Chap 08.

489 57 9
                                    

Sakura menatap tajam ke arah Sasuke. Yang kini justru berbalik menatap malas ke arah Sakura.

Setelah menempuh beberapa jam berkendara dan tidak juga diberi tau tujuan kemana Sasuke membawa Sakura, kini mereka berhenti di pinggiran pantai yang entah berada di mana letaknya.

"Kau membawaku kemana, sialan!?" Sentak Sakura kesal.

Sasuke mengedikkan bahunya. "Aku tak tau mau membawamu kemana. Tapi, hanya pantai yang terpikirkan olehku saat melihatmu tertidur tadi." Ujar Sasuke.

Memang benar. Beberapa jam perjalanan, setengah lebih dari waktu itu digunakan Sakura untuk tidur. Sehingga Sasuke bingung akan membawa gadis itu kemana. Bisa saja ia mengantarkan ke mansion Haruno, tapi jika menelisik keadaan Sakura biasanya, bisa saja di Mansion besar itu, Sakura hanya seorang diri. Dan ia tak setega itu membiarkannya. Lalu setelah beberapa berkendara, pantai yang langsung terbesit di kepalanya. Sehingga ia pun memutar kemudi ke pantai yang terletak jauh di perbatasan kota.

"Setidaknya kau bisa bertanya, Sasuke-kun! Aku tidak membawa pakaian pantai jika begini." rutuknya dengan bibir mengerucut.

Sasuke menghela nafasnya. Ternyata. Bukan kesal karena ia membawa gadis itu tanpa izin, tetapi karena gadis itu tak mempersiapkan pakaian pantainya.

"Hn. Aku akan membelikannya."

"Kau pikir aku miskin sampai kau yang harus membelikannya?!"

"Aku yakin kau tidak membawa dompetmu bahkan ponsel? Kau meninggalkannya di meja kantin tadi." ujar Sasuke santai.

"Sial! Apa teman-teman yang lain membawakan dompet dan ponsel ku?!" Sakura menatap Sasuke dengan tatapan penuh harap.

"Hn." hanya gumaman singkat yang Sakura dengar dari Sasuke.

"Sasuke-kun!"

"Kau tidak miskin sampai harus memikirkan ponsel, yang bahkan bisa kau beli lagi sebanyak yang kau mau." acuhnya dan berjalan menjauhi Sakura. Menuju ke sebuah penginapan pinggir pantai untuk mengistirahatkan diri.

Bagaimanapun, ia sudah menyetir lama dan butuh istirahat.

Sakura mencebik kesal saat kata-katanya bisa diputar balik oleh pemuda itu. Dengan kemarahan yang tertahan, akhirnya Sakura menyusul Sasuke yang kini telah menghilang masuk ke sebuah penginapan.

Persetan. Sakura akan membalas Sasuke karena sudah membuat dirinya kesal.

@Love Sasuke-kun

Sakura kini berada dipinggiran pantai yang baru ia ketahui bernama pantai Okinawa. Jaraknya yang jauh dari kota dan juga dari tempat ia berasal membuat pantai ini terasa berbeda dari yang lain.

Ia hanya mengenakan seragam sekolahnya yang diberikan Sasuke tadi. Tak sempat mengganti baju, dan tak ingin menggantinya. Ia tidak mau meminjam uang Sasuke dan membuat kepala ayam itu besar kepala nantinya. Sudah cukup ia memakai seragam dari pemuda itu. Yang sangat kebesaran untuknya.

Sakura berbalik. Menatap tubuh orang yang ia benci, yang kini sedang terbaring di kursi pantai dengan pakaian santainya. Sebuah kaos putih dengan kemeja hitam, dan celana pantai berwarna biru gelap. Sasuke tertidur di kursi dengan kedua tangan yang menyangga kepala. Terlihat sangat santai. Apalagi pemuda itu menggunakan kaca mata hitam. Yang semakin menunjang penampilan luar biasanya.

Ia pun mengalihkan perhatian ke sekitar. Ada beberapa orang, terutama yang bergenre perempuan sibuk dan asik mengamati pahatan mengagumkan milik Sasuke. Meskipun pantai ini tak terlalu ramai pendatang, tapi tentu saja para pendatang yang mendapatkan keberuntungan ini tidak akan menyia-nyiakannya bukan?

Love Sasuke-kunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang