Entah bagaimana lagi harus menjelaskannya. Kini wajah Ebril mendadak berkeringat dingin, tubuhnya membeku. Setelah mengetahui bahwa yang akan menjadi tetangga sebelahnya adalah Gyas. Dia tidak berani menatap mata pria itu. Ebril hanya menunduk tak berkutik. Mengapa? seharusnya dia senang bahwa tetangga barunya itu Gyas si cokiber sekolah, idol SMA ALTSKA. Mungkin sorot mata dingin dan wajah datar Gyas lah yang membuat Ebril seperti itu.
"Nak ini kita punya tetangga baru. Kenalin tante Riana dan anaknya Ebril. Sepertinya kamu seumuran dengan ebril." Terang Karin, mama Gyas.
"I-iiya tante kita satu sekolah, kak Gyas kakak kelas aku." Ebril mulai memberanikan diri untuk bicara.
"Bener itu Gyas?"
"Ga tau ma." Jawabnya tidak peduli.
"Kamu kok gitu si, masa sama ade kelas sendiri ga kenal?"
"Aku kan baru pindah sekolah tante."
"Oh iya tante lupa." Reflek karin menepuk jidatnya. "Yaudah Gyas temenin Ebril ngobrol ya, soalnya mama lagi seru ngobrolin calon papa papa baru kamu." Gyas pun sudah tidak bingung lagi, ia tau yang dimaksud papa baru adalah oppa Koreanya.
Karin dan Riana pindah tempat ke balkon lantai atas, biar lebih khidmat katanya, Ebril dan Gyas ditinggal dibawah begitu saja.
Diantara Gyas dan Ebril tak ada yang berani membuka mulut pertama. Ebril gugup, melihat sorot mata Gyas saja sudah mengurungkan niatnya untuk memulai pembicaraan.
"Lo yang tadi jalan ga pake mata kan? " Ucapan Gyas membuyarkan lamunan Ebril.
"Iya kak, kebetulan aku tadi jalannya pake kaki." jawaban Ebril membuat Gyas melongo sepersekian detik, lalu menormalkan mimik wajahnya kembali. Ebril juga merutuki dirinya, dia salah menjawab.
"Mmm maaf ka."-Ebril
"kenapa minta maaf?"-Gyas
"aaaa anu ka."Gyas menatap Ebril sekilas.
"Sekali lagi maaf tadi aku jalannya cuman pake kaki doang, aku janji besok - besok kalo jalan bakal pake mata plus hati juga."-Ebril
"Hm okey."-Gyas
"Gue mau ke kamar ngantuk." Belum sempat Ebril mengiyakan, tubuh Gyas sudah menjauh dan hampir hilang.
"Bener kata Aghnina. Huh jadi Idol sekolah aja sombong nya minta ampun___ini roh azis kenapa kudu ngerasukin gue si, malu kan gagap di depan gebetan."
Lama lama bosen juga, diem di ruang tamu. Mana Ebril tidak membawa HP, yasudah Ebril putuskan untuk menyusul mama nya keatas.
"Eh Ebril ayo kita pulang." Ternyata sang bunda juga sudah siap pulang.
Setelah cipika cipiki Ebril dan bunda nya kembali kerumah.
•••••
"Uda nanti kalo mau ngasih apa aja ke tante Karin, biar aku yang nganterin, ikhlas kok aku."
"Lah tumben, biasanya kamu punya tarif tersendiri kalo uda suruh."
"Gapapa da, khusus buat rumah tante Karin aja."
Riana terlihat tak peduli, walu ia tau apa motif sang anak. Tentu saja modus kepada kakak kelasnya itu.
Aghnina kang anter wc
Aghninaaaa
Paan?
Gue pernah bilang kalo hari ini bakal pindah rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
Neighbor
Teen FictionMengisahkan cerita romansa Ebrilyant Athena, gadis cantik yang nyentrik, memiliki kepribadian nano-nano yang tingkahnya acapkali out of the box. Pada tahun ajaran baru, Ebril pindah sekolah ke luar kota karena mengikuti penugasan dinas papanya. Hari...