Satu Batang Rokok

30 2 0
                                    

Agus mendekati Albert yang sedang berbaring dan ia duduk di samping Albert dengan memasukkan ujung rokok ke mulutnya lalu menyalakan ujung rokok satunya lagi dengan satu batang korek api, dan menghembuskan Asapnya.

"Al lu tau ga..." kata Agus berbicara tapi memandang lurus kedepan.

"Hem..." cuma itu yang keluar dari mulut Albert.

"Gua habis berantem sama Boris." Kata Agus kembali lagi menghembuskan asap Rokonya.

"Lu apain tu orang ?" tanya Albert menatap agus walaupun masih dengan berbaring santai.

"Ya gua beri lah, hampir aja nancap bogem mentah gua tapi tu orang bisa juga ngelesnya." Ucap Agus masih menatap lurus kedepan yang ia lihat cuma lapangan yang kosong.

"Emang Apa masalahnya ?" Tanya Albert santai kepada Agus.

"Lu tau ga... tu makhluk jelek-jelekin elu di depan guru baru itu." Ucap Agus yang akhirnya menatap Albert.

"Hah... yang serius lu gus." kata kata Agus membuat Albert terkejut dan berhenti berbaring.

"Ya... serius gua al." makanya gua emosi banget sama tu orang, untung ada Arif nahan gua, kalau enggak, ya mungkin semua peralatan yang asa di UKS ancur kali." kata Agus dengan menggedikkan bahunya.

"Tai juga nih Boris, lama lama gua bakar juga tuh ruangannya." Ucap Albert yang juga mengeluarkan satu batang rokok dari saku celananya.

"Carmuk banget tu Boris dengan guru baru." ucap Agus.

"Iya tuh orang, tai ga bisa liat yang bening dikit pengennya nempel aja." Pengen gua tabok jua tu orang." Sahut Albert lalu menyalakan Rokoknya.

"Mentang-mentang kepala sekolah seenaknya aja, bilangin aja sama babeh lu tuh al." Ucap Agus menatap Albert.

"Udah gua coba bilang, tapi Babeh gua terlalu percaya banget sama tu Boris." Kata Albert menatap kedepan dengan hembusan asap rokok yang keluar dari celah celah mulut dan lubang hidungnya.

"Lama-lama tu Boris gua gantung juga di tiang bendera biar jera." Sahut Agus dengan hembusan Rokok.

Saking keasikannya satu Batang Rokok telah habis mereka hisap, hingga akhirnya pembicaraan tentang boris berakhir dengan sendirinya lalu dilanjut dengan pambahasan tentang guru baru yang telah di tolong Albert tadi.

"Tu guru baru, udah sadar apa belum waktu lu sama Arif kesana ?" tanya Albert kepada Agus yang sedang berbaring menatap langit.

"Udah men... tadi tu guru baru waktu gua kesana baru sadar, dia bingung siapa yang membawanya ke ruangan UKS." ucap Agus.

"Terus ?" nada Albert yang sepertinya bertanya-tanya.

"Si Rina anak kelas 11 IPA 1 yang kutu buku ngejawab, Albert katanya yang ngebawa.

"Trus apa lagi kata guru baru itu ?"

"Lah dia bingung siapa itu Albert lalu bertanya lagi kepada semua yang ada di UKS ?" kata Agus menjelaskan dengan berbaring memjamkan matanya.

"Terus apa lagi ?" Sahut Albert.

"Terus... ya Boris langsung nyaut aja tanpa di undang and lansung ngejelek-jelekan lu tu orang." ucap Agus lagi.

"Tai bener Boris." belum pernah dapat bogem mentah gua apa tuh orang." kata Albert mulai menggumpalkan tangannya.

"Ya itulah Boris, kayak lu enggak tau aja kelakuannya." Agus mulai bangkit dan duduk kembali.

"Eh... iya tapi tu guru baru lumayan cakep juga men." Sambung Agus lagi.

"Iya bener lu gus... cantik juga tuh guru baru, moga aja tu guru ngajar di kelas kita." kata Albert dengan memandang langit yang cerah tapi tak panas.

SCHOOL HOOLIGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang