9/ Api unggun

65 6 79
                                    

Jiwa Gila dan petakilan Ebril, lenyap dimakan oleh aura seorang Gyas. Terlihat dari ujung mata nya, Gyas sedang mengeluarkan barang - barang dari tas.

"Kak bawa meteran ga?" Ucap Ebril pelan - pelan.

"Buat apa?" Tanya Gyas.

"Buat bagi dua jarak diantara kita____pokoknya kita harus bangun tembok penghalang."-Ebril

Gyas tidak menjawab nya.

"Kak, menurut aku tante Karin ngga se nolep kakak deh." Diharapnya, ini bisa memecah ke awkward an.

"Papa kakak, pendiem ya?"-Ebril

"Ngga kok."-Gyas

"Terus kakak jadi begini itu begimana?"-Ebril

"Ya begitu."

Paling bisa emang Gyas menghentikan percakapan, tapi Ebril tidak kalah pintar untuk mencari topik.

"Jadi bawa ga meterannya ka?"

Gyas tetap diam, tak mau berhenti di situ, Ebril bertanya kembali agar tidak menjadi korban pengacangan. alias dikacangin.

"Aku denger kakak anak basket, punya abs ga ka?"-Ebril

"Ada."-Gyas

"Mau pake sekarang?"-Gyas

"hah? apa kak? abs dipake buat apa? cuci mata iya."-Ebril

"meteran."

oh shit

segera Ebril mengalihkan pembicaraan, jangan sampai Gyas salah paham soal abs.

"Ah iya, sekarang aja biar ga ribet. Mana meterannya?"-Ebril

"jadi mau abs atau meteran?" goda Gyas. /udah mulai goda goda ya ini kutil satu/

"aab___mett___ dua - dua nya." Tetiba roh azis gagap merasuki raga Ebril.

"satu aja, nih." Gyas menyerahkan meteran.

Memang begitu biasanya, seseorang akan lebih ceroboh dan tidak bisa berpikir jernih jika berada di dekat orang yang di suka, true?

"Udah beres, lo kalo mau maenin meteran boleh, gue keluar dulu."-Gyas

"Yailah ini otak belum sepenuhnya autis kali, masih waras dikit, ngapain maenin meteran. Ikut ka..." Rajuk Ebril

"What ever."-Gyas

"yeee yuk."-Ebril

Saat mereka akan beranjak, tiba - tiba terdengar suara tawa yang menggelegar. Ya itu Suara kedua sahabat yang sedang berbahagia.

"Rame bat dah buibu."-Ebril

Tanpa menghiraukan keramaian tenda sebelah, mereka meninggal kan area.

"Eb." panggil Gyas.

"Bril aja kak, kaya manggil si Sueb kalo gitu, ah Iya kenapa?"-Ebril

"Gajadi."-Gyas

Ini adalah salah satu nyebelin moment. Manggil terus bilang ga jadi itu apa maksudnya hah? sini jelasin-!

"Kak apasih? oalah minta di sambit, jangan bikin orang mati penasaran dong."-Ebril

"Emang lo orang?"-Gyas

"Si bajing___ eh maksudnya___ ya bukan sih, aku terlalu sempurna untuk jadi orang, bidadari cocok lah ya."-Ebril

"Ya----in."-Gyas

"Kita mau kemana kak?"-Ebril

"Edelweiss."-Gyas

Daerah sekitar memang di penuhi oleh hamparan edelweiss, entah kenapa Gyas terus berjalan, Ebril tentu mengikuti Gyas. Suasana kembali menegangkan, langkah kaku tak disertai perbincangan, hening.

NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang