written by. seoltanghobie a.k.a haeminchan
©20181010Chae Hyungwon/Im Changkyun
M/M; T; Vignette; Angst, Slice of life; Slight Post-apocalypse Alternate Universe.Loosely based on the prompt:
"Menurutmu, akan lebih baik kalau salju turun dari langit, malam ini atau besok pagi?".
Playlist for this story:
James Arthur - Remember Who I Was
Roy Kim - The Hardest Part
Yoon Hyun Sang feat IU - When Would It Be
Gavin James - Nervous
Zion.T feat Lee Moon Sae - Snow.
(n.) The warmth of the Sun in the Winter
.
Salju dan musim dingin, akan selalu menjadi awal dari cerita penuh kasih sayang Chae Hyungwon dan Im Changkyun.
Salju dan musim dingin, akan selalu menjadi kebahagiaan terbesar bagi Chae Hyungwon dan Im Changkyun.
Salju dan musim dingin, akan selalu membangkitkan perasaan cinta dan kasih sayang di hati Chae Hyungwon dan Im Changkyun.
.
"Bagiku, Changkyun adalah sinar mentari. Dia mungkin suka menyendiri dan terlihat dingin, tetapi sebenarnya, dia adalah orang yang sangat hangat."
.
Namanya Im Changkyun. Umurnya 21 tahun. Hanya terpaut dua tahun lebih muda dari Chae Hyungwon. Suaranya berat dan berkarisma. Wajahnya tampan dan menawan. Lalu senyumnya; senyumnya selalu berhasil membawa jutaan kepak sayap kupu-kupu ke dalam hati Hyungwon. Menggelitik halus. Membangkitkan senyum dan tawa renyah Hyungwon ke permukaan.
Pertemuan pertama mereka tidak berjalan semulus yang semua orang bayangkanㅡjustru, pertemuan pertama mereka dapat dibilang mengerikan. Sampai-sampai tidak ada dari keduanya yang ingin tahu jauh lebih lanjut mengenai satu sama lain, selain nama. Hanya sebaris nama yang terucap dan menggema di antara butiran-butiran salju yang mulai turun memenuhi Kota Seoul.
"Maaf, mungkin lain kali kita bisa berjumpa lagi, Chae Hyungwon-ssi."
Namanya Im Changkyun. Umurnya masih 21 tahun. Hyungwon masih ingat bagaimana pemuda yang berdiri di depannya itu lari bersama teman-temannya untuk menghindari setiap serangan dadakan yang menghantam Seoul dalam kurun waktu tidak lebih dari tiga minggu yang lalu. Wajahnya masih tampan, suaranya masih berkarisma, dan senyumnyaㅡsenyumnya masih berhasil menggelitik Hyungwon dengan cara yang tidak biasa.
Pemuda itulah yang pertama kali berteriak memanggil namanya dan Hyungwon sangat menyukai bagaimana ekspresi wajah pemuda tampan itu berubah dari bingung, terkejut, dan penuh dengan senyuman yang begitu indah di mata Hyungwon. Seolah-olah setiap inci sel, yang berhasil mengingat sosok Hyungwon, dalam tubuh kecilnya itu ikut berteriak penuh antusias.
"Chae Hyungwon-ssi!"
Betapa bahagianya Hyungwon saat mendengar suara berat itu menggulirkan namanya dengan begitu khas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salju
FanfictionSetiap cerita ditulis dengan penuh makna oleh staf dan pelanggan Flow de Mémoire Café. ©FDM 20181011 . Selamat hari jadi ke-900. Selamat menikmati karya kami. . Tertanda, Flow de Mémoire Café. Because every moment is precious.