2.0

2.2K 227 13
                                    

Tadinya tidak ada hal yang paling menyenangkan selain ada bersamamu. Namun, perasaan itu perlahan terasa hambar. Bukan tanpa alasan. Kupikir aku akan terbiasa dengan rasa sakit saat aku mendengar semua ceritamu, ternyata aku salah. Semakin lama rasa sakit itu ternyata malah bertambah dan menyiksaku.

Sekarang kau berada di sini, di tempatku. Bercerita banyak hal tentang kalian berdua dengan kedua bola mata yang berbinar bahagia dan pipi yang bersemu merah. Aku selalu mendambakan pemandangan ini, melihatmu yang begitu cantik dengan warna merah yang menghiasi pipimu. Namun, bukan dalam keadaan seperti ini. Aku menginginkan aku yang menjadi alasan mengapa warna itu muncul. Bukan oranglain. Dan fakta itu membuatku sedikit jengah.

"...lalu kami berjalan-jalan di pinggir pantai saat senja hari. Itu terasa sangat-- Sasuke-kun?"

Aku menolehkan pandanganku menatapnya datar.

"Kau mendengar aku tidak, sih?"

Sungguh sebenarnya aku tidak ingin bermaksud jahat. Tapi, aku juga ingin menjaga hatiku agar tidak merasa sakit.

"Aku bosan."

Bisa aku lihat kedua bola matanya membesar, mungkin terkejut dengan kejujuranku.

"A-ah! B-begitu ya? G-gomenne~"

Bagus! Sekarang malah aku yang merasa tidak tega karena telah berkata seperti itu. Demi Tuhan aku memang sangat lemah jika sudah berhadapan dengan Hinata. Aku tidak pernah mau jika Hinata menjauh dariku.

Diam-diam aku menghela napas. Memejamkan kedua mataku sejenak lalu kembali beralih pada Hinata yang tengah diam sambil meremas ujung rok nya.

"Tugas akhir ini membuat pikiranku sedikit kacau."

Hinata mengangkat pandangannya menatapku yang berada sedikit jauh darinya. Aku yang duduk di kursi meja belajar dan dia yang duduk di atas kasurku.

Bisa aku lihat dia tersenyum lembut setelah mendengar perkataanku.

"S-sebaiknya kau tidak terlalu memaksakan dirimu Sasuke-kun."

Ah! Aku suka saat dia peduli dan mengkhawatirkanku seperti ini. Andai saja dulu aku punya sedikit keberanian dan mengajaknya berkencan mungkin sekarang dia sudah ada di pelukanku.

"Aku harus segera menyelesaikannya."

Dia bangkit dari posisinya dan berjalan mendekatiku. Meraih tanganku dengan tangan kecilnya yang hangat.

"Ayo kita main keluar."

•••

Sebenarnya aku tidak terlalu suka keramaian namun, karena itu dengan Hinata aku merasa baik-baik saja. Rasanya sudah sangat lama aku dan Hinata tidak keluar seperti ini, hanya berdua. Tanpa siapapun lagi.

"Sebelum pulang ayo kita pergi ke kedai es krim?"

Apapun untukmu Hinata.

"Hn."

Dia membawaku ke salahsatu  kedai es krim yang sering kita kunjungi dulu. Duduk di salah satu kursi pojok yang dekat dengan jendela dan memesan semangkuk es krim. Dia memesan rasa coklat dan aku dengan rasa green tea mint.

Dia makan dengan begitu semangat hingga sudut bibirnya penuh dengan es krim yang dia makan. Aku hanya terkekeh saat melihatnya yang begitu berantakan.

"K-kenapa tertawa?"

"Hm? Tidak."

Dia masih menatapku dengan mata bulatnya yang menggemaskan itu.

Badbye✔ [SasuHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang