Part 6 : Kembali

74 2 0
                                    

Setelah perpisahan yang sangat menyedihkan. Akhirnya Kania sekarang sudah berada disini dekat hutan tempat ia diantar Adam.

"Aku suka kalau kau patuh seperti ini" ucap seseorang di belakangnya.

Kania hanya berdehem lalu berjalan mendekati Adam. Wangi mawar dan lavender semakin menyeruak di hidung Adam.

"Kenapa dengan matamu?" Tanya Adam setelah melihat mata Kania yang lumayan sembab.

Sial. padahal Kania sudah susah-susah memakai benda yang bernama  concealer itu tapi tetap juga terlihat, ternyata itu tak manjur. Maklumi saja Kania sangat jarang memakai make up.

"Tidak ada apa-apa dengan mataku" elak Kania melihat kearah yang lain.

"Ya terserah"

Tunggu jawaban macam apa itu. Tapi sudahlah terserah , ia jadi tak usah berbohong lagi.

Di perjalanan yang senyap tanpa pembicaraan , akhirnya Kania kembali ke dunia itu. Dunia tempat Adam berada.

----------------------------

"Istirahatlah dulu" ucap Adam setelah melihat wajah lesu mate-nya.

Kania hanya menganggukkan kepalanya.
"Terimakasih"

"Seorang omega akan membawakan baju ganti mu. Setelah kau istirahat, kita makan siang bersama" ucap Adam lalu mengusap kepala Kania dengan sayang dan mencium singkat dahinya. Lalu pergi begitu saja meninggalkan Kania yang terdiam belum connect dengan apa yang barusan terjadi.

"Lupakan..lupakan..." ucapnya dalam hati lalu mulai merebahkan tubuhnya di ranjang.

----------------------------------

Setelah sekitar satu jam ia istirahat. Kania di sadarkan dengan seorang wanita yang membawa sebuah baju terusan coklat berlengan pendek dan panjangnya sampai bawah lutut.

Wanita itu berbeda dengan wanita yang membawakan serapan untuk Kania saat ia pertama kali datang kemari.

"Terimakasih sudah membawa pakaian gantiku" ujar Kania ramah pada wanita yang sepertinya lebih muda darinya.

"Ya Luna. Saya permisi" ujar wanita itu.

"Tunggu. apa kau tau dimana wanita yang pernah mengantarkan serapan untukku?" Tanya Kania penasaran. Karena setelah ia sampai semua yang disebut omega dan warrior berbaris rapi di kanan dan kiri saat ia dan Adam lewat. Tapi tak terlihat olehnya wanita yang membantunya itu.

"Maaf Luna, saya tak bisa menjawab itu. Saya permisi."

Kania sedikit bingung dengan sikap ketakutan wanita tadi. Apa ada yang terjadi setelah saat ia pergi. Dia harus menanyakan itu pada Adam nanti.

--------------------

Makan siang disini, terasa seperti makan di sebuah pesta. Bagaimana tidak, makanannya sangat banyak bahkan memenuhi meja panjang yang besar ini. Kira-kira terdapat tiga puluh kursi di sepanjang meja . Tetapi yang makan hanya Adam dan Kania.
Jadi untuk apa masakan banyak seperti ini kalau hanya untuk mereka berdua.

"Adam" panggil Kania saat Adam mulai menyendokkan makananya.

"Kenapa?"

"Untuk apa makanan sebanyak ini kalau hanya kita berdua yang makan, dimana keluargamu? Apa mereka tidak ikut makan?" Tanya Kania heran.

"Aku anak tunggal dan orang tuaku sedang berada di Pack lain untuk sebuah kerjasama. Kurasa kau sudah harus mulai mempelajari tentang duniaku termasuk hal yang bersangkutan denganku. Besok akan ku kirim seseorang yang kupercayai untuk membantu mengajarimu" ujar Adam lalu mulai makan.

Belive My Mate (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang