Pagi 3

838 28 1
                                    

Tangan gue yang sakit karena Onah tampol gitu aja sedikit memar pas gue pegang tapi Onah malah nyuekin gue.

"Kamu kenapa? " gue tanya ulang.

Onah beralih duduk di depan violet membelakangi cermin tapi gak melihat ke arah gue.

"Pikir aja sendiri" jawabnya judes melebihi ibu-ibu yang di ganggu batas kekuasaannya.

Gue mikir dan mikir sampe seribu taun buat jawab ucapan Onah.

"Nah kasih tau"

"Kamu tuh ya,  pagi-pagi ninggalin aku buat ketemu klien nyatanya dua-duaan sama cewek"

"Nah Manda emang klien aku" jawab gue.

Onah melirik gue tajam. "Alasan klasik!" ujar Onah.

"Nah serius" gue merengek meminta di maafkan.

"Ngapain juga harus berdua? Kan ada Hendra yang bisa nemenin"

"Si kadal mana bisa di andelin"

"Kalo gak bisa di andelin ya pecat aja.  Ngapain jadi kepala toko" ujarnya merambat kemana-mana.

Gue bingung harus jawab apa, "Nah kamu cemburu sama manda?"
Onah terkekeh mengejek, "Aku?  Cemburu?  Sama Manda?" ujarnya dengan kekehan yang yang menyepelakan pertanyaan gue, "Mimpi kamu!"

Dengan kekuatan super saat Onah berdiri gue bagaikan kucing bernyawa sembilan yang langsung menghambur ke pelukan Onah kala itu juga. "Sayang maaf" ujar gue melingkarkan tangan di perut Onah ( gue meluk Onah dari belakang saat dia hendak pergi dan cara ini ampuh meredakan amarahnya).
Benar saja.  Dia diem gk ngerespon dan gue semakin ngusel di pundaknya dia juga gak menepis gue. Amarahnya mungkin sedikit reda.

"Nah" panggil gue.

Onah diem, "Maaf kalo bikin kamu kecewa sama sikap aku" ujar gue.

Onah berbalik dan menghadap ke arah gue sambil melingkarkan tangan di pinggang gue dan sedetik, dua detik,  tiga detik, plok! Sebuah ciuman mendarat di pipi gue lengkap dengan lipstiknya yang gue tau waterproof atau apalah itu yang susah hilang. Hati gue dag dig dug antara langsung apus lipstik atau cium Onah balik?  Bantu dong bantu.

Onah tersenyum kemudian meluk gue, "Aku cuman butuh waktu lebih sama kamu. Tiap hari kita kerja waktu kita bareng jadi jarang" ujarnya.

Gue mengelus kepalanya "Minta waktuku semaumu, kapan saja kamu butuh aku" ujar gue.

Dan tragedi percekcokan kali ini berakhir dalam dekapan yang penuh gairah.

FUNNY COUPLE (PASUTRI? GANTI JUDUL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang