti dunia lama kita?"

Aku berhenti sekejap dan melihat ke 19-orang itu, mereka semua masih menunduk jadi aku tidak bisa melihat reaksi wajah mereka.

Apakah ini akan berhasil? Terserah yang penting aku dapat menyelesaikan pembicaraan sialan ini!

"Dengan itu tugas pertama kalian adalah aku ingin beberapa dari kalian menunjuk orang – orang terpercaya kalian untuk mencari tahu jawaban dari pertanyaanku barusan. Carilah hingga radius 500 km terlebih dahulu dengan Shadow Holder sebagai pemimpin unit untuk memasuki wilayah asing. Aku ingin laporan dalam waktu 48 jam dari sekarang."

Kataku lagi yang aku dalam satu hembusan nafas.

Aku tidak tahu apakah perkataanku, yang aku sendiri anggap aneh itu berhasil membujuk mereka, karena apa yang aku lakukan dalam game adalah memberi beberapa perintah sederhana yang muncul secara otomatis di dalam game, tidak melalui percakapan rumit dan menghabiskan nafas dan membuat lidah kering.

Untungnya saat dilihatnya ke – 19 orang itu mereka semua mengangguk. Melihat itu aku semakin percaya diri dan melanjutkan.

"Kedua untuk membuat masyarakat lainnya tidak panic dan aku ingin kalian membuat mereka tetap berada di dalam dinding untuk sementara, jangan sampai ada dari mereka yang keluar dari dinding.

Dan karena itu untuk Dark Mantel aku ingin kalian untuk segera untuk memberi tahu masyarakat dan menangkap para penjahat yang berkeliaran, gunakan data dari Shadow Holder secara efisien.

Dan pada Underground District aku ingin kalian membuat ruang sejauh 50 meter dari tembok terluar kota dan cari tahu apakah ada sumber mineral di bawah gunung ini. Aku ingin tugas ini dilaksanakan secepatanya demi keselamatan semua rakyat Zenilla!"

"Rar bawa Prying Orb bersamamu, aku yakin itu dapat membantumu. Dan bagi yang tidak ikut dalam tugas kembali ke postmu, mungkin aku membutuhkan kalian."

Rar merupakan Ketua dari Shadow's Watcher, grup mata – mata dan Asassin milikku, seorang Argonian yang selalu mengenakan tudung kepala berwarna hitam maju ke hadapanku dan menerima sebuah bola transparan yang ukurannya sebesar genggaman tangan dari tanganku.

Setelah itu dia kembali ke dalam barisan.

"Semoga kalian berhasil dalam tugas!"

Aku mentutup perkataanku dengan sebuah kibasan tangan.

Ke – 19 orang itu berdiri dan membungkuk kepadaku dengan tangan kanan mereka berada di atas dada mereka berteriak.

"Baik Tuanku!"

Mereka berkata sambil membungkuk, dan dengan itu mereka semua berbalik dan keluar dari ruang tahtaku.

Sekarang ruangan ini menjadi sepi kembali, meninggalkan aku duduk sendirian di atas kursi tahtaku.

Aku menghebuskan nafas dan bersender ke kursiku serta memijat kepalaku yang terasa pusing.

Lelah karena tekanan emosi yang berputar – putar di dalam kepalaku.

"Phew.. Kesialan ini akan banyak terjadi di masa yang akan datang."

Hmm.. ternyata menjadi seorang "Tuan" lumayan susah juga.

Mungkin aku setidaknya harus belajar berakting?

...

Hah.. aku harap aku adalah tengkorak yang bisa menekan emosinya!

Tapi... tidak mungkin! Manusia tetap yang terbaik!



PS : Bingung untuk mencari pembaca.. ada saran? komen di bawah oke? :)

After The Game Over (DROPPED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang