Sesampainya dikantin
"kenapa kau lama sekali travis kami sudah sangat bosan menunggumu" kata Evans
"tadi ada sedikit gangguan" kata travis dengan sedikit tertawa
Mereka bertiga pun bergabung duduk,travis di sebelah evans tanaya di samping travis disebelah tanaya ada manuel lalu lisya duduk ditengah2 antara manuel dan evans meja yg mereka tempati berbetuk bundar
"kenapa mukamu sangat cemberut seperti itu lisya apa kau sedang ada masalah" tanya evans
"temanmu itu yg membuat masalah" jawab lisya dengan ketus. Sedangkan evans dan manul memandangi ke arah travis seperti meminta jawaban tentu saja travis paham apa maksud dari tatapan kedua temanya itu
"aku kan hanya bilang jika diya sedang ditunggu oleh El itu saja" balas travus dengan santai
"hahaha ternyata itu masalahnya kau lucu sekeali lisya" jawab evans diaertai tawanya sedangkan manuel hanya diam saja.
Travis benar2 membuat lisya semakin kesal tidak taukah dia jika sekarang lisya sangat malu"Kau benar2 membuatku kesal travis" kata lisya dengan sangat kesal sampai ingin melempari benda yg ada dihadapanya sekarang tapi ditahan oleh tanaya yg ahirnya menengahi mereka
"Sudah sudah lisya tidak ada gunanya kau marah-marah itu hanya menguras tenagamu saja tenagkan dirimj oke dan kau travis sudah cukup minta maaflah cepat" kata tayana dengan memelototi travis
"baiklah lisya maafkan aku oke" kata travis dengan tersenyum
"sudahlah kita sudahi semu ini lebih baik kita membahas liburan kita" balas evans
"maksdumu?" sahut tanaya dengan ekspresi binggungnya
"iya sayang bagaimana kalau kita liburan kita kan sudah selesai dengan ujian kita sekedar untuk refresing bagaimanah?" kata travis
"emm entahlah aku harus meminta izin dulu ke dad jika dibolehkan nanti aku akan menghubungimu" balas tanaya
"oke baiklah dan bagaimana denganmu lisya?" kata evans dan manuel hanya meliriknya
"entahlah" balas lisya dengan singkat
"aish jika kau tidak mau ikut kupasitikan aku kan menyuruh el untuk menculikmu" kata evans
"kenapa harus aku yg menyuliknya kenapa tidak kau saja? Jika dia tidak mau yasudah tidak usah ikut gampang kan?" Kata manuel dengan nada dinginya
"aku juga tidak berharap kau menculiku taun menuel mills yg terhormat jadi tidak usah repot2" balas lisya dengan kesalnya
"ehemm sudah sudah kenapa jadi seperti ini" kata tanya
"sudahlah aku mau pulang disini lama-lama membutku ingin membunuh seseorang saja"kata lisya sambil berdiri bersiap akan pulang
"aku pulang tanaya sampai bertemu nanti"lanjut lisya
"oke hati2 lisya apa kau perlu ku antar?" tanya tanaya
"tidak usah aku sudah memesan taksi online dahh" balas lisya yg sudah menjauh
"kau bercandanya keterlaluan travis" kata tayana dengan kesal
"oh ayolah sayang aku hanya bercanda aku juga tidak tau lisya akan meresponku seperti itu" kata travis
"aku mau pulang saja" kata tanaya dan berjalan untuk pulang
"aku antar " kata travis sambil mengejar tanaya
"ayo kita pulang kalua kau mau tetap duduk disini itu terserahmu" kta manuel sambil nerlalu
"kenap semua jadi meninggalkanku sial Hei tunggu el " kata evans menyusul manuel
KAMU SEDANG MEMBACA
TAYANA
RandomTravis Deslaurier dia anak dari pengusaha tersukses di amerika Rex Deslaurier,dia sangat populer dikalanganya hingga dia terlibat taruhan dengan para temanya untuk mendapatkan gadis baru disekolahnya dia tidak berfikir apa akibat dari permainanya su...