Sweetness of Our Love | 1

124K 4K 91
                                        

SELAMAT MEMBACA CERITA RAYHAN DAN ADELA:)

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN:)

Harusnya aku tidak menaruh kepercayaan terlalu besar sejak awal. Sebab, ucapan manis yang pernah kau janjikan pun tak bisa kau penuhi.

••••

"Jangan, Ayah, jangan lakukan ini sama Mama. Sudah ... sudah cukup Ayah," ucap gadis itu memohon dengan sangat pada seorang pria yang nampak seperti kesetanan.

Seorang gadis berumur tigabelas tahun sedang memeluk erat sang ibu yang sudah tak berdaya di atas lantai. Serta, banyak terdapat memar di wajah ibunya akibat pukulan keras dari seorang pria yang disebutnya ayah.

"Minggir kamu Adela!" bentak sang Ayah.

Ya, nama gadis itu adalah Adela. Lebih tepatnya Adela Aznii. Gadis yang sedang duduk di bangku sekolah menengah pertama kelas tujuh.

"Gak! Jangan! Ayah jangan pukul Mama lagi, Ayah bisa membunuh Mama!" Adela kembali memeluk ibunya dengan erat, tak rela jikalau sang ayah kembali melayangkan pukulannya.

"Kalian berdua sama saja, tidak berguna!"

Setelah mengucapkan kalimat kasar yang sama sekali tak pantas dilontarkan, pria tersebut melangkahkan kaki meninggalkan Adela dengan sang ibu yang masih sama-sama menangis di tempatnya.

Adela tak merasa asing lagi dengan ucapan kasar yang keluar dari mulut sang Ayah, dia sudah sering menerima perlakuan itu sejak tiga tahun yang lalu, hingga sekarang. Miris memang. Seorang gadis yang seharusnya menghabiskan waktunya untuk bermain bersama teman-temannya, mengalami masa pahit seperti ini.

Menyakitkan, tentu saja. Hinaan demi hinaan yang keluar dari mulut sang ayah membuat hatinya remuk, bagai diremas dengan sangat kuat hingga menghancurkan bentuk nan indah tersebut menjadi sebuah serpihan yang tak mungkin bisa dipersatukan kembali.

Ingin sekali memberontak akan tindakan sang ayah, tapi dia bisa apa? Adela hanyalah gadis kecil, yang tak mampu berbuat apa-apa, selain melindungi sang ibu. Dia tidak dapat melakukan banyak hal yang sering orang dewasa lakukan saat menghadapi masalah berat seperti ini. Dia masih terlalu kecil.

Broken home. Benar-benar membuat gadis itu tertekan. Adela adalah anak yang pintar, yang sering meraih prestasi di sekolahnya sejak dia masih duduk di bangku sekolah dasar. Namun, semua telah berubah. Prestasi anak itu tiba-tiba menurun, bahkan dia tak dapat lagi meraih ranking tiga besar di kelasnya. Padahal dahulu Adela mengatakan kalau meraih sebuah prestasi adalah hal yang mudah baginya.

Kurangnya kasih sayang dan sebuah perhatian kecil. Itulah faktor utama yang menjadi kelemahannya. Dia tidak pernah lagi memikirkan tentang prestasinya, yang ada dalam benaknya hanyalah kesembuhan dan keselamatan sang ibu.

Tiga tahun sudah, keluarga kecilnya terpecah. Hal ini disebabkan tak lain dan tak bukan karena adanya seorang wanita ular yang tiba-tiba masuk ke tengah-tengah mereka, dan membuat semuanya hancur secara perlahan.

Ayah yang sangat dia sayangi terperdaya oleh lidah manis sang wanita ular--itulah sebutan yang pantas untuk wanita penggoda suami orang lain, hingga lupa diri. Tidak tahu apa yang sudah diperbuat oleh wanita itu, hingga sikap ayahnya berubah seratus delapanpuluh derajat. Ayah yang tak pernah bersikap kasar kepada keluarga kecilnya, berubah menjadi seseorang yang begitu menyeramkan.

Adela tidak memperdulikan perasaannya, yang terpenting adalah ibunya. Tidak ada yang lebih berharga daripada itu.

"Mama ... ayo kita ke kamar. Mama harus beristirahat."

Sweetness of Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang