Chap 06.

1.3K 127 12
                                    

Bel istirahat telah berbunyi.

Sakura menyusuri lorong sekolahnya menuju Toilet yang berada di sekitaran koridor kelas Aksel-A. Kelas milik si Uchiha. Karena Toilet yang berada di dekat koridor kelasnya sedang diperbaiki.

Dengan perasaan campur aduk, Sakura melalui koridor itu. Apalagi semakin banyak murid kelas itu yang berhamburan keluar. Membuatnya semakin campur aduk.

"Oi Sakura-chan!"

Seru Naruto yang tiba-tiba datang, langsung dengan santai merangkul dirinya.

"Kau ingin bertemu Teme? Dia sudah keluar dari tadi." ujar Naruto dengan cengiran lebarnya.

Sakura menyentak rangkulan Naruto, dan memukul lengannya kuat. Membuat sang empu mengaduh.

"Aku tidak peduli dengan si Ayam itu! Untuk apa kau memberi tahu ku?!"

Naruto kembali menampilkan cengiran bodohnya. "Kau selalu saja mengelak. Aku tahu, kau sebenarnya menyukai Teme kan?"

"Diam! Atau aku akan memukulmu lagi!"

"Baiklah-baiklah. Tapi, jika kau mencari Teme dia ada di tempat biasa!" kata Naruto dan langsung berlari menjauh.

"Naruto no baka!" seru Sakura. Dan mendapat tawa menggelegar dari pria pirang itu.

Dengan perasaan kesal. Sakura kembali melanjutkan langkahnya.

Ia masuk ke dalam toilet dengan gerutuan sebal. Banyak sekali umpatan yang dituju untuk pemilik kepala duren dan kepala ayam itu. Hingga tanpa sadar, ada seseorang murid yang juga sama berada di Toilet.

"Sakura-san?"

Panggilan seseorang membuatnya menoleh. Ia menatap datar sosok perempuan berambut pirang dengan seragam sekolah yang sama dengan dirinya, yang berjalan keluar dari salah satu bilik toilet itu. Hingga sosok yang entah kenapa membuat mood nya hancur berada di sebelahnya tengah membasuh tangan di westafel.

"Bukankah kebetulan kita bertemu disini?" tanya Shion dengan sebuah senyum manis. Ia menatap Sakura dari atas hingga bawah. Menilai penampilan Sakura dengan sorot merendahkan.

Sakura juga tersenyum. Tapi bukan senyum manis, karena ia hanya menarik sebelah bibirnya. Menampilkan sebuah senyum sinis kepada Shion. Juga penampilannya yang terlewat minim untuk ukuran seorang siswi.

"Ya. Mungkin Kami-sama mempunyai tujuan mempertemukan kita di sini. Bukan begitu, Shion?" balas Sakura dingin.

Shion mendecih. Ia menghadap ke arah Sakura, dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada.

"Ku rasa kau tidak terlalu menyukaiku Sakura-san."

"Kau sudah tahu jawabannya Shion. Tak perlu ku jawab lagi bukan?" decih Sakura.

Ia langsung keluar dari Toilet. Hilang sudah niatnya untuk buang hajad, saat melihat wajah Shion yang menjengkelkan.

Shion yang melihat punggung Sakura hilang di balik pintu Toilet menampilkan sebuah senyum seringai yang memiliki beragam makna. Sebuah ide terlintas di kepala pirangnya. Tapi, ide itu pasti tidak akan baik untuk siapapun.

Terutama Sakura.

©LoveSasuke-kun

Sakura menghentakkan kakinya dengan kuat ke lantai. Kini ia berada di balkon atap sekolah, di mana tempat biasa ia dan yang lain berkumpul.

Love Sasuke-kunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang