20. canggung banget!

952 190 2
                                    

Happy reading!

Wendy merapikan cara duduknya. Tangannya mengepal di atas paha dengan senyum yang sedikit dipaksakan karena sekarang, Nyonya Hwang sedang memandanginya sambil terus tersenyum tanpa henti.

Jujur, ditatap sedemikian intens dengan Nyonya Hwang membuatnya malu bukan kepalang.

Wonyoung kembali dari dapur dengan membsawa beberapa cangkir teh untuk diminum.

Memberikannya satu cangkir untuk Wendy disertai senyum manis menemani.

"Diminum, Kak."

Wendy mengangguk dengan kekehan kecil sambil menatap Wonyoung yang duduk disamping Ibunya sekarang.

Minhyun sama sekali tidak terlihat daritadi. Mungkin lelaki itu sedang pergi ke kamarnya.

Wendy memberikan jajanan yang sudah dibelinya sebelum berangkat kerumah Minhyun tadi ke Nyonya Hwang.

"Ini, Bu. Jajan buat nyemil. Saya beli sekalian tadi mau kesini." Kata Wendy.

Nyonya Hwang dengan senyum sumringah menerima pemberian Wendy dan mengelus tangan gadis itu.

"Nak Wendy repot-repot aja." Ucap Nyonya Hwang sambil memberikan plastik berisi cemilan dari Wendy ke Wonyoung untuk dibawa ke dapur.

Wonyoung berdiri dan langsung pergi ke dapur.

Nyonya Hwang menatap Wendy, "kamu udah makan, Wen?"

Wendy mengangguk ragu, "su-sudah, Bu."

Nyonya Hwang langsung berduri dan mengisyaratkan Wendy untuk mengikutinya.

"Ayo makan, saya tau kalo kamu belum makan kok."

Wendy hanya tersenyum malu dan mengikuti langkah Nyonya Hwang menuju ke dapur.
.
.
.

Minhyun menatap Ibunya dengan sedikit kode mata untuk tidak berbicara macam-macam didepan Wendy. Karena mereka belum ada hubungan apapun, dan ia tidak ingin hubungannya jadi canggung karena hal yang bahkan belum seharusnya Wendy tahu nanti.

Tapi seakan-akan tidak peduli. Nyonya Hwang masih terus berbicara soal keseharian Minhyun kepada Wendy.

"Minhyun itu suka banget minum teh yang ga ada gulanya." Kata Nyonya Hwang sambil melipat tangannya didepan dada.

Wendy mengangguk, "jadi hambar?"

Nyonya Hwang menyetujui ucapan Wendy dan terkekeh, "iya hambar. Kaya hidupnya dia tuh, flat aja gaada tujuannya."

Wendy tertawa kecil, perasaannya menghangat entah kenapa saat Nyonya Hwang menceritakan keseharian Minhyun. Ia merasa seperti seseorang yang harus tahu soal lelaki itu.

"Kamu punya pacar, Wen?"

Nyonya Hwang menatap Wendy dengan senyum merekah yang sedari tadi terpampang tidak pernah lepas dari raut wajah bahagianya sebelum Wendy datang. Tangannya perlahan membuka cemilan yang dibawa Wendy sambil menunggu gadis itu me jawab pertanyaannya.

Sementara Minhyun duduk tepat disamping Wendy dan terkadang menyenggol kaki Wendy jika pertanyaan Ibunya tidak pantas untuk dijawab sebagai kode untuk jangan menjawabnya.

"Ada."

Semua membeku. Nyonya Hwang yang awalnya menyuap kacang goreng kedalam mulutnya langsung otomatis menaruh kacangnya kembali kedalam bungkusan.

Sama halnya dengan Minhyun. Lelaki itu menatap Wendy dengan penasaran sekaligus perasaan campur aduk sekarang.

"Pacar saya ya tugas-tugas."

Tanpa aba-aba Minhyun menghela napas panjang dan menyandarkan badannya ke sofa. Wonyoung tertawa cekikikan melihat kelakuan Kakaknya itu.

"Kamu bikin kaget aja!" Celetuk Nyonya Hwang sedikit jutek tapi setelahnya ia tertawa lepas.

Minhyun menggelengkan kepalanya pelan. Ia pikir Wendy benar-benar memiliki pacar. Tenyata hanya bualannya saja. Rasanya gemas ingin mencium gadis itu sekarang.

"Kak Minhyun pasti khawatir tuh, pasti ngiranya Kak Wendy punya pacar." Wonyoung terkikik melihat ekspresi Minhyun yang sekarang merah padam.

Pertama kali seorang Hwang Minhyun merasa malu didepan keluarganya seperti ini.

Dan penyebabnya hanya satu,

gadis disampingnya ini, Son Wendy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gadis disampingnya ini, Son Wendy.

To be continued.

U

rfavoo.

( fyi. )

Haii! Gue balik lagi hehe. Lama banget updatenya kaya nunggu wenhyun moment lagi:)

himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang