Tamu Hati dari masa lalu

206 14 0
                                    

Obellia adalah gadis yang pintar, cekatan, dan sangat teliti. Bisa dibilang, Obellia adalah wanita yang mengenalkan makna dan arti cinta pada Kevin. maka dari itu tak heran jika Obellia layak menyandang predikat mantan terindah Kevin.
Saat putus dengan Obellia, Kevin sempat dibuat tak berdaya dan susah untuk menghilangkan sejuta kenangan yang pernah mereka lalui berdua. Hal ini terbukti dengan kegalauan tingkat tinggi yang dirasakan Kevin disetaip detiknya. Hingga akhirnya Kevin memutuskan untuk mencari wanita lain sebagai penawar dari sakit hati perkara kehilangan sosok Obellia.
Obellia memang telah menaklukan hati Kevin. Dia adalah wanita yang menancapkan panah tepat dijantungnya, hingga membuat Kevin selalu merasakan kenyamanan menjalani hubungannya bersama dimasa putih abu abu. Itulah beberapa kilasan cerita kejayaan Obellia dimasa lalu Kevin.

 Itulah beberapa kilasan cerita kejayaan Obellia dimasa lalu Kevin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Tiba disana, Ia melangkahkan Kaki masuk kedalam. Ornamen khas Jepang terpajang dipintu masuk. Ia pun melihat Gadis yang pernah singgah dihatinya duduk sambil melambaikan tangan kearah Kevin. Judoka ini menghampiri meja nomor 5.
"Hallo Kevin"
"Hallo Obellia."
"Apa kabarmu ? sudah lama sekali tidak bertemu denganmu Kev."
"Kabarku baik. Bagaimana dengan Kabarmu ?"
"Kabar ku baik baik saja. Oh ya, masih ingat tempat ini kan ?" Tanya Obellia.
"Iya. Tentu saja aku ingat."  Kata Kevin.
"Masih jelas terekam diotakku saat pertama kali Kamu bawa aku ketempat ini. Kamu kasih pita buat nutupin mata aku dari rumah. hingga aku penasaran banget. Dan saat aku buka mataku, ternyata sudah ada sushi dan ramen yang tersedia ." Ujar Obellia dengan tatapan yang manja memandangi mata Kevin.
"Aku juga masih ingat gimana ekspresi Kamu saat aku buka pita itu. Senyum kamu terukir dengan ceria."
"Kamu memang pria yang punya sejuta cara buat bahagiain wanita Kev"
Saat mereka asik bernostalgia, Bu Hanna yang merupakan pemilik tempat itu, mengunjugi mereka sambil membawa catatan kecil.
"Hai sayang"  Bu Hanna menyapa mereka.
"Hai Bu hanna . Apa kabar ? " Tanya Obellia dengan ramah
"Baik. Saya sehat sehat aja. Udah lama banget kalian gak kesini . tapi untunglah, hari ini kalian datang. Oh ya , bagaimana hubungan kalian ?"
"Kami udah putus Bu. " Kata Obellia dengan suara yang pelan.
"Aduh sayang sekali. Tapi kok kalian barengan lagi ?"
"Meskipun kami putus, gak nutup kemungkinan bahwa tali silaturahmi kami ikut putus juga Bu." Sambung Kevin.
"Nah itu yang Ibu setuju sama kalian. Biasanya kan kalo udah putus. Udah deh. Bakalan gak saling deket lagi, gak peduli lagi, dan parahnya, udah putus jadi musuh deh. Untung kalian gak kayak gitu yah." Tutur Bu Hanna dengan lembut.
"Iya Bu. Untung Kevin dan Aku gak terapin itu " Kata Obellia dengan senyumnya.
"Mau pesan apa ? " Tanya Bu Hanna.
"Kamu mau pesen apa Vin ? " Obellia mengajukan pertanyaan pada mantannya.
"Menurut kamu ?"
"Aku tau. Baby Octopus sama minumnya Jus Apple !" Kata Obellia.
"Ternyata kamu gak lupa ya makanan Favorit aku disini." Kata Kevin
"Mana mungkin aku bisa lupa ! " pungkas Obellia.
Obellia menulis dikertas order satu Porsi Baby Octopus dan satu porsi ramen serta dua gelas jus apel. Selesai menulis, Obellia serahkan kertas itu pada Bu Hanna. Bu Hanna  membawa kertas itu kedapur utama untuk diberikan pada kokinya.
"Tempat ini sepi tanpa Kamu Vin."
Kevin keheranan mendengar penjelasan Obellia.
"Aku selalu kesini tiap tanggal Anniversary kita. Dan itu masih tetap aku lakukam sampai detik ini."
Kevin terdiam mendengar perkataan Obellia
"Aku selalu datang kesini kalau aku kangen sama kenangan kita dulu. Dan aku bahagia banget , Kamu menyempatkan hadir ditengah kesibukan kamu."
Kevin hanya tersenyun . "Aku nggak sibuk sibuk banget kok Bell"
"Gimana sama kuliah kamu ?" Tanya Obellia.
"Lancar lancar aja sih. Oh ya, kamu sekarang kuliah ? atau kerja ?"
"Aku nggak kuliah Vin. Sekarang aku kerja jadi kasir di DGift."
"Ternyata kamu udah kerja ya .."
"Iya. Aku mau jadi wanita yang mandiri Vin."
"Kenapa kamu nangis ditelpon tadi ?"
Senyum Obellia perlahan sirna. Raut wajahnya berubah menjadi datar tanpa ekspresi. Ia terdiam beberapa saat sembari menundukkan kepalanya. Obellia menatap kedua bola mata Kevin saat Kevin memegang tanganya. Suatu aktifitas yang sudah lama tak terjadi diantara mereka berdua.
"Bell, kan aku pernah bilang ke Kamu, meskipun kita udah gak bersama , kamu boleh ceritain masalah kamu apapun itu. Aku akan selalu ada buat bantuin kamu. Aku juga udah Janji bakal jagain kamu. Bagaimanapun kamu itu pernah jadi yang spesial dihati aku"
"Aku mau putus sama pacarku."
"Emang kalian kenapa ? bertengkar ?"
"Kami bertengkar hebat seminggu yang lalu."
Kevin berusaha menjadi pendengar yang baik untuk mantannya siang ini.
"Aku capek Vin. Selama ini aku terus yang ngalah. Apa apa aku yang disalahin. Dan dia , dia selalu benar. Padahal sudah jelas didepan mata dia selingkuh! Padahal dia udah janji mau serius sama aku. Tapi apa yang aku dapet ? yang aku dapatkan hanyalah kemurkaannya"
Mata Obellia mulai berkaca kaca. Hati Kevin mulai tak tega melihat wanita didepannya mulai menangis. Kevin mengambil tisu dan memberikannya kepada Obellia. Obellia mengusap air mata yang mengiringi cerita sendunya.
"Dan yang lebih parah lagi, Dia jelek jelekan aku didepan cewek yang ia suka. Seolah aku yang menjadi penyebab keretakan hubungan kami. Aku udah nggak Kuat lagi Vin. Aku gak bisa lanjutin Hubungan ini sama dia"
"Kamu yang sabar ya."
"Seberapa lama aku harus sabar Vin ? aku ini Cewek."
"Kamu harus sabar dulu. Kamu liatin gerak gerik dia. Jangan gegabah dalam mengambil suatu keputusan. Apa lagi keputusan yang diambil dalam keadaan kayak gini. Ntar kamu nyesel ". Kevin menasehati Obellia.
"Satu minggu ini , aku gak pernah kasih kabar kedia. Kami seolah menghilang dan gak saling peduli. Dia bahkan gak pernah menghargai hubungan kami."
Obellia kembali mengusap air matanya yang tumpah.
"Dan parahnya, keluarga kami juga udah saling kenal. Itu yang bikin aku susah Vin"
"Emang pacar kamu siapa sekarang ?"
"Kak Reno Kev. Kakak Kelas kita dulu."
"Bukannya kalian jadian setelah beberapa bulan kita putus kemarin ?"
"Iya."
"Gini ya Bell, bukannya aku mau ikut campur urusan kalian. Yang bisa selesaikan masalah ini hanya kalian berdua. Aku saranin ke Kamu , jangan gegabah buat ngambil keputusan. Apalagi kamu mau minta putus sama Dia. Inget Bell, bagaimana perjuangan yang Dia lakuin but kamu, kalian bukan anak SMA lagi. Kalian juga pacaran udah lama. Kalau bisa dipertahankan coba aja dulu dipertahankan. Kamu ikutian aja alurnya. Jika dia yang terbaik buat kamu , maka masalah yang terjadi ini adalah pelajaran pendewasaan diri diantara kalian berdua. Tapi kalau dia bukan yang terbaik buat kamu, Allah pasti akan ganti semua itu dengan yang lebih baik lagi. Dan itu bener"
"Tapi aku tetep mau putus vin. Tekad aku udah bulat. Gak bisa diganggu gugat lagi. Aku capek hati Vin."
"Coba kamu tenangin diri kamu dulu ya" Kevin berusaha meyakinkan Obellia dengan memegang kedua pundak mantannya itu"
Obellia terdiam dan memikirkan saran yang diberikan oleh Kevin. makanan yang mereka pesan tiba. Satu porsi Baby Octopus dan semangkuk Ramen serta dua gelas Jus Apel tersaji dimeja mereka. Kevin langsung menggunakan sumpit untuk mengambil makanannya.
"Gimana Kev, Kamu udah punya Pacar sekarang ?"
"Aku tidak punya Pacar. Papaku menjodohkan aku dengan anak sahabat lamanya."
"Maaf ya Kev, aku udah ajak kamu kesini. Aku takut nanti calonmu marah."
"Enggak kok. Dia orangnya pengertian banget."
"Apakah kamu setuju dengan perjodohan itu ?" biasanyakan perjodohan dari orang tua harus diterima sang anak.
"Ini adalaha perjodohan yang Fleksibel."
"Maksudnya ?" Obellia mengerutkan dahi.
"Perjodohan ini akan dilaksanakan apabila kami saling suka dan saling mencintai. Kalau salah satunya nggak suka, perjodohan ini tidak bisa dilanjutkan."
"Untunglah orang tua kalian bijaksana." Kata Obellia dengan nada yang datar.
"Siapa nama calonmu itu?"
"Nama nya Lovania. Dia berasal dari Bandung. Sekarang dia lagi berlibur ke Palembang dirumah Tantenya"
"Pasti Lovaia beruntung banget bisa dapetin pria sepertimu Kev."
Kevin menepis pernyataan itu dengan sebuah senyuman kecil .
Mereka berdua kembali menikmati makanan mereka masing masing. Selesai makan, Kevin langsung membayar makanan itu. Kevin masih memiliki tingkat kepedulian yang sangat tinggi terhadap Obellia.

***

"Kamu pulang naik apa Bell ?"
"Aku pulang naik ojek online aja. Kalau kamu mau duluan gak apa apa kok Kev."
"Begini saja, berhubung hari sudah sore dan kamu seorang cewek, aku gak tega liat kamu berdiri sendiri nunggu Ojek, aku anter kamu pulang ya."
"Serius gak ngerepotin ? "Tanya Obellia.
"Iya aku serius."
"Tapi kita Cuma punya satu helm Vin. Kamu mau kita ditilang polisi ?" Tanya Obellia.
Kevin memasangkan Helm itu dikepala Obellia. Wajah mantan Kevin itu merona.
"Aku gak takut kalo harus ditilang polisi karena gak pake helm. Aku takut kalo kamu kenapa napa disepanjang jalan. Maka dari itu kamu aja yang pake Helm nya."
"Kamu bener bener gak berubah Vin. Kamu tetep kayak Kevin yang kukenal dulu."
"Emang aku Kevin. Mana bisa aku berubah. akukan bukan power ranger."  Kata Kevin.
"Kamu ini selalu aja gitu. Bercanda melulu"

Merekapun pergi meninggalkan restoran itu. Kevin mulai menarik gas motornya dan melaju. Kevin sengaja mencari jalan pintas karena dirinya tidak mengenakan helm. Jalan yang dilalui pun cukup kecil. Mereka harus melewati lorong lorong sempit dan banyak polisi tidur. Tak jarang Obellia memeluk pinggang Kevin untuk berpegangan.
Sontak Kevin terkejut dengan semua itu. Ia kembali terhanyut dalam masa lalu. Masa lalu yang indah bersama orang yang terindah. Sepertinya Obellia juga masih mengharapkan Kevin. Hal itu terlihat dari caranya menatap Kevin dan perlakuannya pada Kekasih dimasa lalu yang terbilang sangat manis.
Disaat Kevin senang dengan hari ini, ada wanita lain yang tengah menunggu kabar darinya. Dan wanita itu adalah aku. Dari pagi hingga sore seperti ini , dia tidak tiba dirumah ini. Mungkin dia sibuk. Aku hanya bisa memandangi senja dan memikirkan Dia. Dimana dia sekarang ? sedang apa ? dan kenapa dia tak kesini ?
Aku termenung sendirian . Sepi itu datang lagi. Ponselku kembai bergetar satu panggilan masuk dari Kevin. segera kuangkat Telpon darinya. Aku bernafas lega dan seolah terbang saat dia menelponku. Kevin selamatkan aku dari serangan sepi yang telah lama menunggu untuk menjajah hati.
"Hallo Lovania."
"Kamu Kemana saja Vin ? kok seharian ini gak ada kabar ?"
"Maafin ya..soalnya ponsel aku silent. Dan aku baru cek pesan kamu. Maaf ya.."
"Gak apa apa kok. Lain kali ponselnya digetarin aja. Biar tau kalau ada pesan."
"Iya deh. Nanti aku getarin"
"Kamu kok gak dateng kesini hari ini ?"
"Nah, aku tadi mau kesana, tapi Obellia pengen ketemu sama aku."
"Obellia ?" Tanyaku pada Kevin.
"Iya. Oke, aku kasih tau ya, Obellia itu mantan aku pas SMA."
"Oh gitu yah." Kataku dengan nada yang datar.
"Kenapa dia ajak kamu ketemuan ?" Tanyaku lagi.
"Biasa, dia lagi galau gara gara bertengkar sama pacarnya. Dan dia curhat ke aku."
"Kok dia ngadunya sama Kamu ? Kenapa enggak sama kawan kawannya ?"
"Dia sekarang udah kerja jadi kasir dan kawan kawa SMA nya banyak yang jauh dari dia. Maka dari itu, dia ngadunya sama aku"
Aku hanya diam. Ada rasa yang agak sedikit sakit dan tidak rela saat Kevin menyebutkan nama Obellia.
"Hallo.. Kata Kevin."
"Iya Vin?"
"Kok diem ? oh ya gimana besok ? jadi gak tour ke Punti kayu ?"
"Boleh. Sekalian ajak Obellia ya Vin. Biar aku punya temen cewek selain Calista dipalembang."
"Bisa diatur!"
Aku menutup telpon dari Kevin. Entah mengapa perasaanku tidak enak setelah mendapat kabar bahwa Kevin telah bertemu dengan mantannya. Ada rasa yang mengganggu dihatiku. Semacam Duri yang menancap dijantung ini. Duri itu menusuk senada dengan detak jantungku. Sakit. Dan aku tidak bisa apa apa.

****

Malam tiba. Disaat aku pulas dalam tidur, Kevin mencoba menghubungi Obellia. Nomor asing itupun telah ditambahkan dikontaknya dan diberi nama Obellia. Kevin menempelkan ponsel itu didekat telinganya dan menunggu sang mantan mengangkat panggilannya.
"Hallo Bell"
"Hallo Vin. Kenapa ?"
"Kamu belum tidur ya?"
"Belum. Ini aku lagi mau liat liat foto album kita dulu" Obellia memegang album foto berwara merah hati.
"Foto album ? "Tanya Kevin.
"Iya. Foto album yang kamu kasih ke aku pas ulang tahunku saat disma kemarin itu"
"Kamu masih simpen ya ?"
"Semuanya masih tersimpan. Karena Cuma foto album ini yang bisa obatin rindu aku kekamu. Aku sering banget liatin foto foto kita pas pacaran dulu kalo lagi malem. Soalnya aku sering kangen masa masa itu."
"Nggak boleh kangen . Kan kamu udah ada yang punya. Ntar Cowok kamu marah " Kata Kevin yang duduk tersenyum diteras atas rumahnya.
"Males banget! . Ah bete ah! " Kata Obellia yang memegeng foto Kevin dialbum nya.
"Jangan bete bete gitu."
"Udah lama ya , gak telponan kayak gini" Kata Obellia yang menutup album foto itu.
"Kan kita udah punya cerita masing masing Bell
Jujur ya Vin. Semenjak pisah sama Kamu, aku belum temuin cowok kayak Kamu. Sekalipun itu pacar aku yang sekarang. Dulukan kita niatnya Break, bukan putus. Tapi kamunya yang cari pacar baru. Dan aku pikir kamu udah lupain aku."
"Ooh jadi yang kemarin itu kamu mau break ya ?"
"Iya. Tapi kamu udah terlanjur jadian sama Stela."
"Maafin aku ya Bell."
Obellia menarik nafas dan menghembuskannya.
"Tidak apa apa kok."
"Bell, besok mau gak ikut Kita ke Punti Kayu ?"
"Kita ?" Tanya Obellia.
"Iya. Aku , Lovania, dan Kamu. Sekalian, aku juga mau kenalin kamu dengan Lovania."
"Kalo aku sih mau mau aja. Tapi apa tidak mengganggu Vin ?"
"Ya enggaklah. Aku juga udah bilang ke Lovania. Dan dia pengen kamu ikut juga."
"Besok sabtu ya.."
"Iya."
"Oke deh. Aku mau ikut."
"Kalau gitu sampai jumpa besok ya."

Lovania ( Complete ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang