"Aku ingin bercerita. Maukah kau mendengarnya?"
"Apa itu?"
"Aku mempunyai seorang teman, dulu dia pernah digantungkan perasaan nya kepada seseorang, dia pernah dibuat nyaman, dia pernah jatuh kedalam pesona orang itu, dia sangat dekat. Sampai pada akhirnya seseorang itu bilang kepada dia bahwa orang itu hanya menggangap dia sebagai temannya"
"Lalu?"
"Lalu? Dia curhat kepadaku, dan aku memberikan nasehat padanya agar dia jangan terlalu sedih dan terpuruk. Tapi sekarang malah aku yang merasakan"
"..."
"Aku merasakannya sekarang, aku pernah dibuat nyaman, pernah disayang, diprioritaskan, bahkan laki-laki itu sudah mengenal baik terhadap keluargaku. Dan orang itu adalah kamu"
"..."
"Aku tidak tau disini siapa yang salah, entah kamu atau hatiku ini. Yang pasti aku benci sekali kepada 3 hal
Yang pertama, aku benci kepada kamu yang membuat aku nyaman, yang membuat diriku menjadi prioritasmu
Yang kedua, aku benci kepada diriku sendiri serta hati ini yang bisa bisanya terlalu mengharapkan dirimu, yang bisa bisanya cepat nyaman kepadamu, yang bisa bisanya selalu berpikir bahwa kau menganggap diriku ini lebih dari seorang teman
Dan yang ketiga, aku benci keadaan ini.
Aku benci kepada keadaan yang membawa kita saling mengenal
Benci kepada keadaan yang membuat diriku nyaman, dan membuat diriku menjadi prioritasmu
Benci kepada keadaan yang membuat kau berkata 'aku hanya menganggapmu teman saja'
Benci kepada keadaan dan waktu yang masih saja belum bisa membuat kita menjauh ."
