Bear mencoba untuk tidak memperdulikan SMS yang selalu ia dapat, ia merasa sudah terlalu banyak masalah yang ia hadapi sehingga menutup akses orang orang yang ingin menambah pikiran nya.
''Bear keluar!"
pagi ini adalah hari ketiga ia sekolah, baru tiga hari tetapi kehidupan nya suda dipenuhi drama.
segera Bear keluar karena waktu sudah menunjukan 06.37 yang ber-arti ia arus cepat cepat ke sekolah. walau harus bertemu dengan papah nya, ia sama sekali tidak menghiraukan papah nya ,yang keliatan nya sedang menyiapkan bekal untuk anak anak nya.
''Bear ini bawa bekal nya'' ucap papah Bear
''mba,lu denger gak sih?yang ngomong bokap lu bukan pembantu!Hargain kek usaha papah!'' ucap seorang laki laki
''mba,gue prihatin sama lo,lo sama sekali gak bisa apa keluar dari galau galauan gak jelas?'' ucap nya
''jadi adek gausah belagu! dan lu ,kasih aja bekel nya ke anak kasayangan lu.'' ucap bear sambil menunjuk Arya, dan segera keluar karena ojek yang ia pesan sudah datang.
DI SEKOLA
hari ini sekolah sudah kembali normal, walau desas desus tenang kematian Damar masih terdengar,dan pelaku nya pun belum terungkap.
Bear memutuskan memasang muka datar sepanjang koridor, dan tak menghiraukan tatapan murid murid yang tak biasa.
sampai di ambang pintu,Bear sudah melihat banyak orang dan salah satu nya Jessi.
jessi sama sekali tidak menyapa,walau tatapan mereka bertemu. Bear pun sama tetap mamasang muka datar,dan menutup rapat rapat mulut nya.
Bear melangkah dan melewati Jessi, dan memilih menaru tas dan keluar.
di luar,terdapat banyak sekali ucapan bela sungkawa untuk damar yang di temukan tewas. rasa nya Bear ingin mengamuk, karena ia teringat dengan kematian ibu nya, yang juga tewas di bunuh orang.
''Bear,''
bear mengusap air mata nya yang jatuh,dan menoleh ke sumber suara.
tubuh jangkung, matasipit,bahu lebar,kulit sawo matang, dan juga terdapat senyuman manis di wajah nya. Almahera ,ternyata kacamata nya hanyalah hiasan yang membuat kaum wanita makin menjerit.
''ini surat panggilan orang tua,'' ucap nya
''saya gapunya orang tua,'' jawab Bear
''kamu punya ayah yang masih sehat,dan punya tante dan om di sini. buat apa kamu ngomong kaya gitu,'' ucap Almahera
''saya gak punya mereka,''
''punya,''
''gak,''
''punya,''
''gak!!!'' bentak bear
Almahera mengambil handphone nya dari saku celana nya. menekan tombol digid angka.
''halo,ini papah nya Bear kan?''
''oh,enggak saya cuma mau bilang kalo saya nitip surat dari sekolah untuk bapak,''
''iya gapapa,ga ngerepotin kok,''
Almahera memutuskan sambungan dan mengembalikan handphone nya ke saku celana nya.
''nih, terima surat nya, dan ke kelas. abis ini pelajaran IPA ,kamu gak maukan kena hukum kan'' ucap nya
Bear mengambil amplop putih dari tangan almahera dengan paksa, lalu melangkah menjauhi nya.
sampai pintu kelas Bear sudah melihat Mayra yang sedang mengobrol dengan Jessi, ia tampak tak ada beban, semudah itukah melupakan kejadian kemarin ,dalam hati bear berfikir sedemikian rupa.
Bear memutuskan ke tempat duduk nya dan melewati Jessi dan Mayra.
''Bear, gue kangen sama lu,'' Bear kaget dengan ucapan Mayra yang sekarang sedang memeluk nya
Bear menatap Jessi seolah bertanya tentang sikap Mayra yang berubah drastis, Jessi menggeleng
''ra, baru kemarin Damar meninggal, kok lu udah ga sedih lagi?'' tanya Virah teman kelas Bear
''Damar meniggal?''
TBC
Votement
![](https://img.wattpad.com/cover/160041377-288-k948214.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Life
Teen FictionAda secuil kebohongan dibalik kehidupan, yang membuat semua orang merasa baik- baik saja. sakit hati dimasa lalu kembali terungkap, kebohongan tipu muslihat tersebar luas. rasa ingin membunuh terus menutupi aura periang sosok malaikat, tak segan seg...