15. Pulih

1.4K 131 14
                                    

Pagi hari ketika terbangun dari tidur, June tak menemukan keberadaan Anne di sampingnya—memang begitu setiap pagi. Matanya mengerjap, kedua tangannya ia rentangkan, lantas duduk sambal menguap. Diliriknya jam weker bergambar Phineas and Ferb yang Anne beli di toko daring beberapa minggu lalu, sebelum akhirnya menggaruk kepalanya pelan sambal beranjak dari ranjang. June berjalan gontai menuju kamar mandi, menutup pintunya asal, lantas mulai melucuti pakaiannya—ia hendak mandi, tentu saja.

Usai membilas tubuh dan menggosok giginya, June menyambar handuk yang tergantung di belakang pintu kamar mandi untuk kemudian ia lilitkan di pinggang. Lelaki itu meraih kenop pintu, memutarnya, kemudian menarik pintunya, dan keluar dari sana. Kasur yang sebelumnya berantakkan sudah rapi, pakaian kerjanya sudah tersimpan apik di atasnya, namun tak ada siapapun di sana. Sambal meraih pakaiannya June menoleh ke arah pintu kamar—bertingkah seolah ia bisa melihat apa yang ada di balik pintu kayu itu.

Pelan, lelaki itu menghela napas agak berat. Pertengkaran kecil yang terjadi antara dirinya dengan Anne semalam kembali terngiang di kepalanya. June mendecak, menggeleng pelan, memilih untuk melupakan kejadian itu dan menganggapnya sebagai angin lalu. Ia segera memakai pakaiannya dan bersiap-siap, kemudian keluar dari kamar.

June pikir, ia akan sarapan sendiri hari ini—bahkan ia sempat berpikir kalau ia tak akan bisa sarapan hari ini. Ketika melihat Anne sudah duduk di meja makan dengan tatapan yang ia jatuhkan pada meja, June mempercepat langkahnya. Lelaki itu meraih punggung kursi di depan Anne, menariknya, lantas duduk di sana.

Kepalanya yang semula agak tertunduk Anne angkat, menatap June sejenak, lalu perempuan itu berdiri—mengambilkan nasi dan lauk-pauk untuk June.

Tahu, bagaimana rasanya ditemani namun seperti sendirian? Barangkali itu yang June rasakan saat ini. Sejak pertama kali menyuapkan makanan ke mulutnya sampai kini sarapannya sudah habis, tak sedikitpun suara keluar dari bibir ranum Anne. Perempuan itu hanya mengunyah, menjatuhkan tatapannya pada meja, dan terkesan agak buru-buru.

"Anne...." June memanggil Anne, berharap kalau panggilannya itu akan membuat hubungannya sedikit membaik dengan sang istri.

Anne yang kala itu tengah membereskan piring-piring bekas sarapan mereka menoleh sebentar pada June. Tatapannya seolah bertanya, 'Kenapa?'

June diam sejenak. Bola matanya bergerak tak keruan—memikirkan kalimat yang akan ia lontarkan pada Anne selanjutnya. "Mmm... makasih sarapannya. Enak. Aku suka." Dalam hati June menghujat dirinya sendiri tepat setelah kalimat itu ia selesaikan. Apaan dah? Bego banget. Kok malah begini omongan gue?

Anne mengangguk, lantas membawa piring-piring kotor tadi untuk kemudian ditaruhnya di westafel. Ketika perempuan itu tengah mencuci tangan, sepasang tangan kekar melingkari pinggangnya. Ia menunduk, menatap tangan itu sejenak, kemudian melepaskannya—namun tak bisa, June melingkarkan tangannya cukup erat di sana.

"Sayang... Mas minta maaf, ya?"

Anne diam. Matanya terasa panas, teringat akan bentakan yang dilontarkan lelaki itu padanya semalam. Pelan, kepalanya terangguk. Namun begitu, Anne rasa dirinya tidak benar-benar tulus melakukan itu. Ia hanya tak setega itu untuk terus tak mengacuhkan permintaan maaf suaminya. Lelaki itu menundukkan kepala, mengecup bahu kanan Anne, kemudian pelukannya sedikit ia eratkan.

"Sakit." Anne melepas pelukan June di pinggangnya.

Sedikit enggan June melepaskan tangannya dari pinggang Anne. Lelaki itu menghela napas pelan. Anne belum benar-benar memaafkannya—begitu pikirnya. Tapi tak apa, setidaknya permintaan maafnya sudah diterima. "Berangkat sekarang yuk," ajak June.

Anne mengangguk. Tangan June yang masih melingkar di pinggangnya ia lepaskan, lantas berjalan menuju kamar untuk mengambil tas kerja miliknya dan milik June. Sambil membuntuti Anne yang berjalan keluar menuju parkiran basement, June mengambil tasnya yang dibawakan oleh Anne sekaligus mengambil tas perempuan itu.

LionneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang