Pagi hari di Mension Haruno.
Setelah bersiap dengan keperluan sekolahnya, Sakura turun dan bergabung sarapan dimeja makan. Yang kebetulan kedua orang tuanya masih menetap dan belum berangkat bekerja.
"Pagi Kaa-san, Tousan." sapanya dengan senyum yang riang.
Sudah lama mereka tidak sarapan bersama. Dan hari ini akhirnya kedua orang tuanya bisa sarapan bersama dengannya.
"Pagi Saku."
"Pagi."
Mendengar jawaban kedua orang tuanya membuat keceriaan Sakura bertambah.
Dengan senang dia mengambil sepotong roti dan mengoleskan mentega diatasnya.
Ia melihat kedua orang tuanya yang hanya saling diam sambil melihat handphone dan tablet mereka.
Ia mendengus. Meskipun kedua orang tuanya sarapan bersama dengannya, tapi pikiran mereka tidak berada disini. Ia seperti tidak dianggap di sekitar kedua orang tuanya itu.
"Aku berangkat!"
Sakura beranjak dari duduknya dan tidak jadi menghabiskan sarapan bersama mereka.
Ia muak dengan orang tuanya.
'Lebih baik sarapan disekolah.' batin Sakura berucap.
Ia pergi kesekolah menggunakan Ferari miliknya yang kemarin berada dirumah Sasuke, pagi ini sudah kembali dan stand by di depan rumahnya.
Sopir Sasuke memang bisa diandalkan.
Ia membanting pintu dan melajukan mobilnya. Lihat, bahkan kedua orang tuanya tidak merespon saat dia pergi tadi. Apalagi mau mengejar Sakura sampai keluar rumah. Mereka terlalu sayang meninggalkan handphone dan tablet yang lebih berharga dibandingkan dirinya.
Sesampainya di sekolah Sakura langsung memarkirkan mobilnya di parkiran khusus VIP. Parkiran yang hanya boleh ditempati murid tertentu.
Ia keluar dari mobil dan hal yang pertama ia lihat adalah Ino dan Hinata yang berjalan menghampirinya.
"Pagi forehead!"
"P-pagi Sakura-chan."
Sapa Ino dan Hinata.
Sakura juga berjalan mendekat lalu mereka berjalan bersama ke kantin sekolah.
"Kau kenapa dengan wajah masam itu?" tanya ino dengan heran.
Sakura memilih bungkam.
Ino dan Hinata yang sudah hafal tabiat Sakura yang diam seperti ini pasti sahabat merah mudanya sedang ada masalah.
Dan pasti juga menyangkut keluarga.
Sesampainya dikantin Sekolah, Sakura langsung memesan makanan untuknya sarapan.
Ia, Ino, dan Hinata duduk di dekat pintu masuk kantin.
Dengan lahap Sakura memakan sarapannya, ditambah pandangan Ino dan Hinata yang terus memandang aneh ke arahnya.
Sakura mendengus.
"Berhenti melihatiku! kalau ingin, kalian pesan saja sarapan sendiri!"Ino dan Hinata saling berpandangan.
"Ku rasa masalah mu sangat besar, Saku. Kau jadi emosional seperti ini," kata Ino.
"Sa-sakura-chan tidak apa-apa?" Tanya Hinata.
Sakura menghela nafas panjang.
"Seperti biasa, lagi dan lagi tentang kedua orang tuaku. Tidak terlalu penting jadi jangan kalian fikirkan." ucap Sakura dengan sedikit senyum yang merekah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Sasuke-kun
RomanceUchiha Sasuke adalah pemuda tampan dengan segudang pesona yang mampu meluluhkan hati para gadis. Dengan ketampanan, kepintaran, bahkan juga kekayaan ia bisa mendapatkan hati gadis manapun. Tapi Cintanya hanya ada satu dan hanya akan untuk gadis cher...