6#Apa itu dia?

164 6 0
                                    

"Tapi katanya Mami sama Papi aku ga akan balik lagi kesini."
Senyum miris yang ia tampilkan pada salwa.

"Ka Alfa ga balik lagi? Teriusan? Ga bohong? " padahal sebenarnya saat ini mata salwa sudah berkaca kaca. Mungkin karna ia pernah kehilangan temannya. Sudah cukup ia kehilangan teman kecilnya karna kecelakaan.kali ini ia tak mau kehilangan untuk yang ke dua kalinya.

Arfa mengangguk sambil tersenyum.
Arfa serius dengan hal ini karna memang ia tidak akan kembali lagi,tapi mungkin suatu saat nanti ia akan kembali ntah untuk sekedar berkunjung atau bisa saja karna hal lain.
Dan tanpa sadar air mata salwanya menetes.

Tes!

Arfa yang tak menyadarinya pun langsung terkejut karna salwa menangis
"aduh nangis lagi.harus gimana?"lirih arfa sambil menghampiri salwa yang tengah menangis tersedu sedu.

"awwa jangan nangis"ucap arfa..

"Um..iii"

"awwa maaf"

"Hiks... Hikss.. Umm.. ii umm.. ii"
Nangis salwa sambil memanggil uminya.

Satu kebiasaan salwa yang ntah kapan akan menghilang,jika ia menangis ia selalu memanggil uminya. bukannya terlihat lebay malah terlihat menggemaskan karna jika ia seperti itu ia seperti anak kecil yang berumur dua tahun, padahal umurnya bukan dua tahun.
Bukannya mereda, tangis salwa malah semakin mengeras.
Dan sekarang arfa bingung tak tau harus melakukan apa.

Grep!

Karna tak tau harus melakukan apa lagi akhirnya arfa memeluknya erat agar ia tak menangis dan berteriak memanggil uminya.

"Ga! Gamau! Lepas! Ka alfa jahatt.. Ka alfa jah..at um...iii hikss um..ii" pukul gadis itu pada dada alfa sambil terus menangis tersedu.
Akhirnya saat alfa lengah pelukan itu terlepas begitu saja dengan salwa menundukan kepalanya melanjutkan tangisannya.

Sebenarnya Arfa tak tega melihat pemandangan seorang anak kecil yang sudah ia anggap menjadi adiknya tersebut menangis karna dirinya yang harus pergi.
Lalu arfa mengangkat kepalanya dan menangkup kedua pipinya dan setelah itu ia menatap ke kedua bola matanya dengan serius.
"salwa dengar!dengar aku, tolong dengar aku!!"

"Engga akan. Sana pulang san..aa!" kata salwa mendorongnya.

"Dengar awwa!Mungkin Suatu saat nanti kaka bakal balik kesini lagi buat nemuin kamu"kata arfa.

"Bohong!!! "

"Salwa serius. Kk ga bercanda"kata arfa.

"kak..a jan..ji?"katanya yang berbicara sesenggukan karna menangis.

"Iya" arfa tersenyum sambil menatap mata cerah salwa

"serius?"ucap salwa.

"iya."

Salwa memeluknya.

Deg!

Arfa selalu saja deg degan tak karuan seperti ini.

"Kalo gitu ayo janji pake jari kelingking..kaka janji ya? " kata salwa sambil menyodorkan jari kelingking mungilnya.

"Iya. janji" Kata arfa tanpa pikir panjang dan langsung menautkan jari kelingking Miliknya dengan milik salwa.
Salwa kembali memeluknya dengan sangat erat.

"kamu jangan nangis lagi" kata arfa.

"iya engga" jawab salwa.

Hening beberapa menit dengan salwa memeluk arfa. Sungguh menggemaskan.

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang