Bagian 8 : Tiga Kelompok Berbeda.

83 9 3
                                    


Asap hitam mengepul dari beberapa tenda usang yang terlihat terbakar di tengah – tengah hutan belantara. Yang jika kau melihat secara terliti ke dalam tenda – tenda itu kau dapat melihat berbagai jenis barang yang ikut terbakar di dalamnya, dan mungkin kau juga akan menemukan sebuah onggokan daging.... Onggokan daging yang bentuk tubuhnya mirip seperti manusia, sedang terbakar didalamnya, menimbulkan sebuah bau khas dari daging yang terbakar.

"Ueghgh...!"

Krush!

Sebuah tombak menusuk tepat di jantung seorang sosok yang perawakannya mirip dengan manusia, yang hanya saja sebuah perbedaan mencolok dapat di temukan di diri sosok tersebut.

Bertelinga runcing.

Memiliki gigi taring yang berwarna kekuningan.

Bermata kuning seperti terkena penyakit.

Tubuh seperti anak kecil.

Dan... berkulit hijau.

Sesosok goblin.

Tombak itu ditarik kembali yang menyebabkan luka dari sosok goblin itu menyemburkan darah berwarna merah. Seorang pria yang terlihat dengan malas mengibaskan tombak itu agar darah tidak mengotori mata tombak tersebut, pria itu mengenakan sebuah baju zirah berwarna hitam dengan sebuah lambang naga berwarna perak di dadanya.

Dialah yang membunuh goblin itu, nampak di matanya tidak ada sama sekali rasa simpati seakan di dalam pikirannya dia berkata 'hanya ras rendah, tidak ada gunanya.'

"Yo, Res apakah itu yang terakhir?"

Tiba – tiba dari belakang pria itu seseorang datang seorang pria lain yang hanya mengenakan sebuah jubah berwarna merah dengan sebuah gauntlet berlumuran darah ditangannya.

Senyum yang terlihat menyeramkan terbentuk di bibirnya yang berwarna hitam itu dengan kulit yang berwarna biru tua dan sebuah tanduk berwarna hitam tumbuh dikepalanya, maka bisa dikatakan bahwa dia adalah seseorang dari ras demon.

"Hmm, aku rasa begitu... bagaimana dengan bagianmu Lore?"

Res, pira yang terlihat malas itu membalas pertanyaan pria beras demon itu yang bernama Lore tanpa berbalik sedikitpun.

"Ceh.. Bagianku diambil si keparat Osey itu. Dia berkata bahwa kita perlu membawa beberapa dari mereka hidup – hidup, juga membawa mayat para goblin liar itu."

Jawab Lore sambil membuat gerakan – gerakan tangan yang menunjukkan bahwa dia merasa kesal, merasa kesal karena "bagiannya" telah di ambil, merasa kesal karena dia tidak bisa .... membunuh.

"Tapi, Goblin liar ya... "

Gumam Res sambil melihat ke kejauhan yang merupakan sebuah hutan belntara yang nampak rapat dan tak tersentuh itu.

Goblin liar, merupakan sebuah kata yang biasanya digunakan oleh para penduduk benua Lordas untuk memanggil para goblin yang tidak bisa berbicara dan hidup secara nomaden. Biasanya mereka para Goblin liar suka merusak dan menjarah desa – desa yang mereka lewati, yang oleh sebab itu mereka diburu oleh para petualang.

Dan karena di buru itulah populasi goblin liar menurun drastis bahkan jarang terlihat lagi setelah beberapa lama kemudian.

Kini ketika menemukannya kembali di sebuah dunia asing ini, rasa ingin tahu Res kembali terpanggil, seperti saat dia masihlah seorang anak kecil yang belum tau apapun di kala itu.

Hanya saja setelah sekian waktu berlalu rasa penasaran itu mulai menghilang dan dirinya menjadi seorang yang dikenal sebagai pemalas dan jarang tersenyum. Dan itulah yang membuatnya mendapat sebuah panggilan bernama "The Unsmiling Res" (Res yang tidak tersenyum)

After The Game Over (DROPPED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang