9#Khawatir

103 10 2
                                    

"Menyakitkan ketika disini aku menunggumu, tapi kamu tak pernah peduli akan kembali atau pergi sampai nanti~"




Sedari tadi diva, divo, galang, farhan serta salwa sudah menunggu arfa untuk sadar dari pingsannya.
Salwa dari tadi merasa kebingungan mengapa cowo itu tiba tiba pingsan saat melihat kearahnya. Apakah muka salwa seseram hulk atau monster. Salwa tak tahu.

"Udahlah waa lo tenang aja jangan khawatir sama gelisah gitu" kata divo menenangkan.

Sedangkan salwa menghela nafas dan menyandarkan kepalanya pada pundak Farhan.Tempat ternyamannya.

"Ko dia ga bangun bangun."matanya kini sudah berkaca kaca menahan tangis.
Farhan Mengetahui bahwa salwa sedari tadi menahan air mata yang sudah ada di pelupuk matanya.
Salwa tak bisa menahan lagi kekhawatirannya saat ini, entah mengapa satu ruang dihatinya ia merasa sesak dan khawatir terhadap orang itu.

"Waa. " panggil farhan pelan

"I-ya," jawab salwa menahan air mata yang akan segera jatuh. Ia masih saja menyenderkan kepalanya pada pundak farhan dan menundukkan kepalanya semakin dalam.

"kamu bisa tatap aku? " tanya farhan sambil mengangkat wajah salwa dengan jari telunjuknya tepat di dagu bagian bawahnya. Farhan menangkup kedua pipi chubby salwa dan saling berpandangan.
Farhan tersenyum dengan menampilkan gigi gingsul yang membuat dirinya menjadi kelihatan sangat manis.

"bidadari gaboleh nangis, ini bukan semuanya kesalahan kamu" kata farhan..

"Tap-i kak"

Setetes demi setetes air bening perlahan berjatuhan dari pelupuk mata nan indah milik seorang salwa.

"Kak. Jujur aw..wa tak..ut." salwa berbicara dengan sesenggukan dan terus mengelurkan air matanya.

Farhan menyentuh kedua pipinya dan menghapus air mata yang terjatuh dari kedua mata adiknya ini dengan ibu jarinya.. Farhan sangat menyayangi adik satu satunya ini, meskipun ia sedikit manja tapi ia selalu menjaganya dengan keadaan apapun, bagaimanapun dan bahkan kapanpun..

"Masa bidadari nangis, gaboleh nangis ntar jelek..ga ada apapun yang perlu kamu takutin oke!selama kaka ada disini"
Kata Farhan sambil tersenyum serta memeluk erat adik kesayangannya dan mencium kepalanya.
Salwa tersenyum dan menganggukkan kepalanya beberapa kali di pelukannya.

"mesra beudd dah kaka adek juga" kata galang merasa iri.

"Bilang aja kalo iri mah lang" kata farhan.

"lo bilang iri? Seorang galang yang cakep kaya jungkook betees iri? Hellow sori sori layaww yaa guyss"jawab galang sambil mengibas ngibaskan kedua tangan di daerah lehernya seolah olah ia mempunyai rambut.

"Bts lang ah elah dongo banget" kata divo.

"Halah padahal mah iri juga. Emang jomblo mah susah. " kata diva.

Galang mengangkat satu alisnya
"lo juga jomblo kan? "

"cuma belum laku aja" kata diva tersenyum sambil mengangkat angkatkan kedua alis tebalnya.

"Sama aja"

"Kasian mana masih muda" kata divo.

"Oiya btw basweyy emang lo kenal waa sama dia?" tanya divo pada salwa.

"Dia siapa?" kata salwa.

"Si arfa" kata divo.

'arfa? Jadi cowo itu namanya arfa. Dan gamungkin kan kalo orang yang gua tunggu selama ini itu dia.. Lagian ga mirip, tapi dikit sih mirip..Ahh lagian gamungkin kali, nama arfa gacuma satu dia dunia ini,tukang cilok didepan juga namanya arfa'
Gumam dalam hati salwa.

"Ga kenal ka divo. Awwa aja ga paham kenapa dia datang datang langsung pingsan saat liat muka awwa"

"seriusan dia pingsan saat liat muka cantik lo itu? kesambet setan mang duloh kali itu anak ya" kata divo. Dijawab anggukan oleh salwa sambil cekikikan.

Saat sedang asik mengobrol tak selang beberapa menit penjaga uks yang memeriksa arfa keluar dari ruangan uks..
Lalu Diva,Divo,Farhan dan juga salwa datang menghampiri penjaga itu.

"Gimana keadaannya ga?"
Tanya farhan.

"Keadaannya baik baik aja. Tapi dia belum sadar.. Tunggu aja..Gua duluan" kata penjaga uks dengan bername tag Ringga beserta kelas 12 terpapar di nametagnya dan berlalu sambil tersenyum ramah.
Mereka semua bergegas memasuki ruangan uks..

"Lah iya ini mah si arfa yah.." kata diva sambil menelaah arfa yang sedang berbaring di ranjang uks.

"kan gua juga bilang ini tuh arfa kunyuk"kata galang sambil menoyor kepala diva. Diva hanya menyengir tak jelas.

"Lu mah kan suka bullshit lang"

Sedangkan salwa yang sedari tadi duduk disebelah ranjang itu hanya meneliti muka orang yang menurutnya sangat familiar di masa lalunya, sedari tadi pun ia merasa ragu. Mana mungkin dia orang yang selama bertahun tahun ini ditunggunya.

Tak lama gerakan tangan arfa bergerak sedikit dan perlahan membuka kedua matanya.
Seketika semuanya terkejut dan langsung mendekati ranjang yang arfa tempati. Arfa bangkit dengan sedikit memegang kepalanya yang masih terasa pusing karna sehabis pingsan.

"Ka. Kaka gapapa? "
Dengan bodohnya salwa bertanya saat arfa masih kesakitan di kepalanya. salwa bertanya berusaha setenang mungkin padahal dirinya takut setengah mati.
Sedangkan arfa hanya melirik sekilas tak suka

"punya mata? Bisa liat sendiri? " jawab acuh tak acuh arfa.

Salwa menelan ludah dijawab seacuh itu oleh arfa dan ia langsung menundukkan kepalanya sedikit takut.
Sahabat sahabatnya yang mengetahui sikap arfa yang memang seperti itu langsung mengalihkan perhatian dan bertanya.

"Wehh broo apa kabar?" farhan bertanya sambil menepuk bahu sahabat yang sudah lama tak dijumpainya beberapa tahun.

"Baik" jawab arfa seadanya.

"Gimana keadaan lo fa? Lo gapapa? Ga ada yang luka? Ga ada yang sakit?" berondong galang sambil meneliti keadaan arfa sebegitu intensnya.

"Apaan si lo.gua gapapa" jawab arfa merasa risih.

"Ka aku minta maaf ya soal tadi.
Sesaat kaka melihat aku kaka langsung pingsan" kata salwa meminta maaf pada arfa.

Arfa tak menghiraukannya dan langsung beranjak dari ranjang

"Duluan" kata arfa sambil berlalu meninggalkan semua orang yang ada di ruangan uks.

"Heyyy romaaa tunggu akuuu." kata galang berusaha mengejar langkah kaki arfa.

🐾🐾🐾

Cuap cuap author

Maapkeun kalo ga ngefeel:v nikmatin aja karna aku bersusah payah membuat part ini wkwk:v
Terus nantikan part selanjutnya dari cerita yang amburadul ini ya guys:v

Jangan lupa tekan pojok kiri bawah ya, alias vote hehe 😂

Terimakasih sudah membacaa🤗

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang