Enough, I'm done with this! I just need help, please!!
☔☔
Kau terduduk membeku. Di tempat yang sama, dan perasaan yang sama.
Hancur.
Krieet...
Pintu yang kau dorong menimbulkan suara yang menyayat hati. Begitu pula dengan lenganmu, begitu banyak sayatan yang tertutup oleh hoodie hitam mu. Warnanya mampu menghilangkan tanda yang telah di buat, panjangnya mampu menutupi dosa yang kamu torehkan.
"Hei, gadis aneh itu datang! Menjauhlah! Atau akau akan berubah menjadi zombie!!"
"Hei! Sadako datang!"
"Menjaulah dariku, dasar sialan!"
"Kau bukan temanku, jangan berada disini!"
Teriakan demi teriakan membuat hati mu semakin hancur. Kamu menunduk, menjatuhkan helai rambutmu untuk menutupi wajah. Mencoba tidak peduli tapi telingamu menolak. Mendengar semua yang nampak seperti fakta yang menampar pipi. Mencoba tuli tapi kau tak mampu.
Kursi paling belakang tertulis banyak tinta merah dan warna lainnya. Banyak kata-kata kotor disana. Kamu tau siapa yang menuliskan tulisan indah itu untukmu. Diam salah satu jalan terbaik untuk kali ini maupun seterusnya.
Kamu duduk di sana, di samping jendela yang menampakkan awan gelap bergemuruh, sama seperti kamu hari ini.
"Selamat pagi, anak-anak. Sebelum memulai pelajaran ucapkan salam terlebih dahulu." Sensei sudah datang. Tepatnya saat teman-teman mu berhenti melemparimu dengan kertas.
**
"Pergi sana kau, sialan! Kau hanya membuat sesak kantin!" teriak gadis berambut ikal seperti mu. Untuk kali ini, kau merasa tidak terima dengan sikapnya.
Bagaimana tidak, tempat yang kau duduki sekarang adalah di pojok kantin. Yang notabene nya tempat yang sama sekali tidak pernah tersentuh oleh siswi secantik gadis di depannya.
"Ini tempat kotor! Kenapa kau juga merebutnya dariku?! Apakah dirimu juga menjijikkan sepertiku? Apa kau sama sepertiku? APA BERARTI AKU PUNYA TEMAN?" baru kali ini kamu berkata sepanjang itu. Gadis itu beserta gerombolannya tercengang.
"Oh! Ternyata dia tidak bisu!"
"Dia bisa berbicara!"
"Diam kalian!" Gadis itu tampak akan mengeluarkan matanya ke arah teman-temannya.
"Berani-beraninya kamu berkata seperti itu?! Aku bukan gadis menjijikkan sepertimu dasar sampah!"
Brak!
Ia membalik bekal yang sudah susah payahnya kau buat subuh tadi. Kau sudah tidak tahan dengan semua itu. Ternyata diam tak mampu menyelesaikan semuanya. Yang merasakan sakit hanya dirimu. Apa itu adil? Tentu saja tidak!
"DIAM KAU DASAR JAL-" baru saja kepalan tangan mu ingin mendarat tepat di dagu lancip gadis itu. Tapi, sebuah tangan yang lebih besar menahan mu dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost || Haikyuu X Reader
Fanfiction• one shoot • {BAHASA INDONESIA} [Sensitive content - 16+ allowed] "Don't cry infront of them, please just fight back the tears. Please, just don't let them see me cry." • • • An absurd fanfiction written by Vyaschelav 🍵 • • • || WARNING ! || • Mor...