Part 2 : Dunia yang Berbeda

67 2 0
                                    

Kania terbangun dari tidurnya. Ia merasa punggung dan lehernya agak sakit.

Setelah berhasil mengumpulkan semua nyawanya. Akhirnya ia tersadar.

"Di-dimana aku?" Tanyanya pada diri sendiri. Dia mulai mencoba mengingat kejadian semalam.

"Aku pergi ke rumah nenek bersama Stella, lalu bertemu nenek dan setelah sore nenek menyuruhku mencari kayu bakar lalu aku bertemu tiga serigala"
Pikirnya dalam hati. Tapi tunggu dulu serigala.

Sontak ia bangun dan duduk di tempat tidur lalu menyibak selimut yang menutupinya dan memeriksa seluruh anggota tubuhnya apakah ada yang hilang atau tidak dan untungnya semua anggota tubuhnya masih lengkap. Dan ia juga sudah berganti baju dengan gaun selutut.ĺ

"Huuufttt untung saja, ternyata aku masih hidup" ujarnya sambil mengelap dahinya.

Tapi tunggu dulu, dimana ia sekarang ini bukanlah kamarnya apalagi kamar yang ada di rumah neneknya. Kamar ini terlalu besar , bahkan lebih luas kamar ini dari rumahnya. Pertanyaanya adalah di kamar siapa ia sekarang? Dan siapa yang menggantikan bajunya. Belum selesai dia keheranan seorang wanita yang mungkin hanya berbeda beberapa tahun darinya masuk ke kamarnya.

"Permisi Luna, saya datang mengantarkan serapan untuk anda" ujar wanita itu. Lalu meletakkan nampan serapannya itu di meja kecil disamping tempat tidur. Sekarang ia tau siapa yang menggantikan bajunya.

"Silahkan dimakan Luna, Alpha berpesan agar anda menghabiskannya saya permisi dulu" ucap wanita itu sopan.

Belum dua langkah Kania sudah memanggil wanita itu
"Tunggu dulu, bisakah kau kemari ada yang ingin ku tanyakan " ujar Kania.

Wanita itu pun datang mendekat ke tempat tidur Kania.
"Dimana aku sekarang? Siapa yang membawaku kemari? Dan kenapa kau memanggil ku Luna?" Tanya Kania beruntutan yak sabar. Sungguh ia sangat penasaran sekarang.

"Maaf Luna, saya tidak di izinkan untuk menjawab pertanyaan anda. Hanya Alpha yang boleh menjelaskannya pada anda" jelas wanita itu agak takut.

"Ta-tapi kenapa? Dan namaku Kania bukan Luna" kesal Kania

"Maaf Luna, saya hanya Omega disini. Jadi saya tidak berhak menjawab itu" ucap wanita itu sambil menunduk.

Kania yang melihat itu jadi menyesal. "Maaf aku tidak berniat untuk marah. Tapi setidaknya jawablah salah satu dari pertanyaanku" Mohon Kania.

Wanita itu jadi tak sampai hati, dengan keberanian yang sedikit akhirnya ia mau menjawab salah satu pertanyaan Kania.
"Baiklah Luna hanya satu" ucap wanita itu.

Kania pun langsung tersenyun senang.

"Saat ini anda berada di Diamond Moon Pack yang merupakan pack tertinggi dan terkuat dari semua pack dan membuatnya sebagai center oleh semua kalangan werewolf" jelas wanita itu.

Kania terdiam di tempatnya "werewolf?? Bukannya itu hanya mitos, tidak .ini tidak mungkin.  Pasti  wanita ini hanya bercanda . Mana mungkin ada werewolf di dunia ini. Apa telinganya yang salah dengar" Pikirnya.

"Maaf, tapi apa aku bisa keluar sebentar. Kurasa aku butuh udara segar" ucap Kania. Dia harus bisa memastikan sendiri.

"Maaf Luna, anda tidak bisa keluar dari sini tanpa izin Alpha" ujar wanita itu lagi.

"Huuft..siapa sih si Alpha-Alpha itu, merepotkan sekali. Apa harus mendapat izin dari dia kalau aku mau keluar." Dumel Kania dalam hati

"Tapi aku sangat ingin keluar dari sini, aku sudah sangat ingin menghirup udara segar, disini terlalu pengap. Bilang pada Alpha-mu itu . Ini atas keinginanku sendiri" ucap Kania memelas.

Belive My Mate (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang