Weird or just..

819 91 7
                                    

Entah kenapa hari ini aku sangat bersemangat pergi ke kampus, entahlah setan nyasar mana yang tiba-tiba merasuki tubuhku. Sehabis mengantarkan Elle pulang- yah walaupun berjalan kaki- aku merasakan aura positif yang entah kenapa, ah aku tidak dapat menjelaskannya.

Getaran telfon genggam pada saku celana biru tuaku yang sudah usang membuat langkah lebarku terhenti, aku menghela nafas melihat siapa yang baru saja mengirimiku pesan, dengan setengah hati aku menekan layar dengan ibu jari tanganku untuk membuka pesan.

From : Idoit-fucking-Styles

Where are you whore? we need to talk. five minutes again, don't be late.

Aku memutar kedua bola mataku tanpa sadar, dan segera bergegas pergi ke tempat biasanya aku dan kelima bocah-oh mungkin kelima tua bangka idiot itu biasa berkumpul. Aku tidak membenci mereka hanya saja, yah aku merasa seperti junior yang di tindas.

Holy crap! kenapa dari tadi kau hanya curhat tidak jelas? Pembaca bosan mendengarnya.

-

Aku menempatkan pantatku tepat di samping Zayn yang memandangku dengan tatapan serius, sial, kenapa punggungku jadi terasa dingin. Tatapan mereka berlima beradu lalu sama-sama menatapku, sial, ada apalagi ini?

"Ehm," aku menoleh ke arah Liam yang berdeham, memecah kesunyian ganjil yang di ciptakan keempat anak idiot ini, "jadi kami mengundangmu ke sini karena ada yang ingin ka-"

"- kenapa kau begitu bodoh meninggalkan pisau lipatmua saat membunuh Michael?" aku tercengang ketika si keriting-bajingan-idiot itu tiba-tiba saja memotong ucapan Liam, wait! what? aku meninggalkan pisau lipatku? How could that happen?

"Sekarang seluruh polisi mulai curiga atas pembunuhan Luke dan juga Ashton," sambung Harry membuyarkan lamunanku, "aku tidak mengerti kau bisa secoroboh itu, I mean you are-oh maybe you were smart Butterfield, dan.."

"Enough Harry," Liam angkat bicara memotong habis ucapan sampah Harry, "Asa juga pasti tidak sengaja, yang harus kita lakukan adalah bagaimana caranya pisau itu tidak mendeteksi sidik jari Asa."

"He should solve his own problem," ingin rasanya aku menjambak habis rambut keriting Harry, this is not fair enough. Lihat, sudah aku susah begini saja dia malah menyuruhku menyelesaikan urusanku sendiri, Fuck you styles.

"I don't what to do." Niall menepuk-nepuk pundakku sambil berbisik, aku mengulum senyumku agar terlihat tidak keberatan. That'd be fine, you're so overact Styles. "we've got class today. C'mon Asa, goodbye guys!"

-

"Hey," aku menoleh ke arah perempuan berambut emas ini, Chloe Moretz. Wanita yang membuatku harus babak belur kemarin, sial. Bahkan pesonanya tidak bisa hilang dari mataku. "where you've been? Aku tidak melihatmu di mana-mana."

"I've busy." sahutku tanpa menatapnya balik. "could you pretty please just left me alone? I wanna be alone. Please?"

"Kau kenapa?" tinggalkan aku jalang cantik, sial. Dia menatapku dengan tatapan seperti itu saja membuatku hampir tidak bisa bernafas. "Kau terlihat marah padaku, apakah aku berbuat salah?"

Aku menggeleng lalu berdiri sambil menjinjing tas hitam yang berisi berbagai perlatan yang tidak penting. "No, bye Chloe. I'll see you around."

I think she needs stop to be innocent, she's dangerous. I mean, who knows behind her innocent she's psychopath as fuck. Lol, its you Asa. A psychopath.

Wait.

Even a psychopath couldn't falling in love. But I do, I think I falling in love with a girl who has blonde hair.

-

Haii long time no see you guys! Ini lanjutan the killer lol :') ganyambung ya? Tapi beberapa part lagi tamat kok. Btw who's fanfield shipper?

The Killer; completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang