Anak Ayam (12)

3.1K 344 224
                                    

"Tsunade-sama menemukan terapi yang tepat untuk penyembuhan Naruto di kota seberang." Napas dihela, Fugaku merapatkan mata sebelum membukanya dengan perlahan.

"Itu artinya Naruto akan dibawa pergi menuju ke sana untuk waktu yang tak bisa ditentukan."

.

.

.

The Chick

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pair : SasuNaru

"Hanya untuk hiburan semata."

.

.

.

Menghakimi secara sepihak drama televisi yang terlalu berlebihan itu nyatanya tak baik. Terbukti saat ini Sasuke mengalaminya secara langsung, tanpa skenario yang dibuat-buat.

Efek petir menyambar terasa sampai ke otak. Ada gunung yang meletus dalam batin sang Uchiha Muda. Belum lagi banjir bandang disertai badai menerpa jiwanya. Ini bukan azab, kan? Baru bertemu, kenapa harus dipisahkan?

Sasuke meremas telapak tangan. Bunyi benturan tulang terdengar ke permukaan. Tanpa sadar, gigi menggigit tepian bibir. Lutut bergetar lantaran tapak kaki mengetuk lantai; tak mau diam.

Itachi menatap khawatir sang adik tercinta. Takut mentalnya tiba-tiba bobrok, lalu berubah menjadi orang gila hanya karena cinta. Kyuubi yang melihat kegelisahan Uchiha sulung pura-pura tak acuh, walaupun sebenarnya sama peduli dengan keadaan Sasuke.

Fugaku memasang tampang prihatin. Lekukan bibir melengkung ke bawah, rapat. Pancaran matanya berkilat saat kepala keluarga Uchiha itu menunduk.

Kepala Itachi tambah berasap. Sekarang ada dua orang yang harus mendapat pertolongan. Adiknya yang butuh uluran kasih sayang seekor anak ayam, dan ayahnya yang butuh tenaga medis jika tiba-tiba mendapat serangan kejiwaan.

Kyuubi tak lagi bisa abai, kakinya mengambil ancang-ancang untuk berlari mencari bala bantuan. Gagang telepon kabel ditenteng, dengan nomor penggali kubur sebagai pilihan teratas.

P3K2T2ST2 –Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Keluarga yang Tak Terduga dan Secara Tiba-Tiba– siap dilaksanakan.

"Bwahahashhh ... shahaha ...."

Kyuubi berjingkat ketakutan. Ada apa lagi ini? Mendadak seorang Fugaku Uchiha tertawa dengan ritme yang aneh. Makhluk tak kasat mata mana yang berani merasuki tubuh pria paling berwibawa itu?

"Khikikiki!"

Giliran Itachi yang melompat secara komikal. Sepanjang hidup, baru sekarang ia mendengar tawa sang ayah. Terkadang Fugaku memang tertawa, tapi tanpa suara. Selebihnya cuma deham-deham penyamar tawa.

"Jajajaja ... jaugh, uhuk, ugh, ugh ...."

Tawa berganti menjadi dahak kesakitan. Siapa pun dengan kondisi otak kacau –tak mampu berpikir– pasti mengira kalau makhluk yang merasuki Tuan Uchiha ini sedang menyiksa dari dalam.

The Chick [SasuNaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang