sedari tadi bear menyusuri jalan untuk menuju rumah nya,ada pertengkaran hebat antara bear dan sahabat-sahabat nya ,hingga akhirnya bear memutuskan pulang sendiri. dan sekarang hanya ada rasa bersalah yang menemani bear sepanjang jalan ini, bukan nya tidak ingin menangis tetapi air mata nya tidak ingin jatuh.
entah mengapa jalan ini sangat sepi, sepi sekali. sesekali ada motor yang lewat, itu pun sangat jarang.
pikiran bear sangat kalut, sedari tadi pagi ia diwawancarai oleh polisi di sekolah , ditambah sempat adu mulut dengan jessi dan mayra.
bear pun duduk di halte depan komplek rumah nya. ia ingin beristirahat sejenak. sekarang pukul 19.14,iya memang sudah malam,mungkin karena tadi harus meyakinkan para polisi tentang kasus kematian damar.
handphone bear berbunyi,bertanda ada panggilan masuk.
''halo,'' ucap bear
''sorry ya tadi saya gak bisa bantuin kamu,'' ucap seorang lelaki di sebrang sana
''ini siapa?'' tanya bear
''wali kelas kamu, almahera,'' suara laki laki yang sangat membuat kuping kita nyaman untuk mendengarkan suara nya.
''apa beda nya memang kalau anda membantu saya,toh saya yang akan menjelaskan nya,'' ucap bear
''sebenar nya saya ada di lokasi ketika kamu keluar dari kelas,saya sempat mendengar omongan kamu dan damar, saya yakin bahwa kamu bukan pelaku nya,''tegas almahera
''saya juga sudah tau, pasti anda mengetahui sesuatu tentang kejadian itu. bisa anda jujur, apa yang anda tau tentang si pelaku?'' tanya bear dengan nada yang berusaha datar
''sungguh saya benar benar tidak tahu tentang informasi si pelaku, saya ada dipihak kamu sekarang,'' ucap suara di sebrang sana
''sekarang. tapi saya tidak tau apakah anda pemeran antagonis atau pemeran protaginis,'' ucap bear
sambungan diputus secara sepihak, bear tidak mau mendengarkan penjelasan busuk dari almahera, entahlah sekarang pikirang nya masih kalut dan tak bisa menormalkan keadaan.
DI RUMAH
sungguh sangat menyulitkan bagi bear untuk mandi, ia harus membuka perbang di tangan nya ,setelah selesai ia juga harus membungkus kembali luka yang masih belum terlihat kering.mungkin butuh beberapa hari lagi sampai luka itu kering.
tok tok tok
''gue mau tidur,'' teriak bear
''sebentar aja, papah mau ngomong,''
''gak!'' teriak nya lagi
bear mematikan lampu dan membungkus tubuh nya dengan selimut,sampai menutupi wajah nya
sudah bisa bear tebak, pasti papa nya akan masuk, walau pun tak diizinkan,
''kamu keseret kasus lagi?'' tanya Henan
tak ada jawaban
''kamu masih belum nerima keadaan kamu sekarang?kamu harus nerima kenyataan bahwa mamah kamu udah gaada, dan ini bukan salah kamu,'' jelas nya
bear pun bangun dari tidur nya, ya pembicaraan ini sangat sensitif di kuping bear.
''siapa yang nyalahin gue, elu yang salah, elu yang buat mamah gue meninggal.dan asal lu tau, dimana mana anak gak akan bisa nerima kenyataan bahwa orang tua nya di bunuh sama orang yang gak bertanggung jawab kaya elu!''
plak
tepat setelah omongan bear, tamparan henan mendarat di pipi bear. mungkin sakit,sangat sakit,tetapi bukan tangisan yang datang, tapi senyum miring yang terukir diwajah nya.
henan pun meninggalkan bear sendirian tanpa rasa kasian
tring
from:0813954*****
mungkin ketika kamu mengulur waktu, semua orang akan terus menyalahkan kamu. tinggal pilih di buru, atau memburu
yf
TBC
VOTEMENT NYA AYO AH!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Life
Teen FictionAda secuil kebohongan dibalik kehidupan, yang membuat semua orang merasa baik- baik saja. sakit hati dimasa lalu kembali terungkap, kebohongan tipu muslihat tersebar luas. rasa ingin membunuh terus menutupi aura periang sosok malaikat, tak segan seg...