4

926 47 3
                                    

Hinata menangis di dalam kamari mandi, hatinya begitu sakit kenapa naruto begitu membencinya dia tidak pernah meliriknya. Dan apa bayi yang di kandung hinata akan di terima oleh naruto, hinata begitu bingung harus apa.

"Lo senengkan shion ninggalin gue...sebenarnya lo mau apa dari gue kenapa lo terus ngikutin gue, gue gak butuh kasihan dari lo jalang...pergi lo jangan liatin wajah lo di depan gue"

Perkataan begitu menyakitkan dari naruto terus mengiang di telinganya, saat hinata tak segaja melihat shion meminta putus dari naruto dan sialnya lagi naruto melihatnya membuat naruto melampiaskan kekesalannya kepada hinata. Bayangan yang menyakitkan itu terus mengiang-ngiang di kepalanya, hinata menghela napas mencoba membuang semua memori itu. Hinata membuka mata dan melihat tespek kehamilan, hatinya bergemuruh tetesan air meleleh melewati pipi cabinya.

"Tidak...ini pasti bohong" guman hinata parau sambil melempar tespek itu, hinata terduduk lemas sambil menjambak rambutnya dia menangis menjadi-jadi sampai dia tidak sadar tertidur di kamar mandi.

THE TIME 08.12 AM

Hinata membuka matanya, mencoba menetralkan penglihatannya kenapa semuanya putih dan bau obat-obatan yang menyengat di hidungnya dia berada di mana?.

"Kau sudah bangun hinata"kata neji sambil mengelus rambut hinata, hinata membalas ucapan kakanya dengan mengangguk sambil tersenyum. Tatapan hinata teralih kearah sang ayah yang menatapnya tak bersahabat dari matanya memancarkan kebencian dan seperti jijik melihat hinata, hinata menunduk jantungnya berdetak tak karuan.

"SIAPA AYAH YANG ADA DI DALAM KANDUNGANMU" teriak hiashi membuat hinata terkejut sambil meberalakan matanya karena begitu kaget, hiashi yang sudah di penuhi amarah karena rasa kecewanya kepada sang putri.

"APA KAU TAK PUNYA MULUT HINATA"

Hinata menangis sambil meremas selimut putih, neji hanya diam dia tidak bisa berbuat apa-apa jika ayahnya sudah marah.

"Maafkan aku hiks...ayah hikss...ini aku.."

"AKU TAK BUTUH PENJELASAN DARIMU HINATA..SIAPA ORANG YANG TELAH MENGHAMILIMU"

"Naruto namikaze"

Setelah mengatakan itu, rahang hiasi mengeras giginya menggerutuk karena menahan amarah dia keluar dari ruangan sambil membanting pintu. Neji menatap adiknya yang menangis sesegukan, hatinya merasa kasihan kepada adiknya tapi dia juga kecewa kepada sang adik kenapa dia bisa seperti ini bkannya diknya itu begitu baik memiliki adab, neji tidak menyangkan hinata yang begitu dia bangfakan akan seperti ini mencoreng nama baik keluarga.

.
.
.

Dug...

Dug...

Dug...

Lelaki tua yang memiliki raambut panjang lurus memukul-mukul gerbang rumah yang terbesar di daerah tersebut, membuat sang satpam membuka pintu saat pintu itu terbuka lelaki itu menyelonong masuk sambil berteriak.

"Dimana kau NARUTO BAJIGAN..."

Sang pemilik rumah keluar dengan wajah yang terkejut dan kawatir, rambutnya yang panjang berwarna merah membuat dia terlihat begitu berkarisma.

THE TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang