Bab 11

21 3 0
                                    

Elisa sudah mejalankan ujiannya. Bahkan kini, Elisa sudah lulus. Seperti biasa, Elisa meraih peringkat pertama, Elisa mandapat nilai dan NEM tertinggi.

Elisa memang belum siap untuk menikah karena ia baru berumur 18 tahun dan Jona berumur 21 tahun. Selain itu, orang tua Jona memang belum sepenuhnya menyetujui hubungan keduanya yang disebabkan oleh perjanjian antara Faldian dan orang tua Shania.

Shania memang sudah mengenalkan Steven pada orang tuanya, namun orang tua Shania merasa tidak enak untuk membatalkan perjodohan antar Shania dan Jona. Orang tua Shania tidak tahu hubungan Jona dengan Elisa. Padahal, orang tua Steven sangat senang dengan Shania, begitu juga orang tua Shania, sangat senang dengan Steven.  Sampai sewaktu hari, orang tua Jona dan Shania mengadakan pertemuan untuk membatalkan perjodohan mereka.

Orang tua Jona menjelaskan alasan mereka, begitu juga orang tua Shania. Sampai akhirnya perjodohan diantara mereka dibatalkan. Jona, Steven, Elisa, Shania, mereka semua sangat gembira.

David pun sebagai om dari Elisa tak mampu mengubah keputusan itu. Ia akhirnya setuju dengan hubungan Elisa. Mereka semua berencana untuk mengadakan pesta pernikah bersama. Pesta yang akan diadakan 2 tahun lagi, saat umur Elisa 20 tahun, dan umur Jona 23.

Mereka sengaja menunggu 2 tahun lagi, mereka ingin Jona, Steven, dan Shania lulus kuliah terlebih dahulu. Untuk Elisa, Elisa mengalah, demi Jona, ia rela harus menikah saat sedang kuliah.

Selama 2 tahun itu, mereka sering menghabiskan waktu bersama. Tak jarang mereka berlibur bersama.

Steven sangat menepati janjinya. Steven memperlakukan Elisa seperti adiknya sendiri.

....

2 tahun sudah berlalu. Minggu depan adalah pesta pernikahan mereka. Mereka akan mengadakan pemberkatan di gereja Jona. Semua kebutuhan untuk pesta semua sudah selesai. Kini, mereka hanya bersantai menunggu waktunya tiba.

"Lisa, gak kerasa ya, minggu depan kita akan menikah. Gak kerasa semua masalah udah berhasil kita lalui. Aku sayang sama kamu. Akhirnya aku bisa penuhin janji aku, janji aku untuk selalu bersama kamu." Ucap Jona pada Elisa.

"Iya ko, aku juga gak nyangka. Minggu depan aku bakal jadi istri koko. Aku bakal bangunin koko, masakin koko, nemenin koko, pokoknya bareng-bareng sama koko. Makasih ya ko udah tepatin janji koko, aku janji, aku akan melayani koko dengan sepenuh hati aku." Jawab Elisa.

Mereka berpelukan. Dan setelah hari itu, mereka mutuskan untuk tidak bertemu terlebih dahulu sampai pernikahan berlangsung. Kata keluarga mereka, dengan tidak bertemu, cinta mereka akan semakin kuat.

1 minggu berlalu. Hari ini adalah pernikahan mereka. Mereka sama-sama mengucapakan janji suci mereka.

"Pasangan Steven Chan dan Shania Audini, bersediakah kalian hidup dalam 1 keluarga, membentuk keluarga dalam Tuhan, dan saling melengkapi serta mengasihi satu sama lain?" Ucap sang pendeta.

"Saya Steven Chan bersedia untuk membentuk 1 keluarga baru dalam Tuhan dengan Shania Audini. Saya berjanji untuk tetap ada disisinya dan mengasihinya seperti saya mengasihi diri saya sendiri." Steven sudah mengucapkan janjinya.

"Saya Shania Audini bersedia untuk membentuk 1 keluarga baru dalam Tuham dengan Steven Chan. Saya berjanji untuk setia melayani engkau dan selalu menuruti perintah engkau didalam Tuhan." Shania sudah mengucapkan janjinya dan sekarang mereka sudah resmi menikah. Sekarang saatnya Jona dan Elisa.

"Pasangan Jonathan Reyhan dan Elisa Renata, bersediakah kalian hidup dalam 1 keluarga, membentuk keluarga dalam Tuhan, dan saling melengkapi serta mengasihi satu sama lain?" Elisa dan Jona bertatapan mendengar perkataan itu. Mereka tidak menyangka akan menikah setelah semua yang mereka lalui.

"Saya Jonathan Reyhan bersedia untuk membentuk 1 keluarga baru dalam Tuhan dengan Elisa Renata. Saya berjanji untuk tetap ada disisinya dan mengasihinya seperti saya mengasihi diri saya sendiri." Mata Elisa sangat berkaca-kaca mengdengar janji dari Jona.

"Saya Elisa Renata bersedia untuk membentuk 1 keluarga baru dalam Tuham dengan Jonathan Reyhan. Saya berjanji untuk setia melayani engkau dan selalu menuruti perintah engkau didalam Tuhan." Elisa tak kuasa menahan air matanya. Ia sangat terharu.

Kini saatnya untuk para suami membuka tutup muka dari istri mereka. Setelah dibuka, mereka harus mencium istri mereka. Jona melumat bibir Elisa dengan sangat lembut dan dalam. Membuat air mata Elisa jatuh lagi. Walaupun air mata tersebut jatuh, Elisa tidak bisa menutupi raut bahagia dalam dirinya.

-AR-

Uhuyy, akhirnya selesai juga nih cerita. Gimana ceritanya? Gaje ya? Wkwkwk, maaf ya. Btw, makasih yang udah baca sampe sini, eitt jangan dihapus dulu, masih ada epilognya. Ada yang sedih gak baca ceritanya? Tinggalin jejak kalian ya, komen, vote, dan share cerita ini.

Kalian mau kasih saran? Kritik? Mau req? Mau kenalan aja sama authornya? Follow dan dm aku ya (@) angelica_rosalind.

Thx readerss...

My Bad LuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang