Psycho Boyfriend| 8. Selingkuh aja.

3.3K 263 4
                                    

Raka berdiri lalu menaruh bingkai foto itu dilemari nya sedangkan Yena sendiri masih berjongkok dan melihat darahnya yang tak berhenti, sepertinya lukanya cukup dalam

"Biar gue ambil kotak P3K" Ucap Raka kemudian pergi meninggalkan Yena

Gadis itu mengangguk telat lalu, berdiri dan sejenak menatap pecahan beling berfikir gila untuk mengambilnya lalu menyayat urat nadinya, benar-benar gila.

Tapi fikiran gilanya itu tiba-tiba saja lenyap saat mendengar suara berat namun lembut dan hangat sampai ditelinganya

"Duduk aja, biar gue yang beresin"

Yena tersenyum lalu mengangguk, dan kemudian dirinya mengikuti apa yang Raka katakan, Yena duduk diatas kasur sedangkan Raka menggeser kursi kecil dan duduk diatasnya

Lalu mulai mengobati luka Yena, dan seketika dunia ini terasa sepi /lebay/. Gak biasanya Yena diam meski satu detikpun di hadapan Raka

"Perlu kerumah sakit?"

Tanya Raka memecah keheningan dan disaat yang bersamaan Yena sendiri tiba-tiba saja terperanjat kaget saat Raka memulai obrolan

"Ha?"

Pikiran Yena benar-benar berada jauh dari jangkauan nya saat ini, sedetik kemudian entah kenapa dia langsung merasakan perih saat Raka memakaikannya obat merah

Raka merasa ada yang janggal terhadap Yena, dia sudah meneteskan obat merah itu beberapa detik yang lalu dan Yena baru merasakan nya sekarang.

"Ssttt... " Desisnya

"Ohh, ini? Hahaha.. Gausah kali lebay banget cuma kena kaca doang" lanjutnya,

Kini Pikiranya sudah benar-benar kembali. Tinggal tunggu saja apa yang akan dia lakukan setelah ini

"Ehehe... Kok ini perih banget ya? Oh! Jangan-jangan dia dikasih cairan kimia, atau ada racun nya lagi? Yah Raka kalau aku mati sekarang aku belum siap! Gue belum bikin surat wasiat"

Raka yang mendengarnya hanya menggelengkan kepala dan kembali sibuk mengobrak-abrik isi kotak P3K berniat mencari Hansaplas dan membalut luka Yena

Senyuman Yena mengembang saat melihat telunjuk dengan rapih Raka obati

"Kalau kaya gini, aku siap terluka terus biar bisa di obatin sama bebeb Raka"

Cowok itu menatap datar kearah Yena lalu memutar bola matanya malas, tangannya terulur lalu menyentil dahi lebar milik Yena

Yena mengerucutkan bibirnya saat mendapatkan sahutan dari Raka, tapi kemudian dia tersenyum. Ah! Entahlah, dia harus senang atau kesal saat Raka menyentil nya atau melarangnya

Setelah itu Raka berdiri dan mata Yena mengikuti kemana Raka pergi, Cowok itu mengambil telepon kamarnya lalu

"Kamu mau ngapain?"

Belom sempat menekan tombol, Yena langsung menyerobot nya membuat Raka menjauhkan telepon itu dari telinganya

"Nelpon layanan hotel" jawab Raka

Jawaban Raka membuat kedua alis Yena hampir menyatu, sebelum nya bukankah Raka bilang dia yang bakal beresin pecahan itu? Atau... Dia yang salah denger

"Gausah, ini jam makan siang pasti ntar kita ganggu mereka yang lagi makan atau gak pada istirahat. Biar aku aja, aku jago loh ngebersihin pecahan kaca"

Ucap Yena seraya berdiri lalu mengambil sapu dan pengki yang berada di luar sudut tembok, sedangkan Raka hanya mengangkat alisnya sebelah

"Sejak kapan lo tau ada disana?"

Pscyho Boyfriend -OSH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang