1st Mission.

1K 116 19
                                    

"namanya Luke Hemmings berumur dua puluh tahun salah satu siswa jurusan kedokteran di fakultas ini,aku tidak bisa memberi tahumu apa alasan kau harus membunuhnya.Di sini yang kita semua tahu kau adalah pembunuh bayaran,so you don't have to know"

Ucapan si keriting keparat itu terus melayang-layang di fikiranku,bagaimana tidak?aku harus menewaskan si pirang-tak-bersalah ini dalam waktu tiga hari dan kalian semua tahu?biarpun si keriting keparat itu memberikan fotonya aku tidak tahu yang mana Luke Hemmings itu.

"Uh-oh sorry," suara aneh si keriting keparat yang sedari tadi membuat kepalaku sesak berubah menjadi suara imut seorang gadis berambut pirang yang tingginya tidak kurang dari bahuku,dia tersenyum kikuk ketika mataku dan matanya bertabrakan.

"No problem," balasku berusaha mengatur suaraku agar terdengar tidak terlalu aneh,entah kenapa tiba-tiba dadaku jadi berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.Perempuan itu merunduk untuk membereskan buku-bukunya yang terjatuh.

"Aku Chloe," aku tertegun beberapa saat melihat tangan mungil itu terulur di hadapanku-oh well aku mengaku memang sebelumnya tidak ada yang pernah mengajakku berkenalan uhm maksudku tidak ada yang pernah berani mengajakku berkenalan.

"A-aku Asa,"

Chloe-gadis berambut coklat itu tersenyum simpul sambil mengangguk beberapa saat,suasana canggung melingkupi kami berdua dan anehnya sekarang aku dan Chloe berjalan beriringan ke arah kantin,sial aku merasa seperti seorang gay yang baru tobat saja,

"Apakah kau mahasiswa baru?" tanya Chloe setelah kami berdua duduk di sebuah kursi agak pojok di kantin yang bisa kupastikan makanan di sini mahal semua dan aku tidak akan membuang uangku hanya untuk makanan yang tidak dapat mengeyangkan perutku tersebut.

"Ya,"

"Kau ingin pesan apa?" tanya Chloe ketika seorang pelayan datang membawakan buku menu,aku menelan ludahku secara hati-hati ketika melihat daftar harga di buku menu tersebut-dang! aku harus membayar sebuah roti kecil dengan daging tuna seharga $24? tidak akan.

"I'm full," bohong-bohong-bohong,sekiranya itulah suara perutku yang sedari meronta-ronta minta makan,"kau saja,lagi pula sebentar lagi aku ada kelas"

"well," Chloe membolak-balik buku menu bersampulkan coklat kayu tersebut,rambutnya yang panjang bergelombang tampak bertebangan menebarkan wangi shampoo yang ia pakai.Sial lama-lama aku bisa gila berdekatan dengan gadis ini.

"Chloe bagaimana jika aku duluan saja?"

Chloe mendongak dan menatapku dengan kedua alis terangkat."Kenapa?apakah kelasmu sudah di mulai?"

Baru saja aku ingin membuat alasan bodoh tiba-tiba saja perhatianku terusik ke arah ujung kantin yang tiba-tiba menjadi ribut,seorang lelaki dewasa-mungkin tengah tertawa terbahak-bahak sambil memukul kepala belakang seorang lelaki cupu seumurannya.

"Dia lagi," kudengar gumaman yang Chloe tidak terlalu kecil melihatku yang menatapnya bingung Chloe menghela nafasnya dan melipat kedua tangannya di atas meja,"itu adalah Luke,Luke Hemmings seorang anak orang kaya yang terkenal.Ayahnya penyumbang terbesar di Universitas ini"

"Pathetic,"

"Right," Chloe tersenyum mendengar ucapanku,entah kenapa aku rasa aku dan gadis imut ini akan berteman dekat.Yah mungkin dekat seperti sepasang sahabat mungkin?

-

"K-kau mau apa?"

"..."

"J-jangan sakit aku," Luke terus berjalan mundur,punggung yang biasanya tegak kali ini bergetar hebat menabrak tembok besar di belakangnya,matanya menatap ngeri ke arah sebuah pisau lipat yang tampak bersinar karena begitu sering di asah.

"A-aku moh- AAAAAA,"

"bloods are life," seseorang tersenyum di tengah kegelapan,"you're right Daddy,"

--

author note : duh maafkan aku jika gajelas,sudah jarang update gajelas lagi maklumi aja ya xx aku sayang kalian semua don't forget for leave comments and votes 

hug and kisses,

Zx

The Killer; completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang