Evaluasi

38 5 0
                                    

Evaluasi... Mama Yukensi... Siti Aminah, mandi di kali... rambutnya basah, wangi sekali...
Ha... hu...
Alam syamsyu...
Ha... hu...
Alam syamsyu...

"Selamat datang di acara Evaluasi bersama... Lan Sia Lee...!"

(Semuanya bertepuk tangan)

"Muna Amanita...!"

(Semuanya baca Yasin)

"Dan... Flakyyy!!!"

(Semuanya gali kubur)

Flaky sebel. "Kenapa mesti gua yang kena adegan ngawur gini sih?"

Sia Lee, dengan nistanya melakukan kayang sambil menjawab "Bakat lu aja kali buat dinistain"

"Iye, kita aja kali yang selalu dianggap tokoh positif oleh pembaca" tambah muna sambil nari piring.

"STAAHHHPPPP!" Flaky kaget. Bjasanya dia yang teriak tapi kali ini lidahnya udah keburu ngomong sebelum Flaky ngomong (????)

"W capek jadi komentator kalian. Aku udah gakuat. Gakuat. Ga-ga-gakuat Ga-ga-gakuat aku gakuat ama..." Itu Lidah Flaky malah asik goyang goyang sendiri di mulut.

"Apaan sih, lagunya udah basi tau" Gigi yang sebel tiap hari dijilat jilat ama lidah akhirnya berani protes. Dia sudah lulus uji keberanian dan sudah berubah dari gigi susu menjadi gigi 18+++. Lidah bete, lalu mereka bertengkar. Gigi terus menggigiti lidah dan lidah terus menjilati gigi. Pertarungan hina ini dimenangkan oleh lidah dan dia pulang membawa seperangkat alat solat sebagai hadiahnya.

Kembali ke topik. Flaky yang ompong karena lidah dan giginya ilang terpaksa ngomong pake bahasa kera.

"A'a'an sih ak helas ahat!" (Apaan sih gak jelas amat!" Flaky nangis bertumpah ruah.

"Udah, sabarin aja" Muna berhenti nari, dia merasakan penderitaan Flaky. Lidah dan giginya juga pernah ngibrit karena gakuat baca yasin sambil ngerap.

"Iya, sabarin aja" Sia Lee berhenti kayang, dia merasakan penderitaan Flaky. (Aslinya sih, ngak)

"Heheharnha ita hau hahain sih?" (Sebenarnya kita mau ngapain sih???)

Sia Lee ngamuk "Apa??? Lu bilang gua harus bersihin hidung lu?? Najis!"

Muna nyahut "Iya, Si Sia Lee kalo cuci tangan pake liurnya, jadi tangannya najis. Sini biar ane bersihin" (Nusukin tangan Flaky ke idungny sekuat tenaga) "Gimana?? Enak???"

Flaky mimisan lalu pingsan kehabisan darah. Kedua temannya segera melakukan pertolongan pertama. Sebagai sesama mantan Palang Merah Semesta Girl (PMS Girl), mereka mengikat leher Flaky dg kain sekuat tenaga agar darah berhenti mengalir keluar. (Sungguh logika yang baek🤧)

"Sebenarnya kita ngapain sih disini?? Tawuran?"

"Lah, bukannya kita mau lomba Da'I cilik? Ane udah siapin khutbahnya nih"

"Yah... tahu gitu ane bawanya Keris syariah bukan yang biasa. Tawurannya ntar jadi gak barokah deh...(sedih)

Muna ngerangkul sahabatnya. "Insyaallah, selama ada ane kalian para sahabat ane aman. Ga ada yang bisa nyakiti kalian"

Dibelakang, Flaky mulai memutih seluruh tubuhnya.

Tiba tiba saja tanah berguncang, kambing kambing berlarian dan seluruh penjual dalaman sibuk mendiskon dagangannya.

"Hohoho, kalian mau tahu kenapa kalian disiniiii?" Sahut sebuah suara.

"Ngak"

"Yah, kepo dikit gitu napa"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Abnormal MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang