2 amor ; school

2.5K 365 29
                                    

[yoongi pov]

---
Saat itu aku melihat maniknya berbinar saat menerima pesan di hp-nya, apa hanya aku yang merasa dia begitu bahagia.

Kuberanikan bertanya karena penasaran.

"Apa kau sibuk?" seharusnya bukan itu yang aku tanyakan.

"Maksudmu kapan?" tanyanya balik. Kembali dirinya memakan makanan dihadapannya. Makanan yang dimasak satu jam yang lalu.

Harusnya pagi ini aku yang memasak tapi kakiku sulit bergerak, kram karena terlalu banyak tidur mungkin, aku tidak bisa bangun dari kasur. Aku membenci saat ini. harusnya aku bisa masak untuknya.

Taehyung menatapku yang diam.

"Apa kau butuh sesuatu?" dia mungkin merasa ada yang aneh setelah bertanya tapi aku hanya diam.

Aku menggeleng menjawab dan menyuapi kembali makananku.

Ia kembali bermain hp-nya. Aku tidak suka dia seperti itu.

"Aku ingin ke sekolah."

Dia menatapku dengan raut yang sedikit kaget.

Masa belajar mengajar sudah datang, tapi aku hanya masuk beberapa kali semenjak naik kelas. Itupun kalau bukan kebaikan sekolah mungkin aku masih tinggal kelas. Taehyung yang pintar sangat membantu dan mungkin sekolah merasa kasihan sampai aku dinaikkan kelas dan untungnya masih satu kelas dengan Taehyung saat ini.

Tapi aku tidak perduli. Aku tidak ingin di rumah lagi, aku bosan.

"Tapi kau masih sakit Yoongs, kakimu? Apa sudah bisa berjalan jauh ke sekolah."

"Kau ingin aku ketinggalan pelajaran lagi kali ini?" dia diam mendengar aku berbicara begitu. "Ini tahun terakhirku, aku ingin memiliki kenangan yang indah."

"Apa kau sudah siap dengan seluruh perlengkapan sekolah."

Aku tau Taehyung menghela pelan saat melihat aku menggeleng menjawab pertanyaannya. Aku begitu menyusahkan ya Taehyung?

Setelah mencuci piring, dia masuk kekamarku dan mengambil pakaian dan buku untuk aku kesekolah.

"Maaf."

Dia menoleh kearahku. Entah kenapa aku perlu mengatakannya, aku begitu menyusahkannya.

Dia membukakan baju tidurku dan memasangkan pakaian sekolah padaku. Aku malu, aku tidak bisa melihat wajahnya yang sangat datar itu membuka bajuku dan memakaikannya seolah itu hal biasa.

Aku menggenggam tangannya saat ia ingin melepas celanaku.

"Aku bukan anak kecil lagi Tae."

Dia memandangiku, manik hitamnya tak bergeming. Mungkin ia tak terlalu perduli ucapanku. Tapi aku bisa sendiri, hanya untuk memasangkan pakaian sendiri kenapa tidak.

Sekarang masih pukul 7 setelah aku bersiap, dia juga sudah rapi dengan pakaiannya. Aku menggenggam tasku dan keluar. Dia sudah didepan rumah. Rumah kecil dan sederhana yang seharusnya hangat dengan ucapan kasih dari orang tua yang menyemangati anaknya sekolah.

"Aku pergi bu."

Suara itu mengambil perhatianku dan Taehyung.

Tetangga sebelah kami yang juga satu sekolah serta satu kelas dengan kami baru saja keluar rumah setelah berpamitan. Kami saling bertukar pandang setelah keluar pagar rumah masing-masing.

Wajahnya merona namun terlihat begitu kaget melihat kami berdua keluar berbarengan.

"Pa-pagi." Sapanya dengan malu dan menunduk.

AMORIS AMA | kth x myg ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang