5 amor ; smile

1.6K 278 10
                                    

[yoongi pov's]

---

"Taehyungaa."

Seseorang itu memanggil Taehyung. Aku tau pasti itu suara dia.

Jung Hoseok.

Sosok yang baik, gembira dan terlihat seperti orang yang pemalu dan selalu mengikuti Jin kemanapun yang aku pikir sahabatnya ini terlihat malu-malu memanggil Taehyung.

Apa kelebihan Taehyung hingga mereka semua tertarik padanya sih?

Apa harusnya aku bertanya kediri sendiri? Pfft.

Taehyung yang tertidur sebelum pelajaran berikutnya ini, seperti sangat lelah. Aku berniat untuk membangunkannya sebelum didahului orang lain. Sayangnya, Namjoon memukul kepala Taehyung untuk bangun hingga dia terkaget.

"Bangun pemalas." Ucap Namjoon membuat Taehyung ingin membalas memukulnya dengan keras.

"Pelajaran berikutnya adalah PJOK. Kalian tidak ingin berganti pakaian." Ujar Hoseok kemudian.

Aku melihatmu hey! Wajahmu malu-malu melihat Taehyung yang menatapnya dan tersenyum.

Saat hati ini cemburu maka jangan melihat mereka, kau bisa mengamuk saat itu juga kalau tidak sadar diri. Jadi aku harus pergi. Aku melewati jalan tengah dimana mereka saling melihat.

Aku mengambil pakaian di loker untuk pergi berganti pakaian.

Jimin mengikutiku yang akan berganti pakaian.

---

Aku tidak yakin sekarang sedang apa di kolam renang. Aku hanya mengintip karena tidak berani untuk keluar. Olahraga macam apa yang menyuruh muridnya membersihkan kolam renang.

Dan lagi, apa-apaan mereka yang memakai pakaian olahraga namun tidak memakai celananya. Semua wanita disana hanya memakai baju olahraga dengan dalaman untuk bawahnya.

Hey, kulit mereka membuatku kesal. Taehyung akan melihat hal itu.

Dan lagi kenapa pria hanya memakai celana olahraga tanpa memakai baju.

Aku tidak suka ini.

Mereka sudah siap di bawah sana dan aku tidak keluar. Aku yang selalu dirumah terlihat pucat pasti bagi mereka.

Dan lagi, aku tidak akan melepas pakaian olahragaku. Aku tidak ingin semua orang melihat kulitku. Cukup kakiku dan tanganku yang terlalu terekspos saat ini. Aku takut mereka akan mengejekku.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Jin yang mendapatiku bersembunyi.

Hey! Kenapa dia tidak berganti pakaian? Aku ingin berontak sebelum dia berbicara kalau dia sedang tidak enak badan.

Tck. Alasan klasik.

Dia menarikku keluar dari persembunyianku.

Semua mata seketika melihat kearahku. Oh tidak! Aku takut.

...

"WOOOWWWW! YOONGIII!" aku tau itu suara siapa. Kim Namjoon.

Dia yang paling heboh melihatku yang masih berdiri diatas menjadi sorotan para makhluk yang siap mengejekku.

Tapi tunggu, aku tidak mendengar apa-apa. aku melihat mereka kemudian.

Apa-apaan dengan tatapan mata mereka itu, bahkan mau dia pria atau wanita terlihat terpana. Apa? kenapa?

"Kakinya begitu indah."

"Kulitnya terlihat halus dan putih."

"Apa kulitnya juga lembut?"

"Bahkan kaki kecilnya tanpa bulu kaki."

Orang-orang berucap demkian.

Begitupun Namjoon yang dengan imajinasinya yang liar, pasti berbicara hal yang membuat Taehyung kesal. Wajahnya sudah menekuk menatap Namjoon yang mengoceh membuat Taehyung seperti ingin meninju Namjoon saat itu juga.

"Rasanya aku ingin melihat seluruh tubuhnya."

"Berhenti berfikir mesum Namjoonaa, sebelum aku meninjumu hingga berdarah."

"Hahahha, aku akan membantumu." Ujar Jimin yang menyetujui ucapan Taehyung.

Aku terlalu malu sekarang.

Hoseok menyuruhku turun dan mengambil sapu pembersih sebelum menghidupkan air.

Aku tidak yakin apa yang aku lakukan dan apakah aku bisa.

Ini terlihat berbahaya.

"Kau duduk disamping Jin saja Yoongs."

"Tapi—"

SPLAAASHHH!

Tiba-tiba Jimin menyirami dengan air dari selang kearah kami semua.

Aku tidak bisa membuka mata karena terlalu kaget dengan siraman air itu.

"Hahahah." Taehyung tertawa melihatku.

Aku kesal denganmu Tae. Kau tertawa selalu setiap aku terlihat bodoh.

Jimin mengarahkan air ke Taehyung hingga tubuh tingginya itu terdorong kebelakang dan terduduk karena tidak siap.

Aku juga tertawa melihatnya yang terlihat konyol.

Aku tidak tau, tapi apa jika aku bertingkah bodoh dan tidak menyusahimu kau akan tersenyum padaku Tae?

Aku juga ingin menjadi seperti yang lainnya.





















.
.
.

Beberapa tahun lalu Taehyung sering kali tersenyum dan tertawa lepas bersama Yoongi. Pergi keluar dan bermain di taman bersama.

Seoul. Kota penuh kebahagiaan saat itu.

"Yoongi, kalau kau sedih, aku juga akan sedih. Berjanjilah jangan bersedih."

Anak kecil yang tampan sejak dulu itu tersenyum sembari menggenggam tangan Yoongi yang terduduk sedih karena terjatuh.

Ia menarik air matanya kembali agar tidak jatuh. Ia tersenyum menyambut senyuman kotak anak tampan selaku saudaranya itu sekarang.

Ia ingin selalu bahagia bersama.

Apa ia bisa?

.
.
.



















Taehyungaa..

Aku ingin tersenyum dan bahagia seperti dulu bersamamu.

Aku tidak akan sedih lagi tentang keluarga kita. Hidup kita dan kisah kita.

Tapi kau sendiri jangan membuatku menjadi sedih. Aku tidak sanggup.

Jangan jauh dariku.

"AH!"

Aku terbangun sore itu dengan mimpi buruk yang hinggap.

Sial! Mimpi sialan.

Aku bermimpi dia pergi dengan orang lain dan berbahagia bersama. Sedangkan aku menangis sedih mengingat janjinya.

Bodoh Yoongi. Kenapa sekarang kau menangis?

"Yoongi makan malam siap. Bangunlah."

Suara Taehyung menyuruhku bangun. Aku kembali berpura-pura tiduran. Kuusap air mataku. Aku yakin dia melihatku yang masih tidur dari pintu dan membiarkan aku sedikit lebih lama, dia tau aku pasti bangun saat lapar.

Tapi dia tidak tau kalau aku cemas.

Ku harap tadi hanya bunga tidur.

Aku tidak ingin kehilangan dia juga.

Tbc~

AMORIS AMA | kth x myg ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang